chapter 11

55 5 0
                                    

          Adel mulai berjalan memasuki rumahnya dan dia melihat ada seorang gadis yang mungkin masih berumur 16 tahun sedang memainkan hpnya. Gadis itu duduk di depan rumahnya yang sudah tersedia meja. Adel juga melihat seorang laki-laki yang terlihat seperti seorang supir karena pakian nya seperti sopir. Bukan hanya itu tapi juga terlihat alat alat untuk membuat kue yang terletak di depan rumahnya.

"Permisi kamu siapa ya?" Tanya Adel yang langsung di sahuti oleh gadis itu

"Kakak yang punya rumah ini kan?,kakak Adel kan?" Tanya balik dari gadis itu

"Iya, ada apa? Dan kenapa ada alat alat membuat kue di depan rumah saya?" Ucap Adel

"Kenalin kak aku Diellena Bhagasta panggil aja Ellen atau bisa juga Lena atau bisa juga diedie" ucap Ellen dengan menjulurkan tangannya tanda mau kenalan.

"Ouh kamu anaknya Bu Hana ya? Btw ini barang yang Bu Hana buat kakak kan?" Tanya Adel

"Ouh iya kak, ini bunda ngasih buat kk" ucap Ellen

"Ayo masuk dulu" ucap Adel

"Btw kak mau dibantuin gak bawa barangnya?" Tawaran Ellen

"Hmm, boleh"

"Pak Jojo tolong bantuin bawa nya ya?" Suruh Ellen ke sopir pribadinya

"Iya non" jawab pak Jojo

Mereka mulai memasuki barang yang dikirimin oleh Bu Hana.

"Kak ini mau taruh di mana? " Tanya Ellen

"Hmm taruh di dapur aja dulu, itu di pojok itu" ucap Adel  sambil berjalan menuntun jalan menuju dapurnya

"Ouh iya btw, kakak cepet siap siap gih aku di suruh nyemput kakak buat bantuin nyiapin acara nanti malam"
Cicit Ellen

"Ngapain repot repot sih, kakak juga bisa jalan kesana" ucap Adel

"Ya udah sih kak, gapapa jugaan aku mau tau rumah seorang gadis yang pinter buat kue cantik lagii, coba aja kakak jadi kakak kandung aku" cicit Ellen

"Hmm kamu boleh kok nganggep kakak sebagai kakak kandung kamu, ya udah kakak mau mandi dulu ya, btw kamu mau minum?"

"Ya udah kak mandi dulu buruan,hmm gak usah deh kak" ucap Ellen

"Okay tunggu dulu ya" ucap Adel

Adel langsung menuju ke kamar mandi buat mandi dulu karena ia sangat gerah setelah pulang sekolah. Sedangkan Ellen jalan jalan di ruangan rumah Adel yang bisa dibilang sangat cupit tidak Segede rumah ellen. Tanpa sengaja Ellen melihat satu buah gitar yang setia tersender di dinding ruang tamu dan sebuah piano. Tapi perhatian Ellen tiba tiba terpacu sama seorang gadis yang sangat mirip dengan Adel tapi gadis ini memiliki kulit putih bersih dan terlihat sangat cantik sekali yang sedang menyisir rambut nya di kamarnya. Ellen melihatnya karena pintu kamar Adel tidak tertutup sehingga masih bisa terlihat sedikit isi kamar Adel. Itu membuat Ellen bingung, bundanya mengatakan kalo Adel tinggal sendirian orangtuanya sudah meninggal tapi siapa gadis itu? Apakah itu kakak Adel? Iyaps. Itu yang sedang Ellen pikirkan. Ellen langsung menghampiri Adel yang tengah menyisir rambutnya karena Ellen tidak ingin ambil pusing dia memilih untuk langsung menjawab semua pertanyaan yang ada di pikirannya.

"Kak Adel?" Ucap Ellen yang membuat Adel antusias terkejut sehingga sisirnya sampai jatuh

"Dek, ka- kamu nga-ngapain masuk ke  kamar  ka- kakak?" Tanya Adel ketakutan dengan suara yang gelagapan

"Apa ini kak? Apa yang aku lihat ini? Aku sangat bingung" cicit Ellen. Yang sama sekali tidak di sahuti oleh Adel. Adel memilih untuk mengepang kan rambutnya dan mengambil lotion penggelap kulit nya lalu di baluri ke seluruh tubuhnya itu. Setalh itu Adel langsung memakai kaca matanya. Sedangkan Ellen masih mematung dan belum mengerti apa yang dilihat olehnya sekarang.

"Kak jawab pertanyaan aku dulu" ucap Ellen

"Dek kakak akan ceritain semuanya, tapi di mobil ya. Tapi tolong kamu jaga rahasia ini, kakak mohon please" ucap Adel yang langsung diangguki oleh Ellen yang masih kebingungan mereka langsung menuju mobil

"Ada apa ini sebenernya kak?" Ucap Ellen. Adel masih ragu untuk menceritakan ini kepada orang yang baru saja dia kenal. Dia masih diam dan tidak bicara apapun tanpa ia sadari sebutir air bening menetes di pipinya

"Kak ceritain aja ke aku kak, aku bakal jaga rahasia dan kenapa kakak harus nangis begini" ucap Ellen sambil mengusap air mata Adel. Adel pun tersenyum lalu menarik panjang napasnya dan langsung ia hembuskan lewat mulutnya, setelah itu Adel mulai menceritakan semua kisahnya kenapa ia merubah penampilannya dari kejadian yang menimpa kedua orangtuanya sampai keadaanya saat ini. Setelah Adel menceritakan itu tanpa sengaja Ellen juga meneteskan air matanya karena ia sangat merasa kasian melihat keadaan Adel yang saat ini.

" Kak menurut aku kakak gak usah ngelakuin ini semua, ingat kak gak semua laki laki di dunia ini jahat, mungkin yang terjadi pada orang tua kk itu memang takdir mereka jadi kakak gak harus merubah diri kakak sampai segininya, aku bisa kok ngerasain apa yang  kakak rasain, please stop doing it kak, okay?" Jelas Ellen sambil memeluk Adel hangat.

"Kakak gak tau juga dek, kakak gak tahu harus ngelakuin apa, tapi kakak akan tetap melakukan penyamaran ini, jadi please kamu gak akan bilang ke siapa siapa kan?" Cicit Adel

"Kalo ini memang  keputusan kakak, aku akan dukung asalkan kakak kuat menjalaninya, nanti kalo kakak ada maslah kakak bisa curhat ke aku" ucap Ellen membuat Adel merasakan lebih lega sekarang. Walaupun ellen adalah seorang gadis yang baru ia kenal tapi dia sangat baik, dan dia sangat pengertian.

"Udah kak lupain semuanya, btw aku aku mau nanya ke kakak boleh gak?" Tanya Ellen

"Tanya aja, boleh kok " ucap Adel sambil mengusap air mata nya

"Hmm, kakak bisa main gitar ma piano ya?" Tanya Ellen

"Iya, kok kamu bisa tahu sih ell" tanya Adel

"Hmm iya tadi aku liat di ruang tamu, Maafin aku ya kak tadi aku lancang asal memasuki kamar kakak tadi " Cicit Ellen

"Iya dek gapapa"

"Kakak mau kan ajarin aku kapan kapan" ucap Ellen yang langsung mendapati anggukan dari Adel dan sedikit senyuman

"Kakak itu multi talenta banget tau gak, selain pinter masak bermain alat musik dan nyanyi kakak juga pinter di bidang pendidikan bunda bilang kakak juga dapet rangking 1 umum kan? Salut aku sama kakak" cicit Ellen

"Enggak kok dek kakak gak pinter banget, tapi makasi atas pujiannya hehehe" ucap Adel. Saking asyiknya mereka berdua bicara Ellen dan Adel tidak sadar kalo mereka sudah sampai di salah satu restaurant di daerah Bandung dekat dengan rumahnya Ellen.

"Eh dek ini kok stop disini sih? Nanti lama di tungu sama bunda" cicit Adel

"Turun dulu yuk kak?"ajak Ellen. Lalu mereka berdua turun dari mobil dan mulai memasuki restauran itu.

"Gini lo kak bunda nyuruh aku buat ngajakin Kakak makan dulu nanti biar bisa kita kerja, dirumah bunda belum masak" ucap Ellen

"Eh gak usah kakak masih kenyang kok"

"Kenyang apaan sih kak, aku ini seorang siswa juga kak pulang sekolah kita pasti lapar gak mungkin enggak" ucap Ellen

"Ya udah kakak mau pesan apa?" Tanya Ellen ke Adel

"Terserah kamu aja dek, kakak apa aja boleh, samain aja sama kamu" sahut adel

"Ouh Ok" jawab Ellen dan langsung memesan salah satu makanan yang paling enak di restoran  itu yaitu cajun grilled chicken tambah minuman orange juice.

Moga suka ya mentemen
Jangan lupa vote komen and share
Ingat guys penulis juga butuh semangat untuk nulis cerita ini

Ini aku publish tengah malem gini alnya gak bisa tidur
Bye bye seeunexttime😘😘
Sayang kalian alll
😍😍


Adel StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang