chapter 4

57 6 2
                                    

Hola guys wellcome to Adel Story
Gimana nih guys kelanjutan cerita Adel Story yaa?
Hmmm, daripada bingung kuy langsung baca
Eitss jangan lupa follow dulu ya....

Happy reading

"Capek bet dah hari ini" keluh Adel lalu melepaskan sepatunya dan langsung tiduran di sofa ruang tamu. Namun ketika ia ingat kalo ada tugas fisika Adel tiba tiba langsung berdiri dan segera mandi. Setelah mandi Adel makan dikit dan langsung membuat tugas Fisika dari Bu Yeni. Dimana itu adalah tugas tentang termodinamika yang mencari proses proses hukum 1 termodinamika.

Adel menganggap pelajaran ini sangat mudah ia bisa mengerjakan tugas ini dlam waktu kurang lebih 30menit (adeh semua pelajaran di gampangin ma Adel nya). Setelah mengerjakan tugas Adel mempelajari materi ini sedikit kira-kira 2 halaman buku ini yang memiliki banyak sekali rumus. Setelah itu karena pukul sudah menyatakan jam 11 malam ia langsung tidur.

***

Pagi hari seperti biasa Adel bangun pagi skali pukul 04.00. sebenarnya Adel masih mengantuk dan snagt lelah tapi Adel sudah terbiasa dengan ini. Seperti biasa setelah ia membersihkan rumahnya dan membuat sarapan ia belajar terlebih dahulu setelah itu baru ia berangkat sekolah tidak lupa dengan memakai semua penyamarannya.


Sesampainya ia di sekolah, Adel langsung memasuki kelas. Kelas nampak sepi sekali tidak ada satu orang pun yang ada dikelas bangku pun kosong belum terdapat tas, itu berarti belum ada orang yang datang. Suasana kelas sangatlah sepi sehingga membuat Adel berpikir  untuk ke perpustakaan membaca novel, itung itung mengrefreshkan pikirannya sejenak.

Tiba di perpustakaan Adel langsung memilih salah satu novel yang menurutnya bagus ia mengambil novel dengan judul Biarkan Aku Sendiri. Entah kenapa ia sangat tertarik dengan novel ini, baru ia membaca judulnya saja rasanya novel ini menariknya untuk membacanya.

Adel langsung duduk dan membaca novel ini. Setelah ia membaca novel ini, seketika tanpa sengaja ia meneteskan air matanya. Entah kenapa isi novel ini miris dengan apa yang ia rasakan di kehidupan ini. Novel yang berisi cerita kehidupan anak perempuan yatim piatu yang harus menanggung hidupnya sendiri, bedanya dengan kehidupan Adel adalah tokoh perempuan di novel ini memang benar2 miskin dan pada akhirnya karena ibu dan ayahnya meninggal seling 2bulan ia memilih untuk bunuh diri dengan cara menggantung diri dan pada akhir nya perempuan ini meninggal dunia(iyalah thor mana ada sih orang masih hidup setelah gantung diri?). Ia memilih jalan ini karena ia sangat merasa kesepian di dunia ini tidak ada yang menemani nya, semua orang jijik dengannya, ia sering dibully dengan orang yang mungkin bisa dibilang seumuran dengannya.

Stelh membaca novel ini Adel merenungi nasibnya, akankah ia akan bertindak seperti tokoh perempuan di novel ini.

"Tidak, aku tidak akan menjadi seperti tokoh di novel ini" katanya di dalam hatinya

"Aku harus menyambung hidupku dan terus giat belajar untuk menggapai cita-cita ku yang telah ku janjikan kepada almarhum ayah dah bunda ku"
Iya Adel memang pernah berjanji kepada kedua orangtuanya. Ia berjanji akan belajar sungguh-sungguh untuk menggapai cita cita nya menjadi seorang dokter anak.

Kringgg...

Suara bel yang terdengar membuat Adel segera bangun dari duduknya dan menaruh kembali novel yang ia baca lalu ia berjalan menuju kelasnya.

***

Hari Adel merasa ada yang berbeda dengan suasana kelasnya. Ia merasa kedamaian di dalam kelasnya dan merasa ada yang kurang di dalam kelas.

"Vani, kok aku gak liat Tasya di kelas?, Tasya kemana?" Tanya Adel ke Vani sambil mengeluarkan buku pelajaran hari ini

Namun pertanyaannya tidak dijawab oleh Vani, karena Vani sedang fokus memainkan game di handphone-nya dan mendengarkan musik dengan volume yang sangat tinggi menggunakan headshet  .

"Vanii.." panggil lagi sekali Adel sambil menepuk pundak Vani

"Eh-eh iya? Knp Del?" Sahut Vani terkejut

"Mmm, kok Tasya gak keliatan dikelas ya? Kemana dia?" Tanya Adel sekali lagi

"Apa? Gua gak denger, jangan bisik-bisik ngomongnya napa!" Sahut Vani yang masih menggunakan headshet nya. Sedangkan Adel heran melihat tingkah laku Vani sambil tertawa kecil melihat headshet yang masih setia menempel pada telinganya.

"Vanii, Adel nanya kenapa Tasya gak keliatan dikelas? Kemana dia?" Ulang lagi sekali sambil melepaskan headshet dari telinga sahabatnya ini.

"Hehehe, gua lupa kalo gua masih pakek headshet, maafin gua ya.. lu nanyak Tasya kemana? Emang lu gak tau kalo Tasya sakit? " Sahut Vani

"Apa Tasya sakit?"

"Iya, emang lu gak baca grup kelas?" Tanya Vani

"Aku kan belum masuk grup kelas Van, emang Tasya sakit apa?"

"Oh iya, gua lupa masukin lu ke grup. gak tau sih katanya tadi malam badan dia panas banget dan tubuh dia gak bisa gerak dan dia sekarang opnam" jelas Vani

"Ouhh, kasian dia nanti kita jenguk yak?" ajak Adel ke Vani

"Gua gak mau, males banget gua jengukin dia, orang kayak gitu gak usah dijenguk lebih baik doain dia biar cepet mati!"  Jawab Vani dengan nada tinggi

"Vani, gak boleh ngomong gitu kasian dia, yahh walaupun dia pernah salah maafin aja dia toh kita juga pernah salah kita kan sama-sama manusia pasti pernah salah, jugaan Tasya temen Vani dulu kan " nasihat Adel

"Gua tau kalii tapi gua masih kesel aja sama dia walaupun dia sahabat gua dulu tapi perbuatan dia udah  kelewatan batas banget Del"

"Ya udah maafin aja, nanti kita jenguk Tasya yak, please... Demi persahabatan kita yak?" Bujuk Adel

"Yaodah, gua manu jenguk dia tapi ada syarat nya yaitu jangan lama-lama, oke?" 

"Oke,," jawab Adel menerima syarat persyaratan dari Vani, daripada gak mau kan?

***


Holaaa guyss udah lama ya author gak up maaf yaa...
Hmm... Jika ada yang salah mohon dimaafkan maklum lahh kan baru pertama buat cerita
Jangan lupa votementnya and komen
Seeyou😊

Adel StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang