chapter 17

53 4 0
                                    

Happy reading


Suara pintu membuat acara belajar adel terganggu. Lalu ia beranjak dari meja belajar menuju pintu depan.

"Siapa sih subuh subuh dateng kesini" ucap adel berdecak kesal.

"Iya siap-" belum selesai Adel bicara, ia terkejut melihat siapa yang dateng sepagi ini.

"Kamu? " beo Adel melihat seorang cowok bertubuh tinggi dengan wajah flat sedang berada di depan pintunya. Adel terus melihatnya dari bawah sampai atas.  Apakah ini hantu apa benar benar manusia? Iyaps itu yabg sedang ada di pikiran Adel.

"Ekhm, Boleh gua masuk? " tanya Fano yang diangguki oleh adel  bingung. Iyaps,  Fano. Dia sekarang ada di depan rumah Adel.

"Fano,  kenapa dateng sepagi ini? " tanya Adel.

"Gue disuruh bunda" ucap fano datar

"Buat? " tanya adel yang memang dia sendiri masih bingung. Fano berdecak membuat Adel takut

"Jagain lo" jawab fano sambil mengutak atik hpnya tetap dengan ekspresi datarnya.

"Ah?  Hahahaha eh upzh" tawa adel pecah saat medengar jawaban Fano tapi saat Fano menatapnya tajam dia langsung menutup mulutnya dan memalingkan wajahnya kebelakang.

"Ekhm maafin aku,  btw Fano gak usah anterin aku ke sekolah aku bisa sendiri kok lagian ini masih jam  lima pagi ke--"

"Udah?" potong Fano yang membuat adel berdecak kesal.  "Gua bunda yang nyuruh buat lo gak berpenampilan BODOH yang seperti lo lakuin itu dan nyuruh anter jemput lo kesekolah" lanjut Fano dengan menekankan kata "bodoh" membuat Adel tidak bisa berkata apapun. Adel kemudian beranjak ke meja belajar yang ada di dalam kamarnya sedangkan Fano berada di ruang tamu.

"Ngapain sih bunda nyuruh  Fano datemg sepagi ini,  aneh banget" cicit adel di dalam kamar sendiri sambil melanjutkan belajarnya.

Fano mulai gak betah di ruang tamu sendirian. Dia juga bosan memainkan hpnya sehingga dia berpikir untuk ke kamar Adel tapi ketika dia sudah berada tepat di depan pintu kamar Adel ia melihat Adel yang sedang fokus membaca buku lalu ia mengurungkan  niatnya untuk masuk ke kamar Adel, ia berpikir itu bisa mengganggu konsentrasi Adel. Lalu ia kembali ke ruang tamu dan melakukan hal yang sama seperti apa yang adel lakukan.

"Hwuuhh, udah jam setengah enam" cicit adel lalu beranjak menuju dapur. Adel tertawa kecil melihat Fano yang memejamkan matanya di kursi dengan posisi duduk dan buku yang ada di tangannya seperti sedang membaca buku.

Adel mengambil segelas air putih dan langsung meneguknya. Lalu ia memasak nasi menggunakan rice cooker dan menggoreng 2 butir telur dan menumis bayam. Tidak menghabiskan waktu lama adel telah menyiapkan itu. Lalu  dia beranjak untuk mandi.

Selesai mandi Adel menuju kamarnya. Adel mulai mengambil seragam sekolahnya yang akan dia pakai hari ini untuk sekolah.

Ceklekk..

Terdengar suara knop pintu yang seketika membuat Adel kaget dan menyilangkan tangannya di dadanya yang sudah terselimuti oleh handuknya.

"Ehhh sorry" sontak Fano membalikan badannya dan menutup pintunya kembali ketika melihat Adel hanya menggunakan handuk yang mengelilingi tubuh mungil Adel. Sedangkan Adel hanya melebarkan matanya dan merasa cemas. Adel dengan segera memakai seragam sekolahnya dan menuju ke ruang tamu.

Adel StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang