chapter 7

70 7 2
                                    

Aku rindu, seseorang yang aku cintai dan sayangi. Aku rindu kehangatannya!!:")

*Happy reading*

"Hahahaha" suara terdengar dari dalam kelas, entah apa yang di tertawakan sampai seisi kelas tertawa lepas. Adel mulai memasuki kelasnya dengan senyuman yang selalu ia pancarkan. Gadis bertubuh mungil ini memang dulunya selalu memperlihatkan senyumannya apalagi ia memiliki lesung pipi di kedua pipinya itu sehingga membuat semua orang takjub padanya ia sangat cantik, anggun dan ramah.

Ketika ia mulai masuk ke dalam kelas ia terkejut melihat Yanto dengan Eliecy sedang makan saling suap dengan menyilangkan tangan mereka sedangkan semua orang bersorak sorak gak jelas tapi aneh Yanto terlihat sangat kesal sedangkan Eliecy sangat terlihat bahagia. Iyaps, Eliecy Radina. Ia adalah seorang gadis yang memiliki tubuh goals ini konon memang menyukai Yanto dari sejak awal mereka memasuki masa putih abu abu.

Adel pun memasuki kelas dan duduk di bangku nya yang sudah ada Vani di sana.

"Vani kenapa mereka berdua di depan?" Tanya Adel

"Kenapa gimana maksud lo?" Masih belum mengerti dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Adel

"Itu si Yanto sama Eliecy, mereka baru jadian? Tapi tapi kenapa Fano mukanya masam gitu?" Tanya Adel kepo

"Ouhh, jadi Eliecy tadi main TOD sama gengs priblehol dan dia dapat tantangan ngajak Yanto makan saling suap gituu, awalnya sih Yanto gak mau tapi dia dipaksaa jadinya dia mau, bukan jadian adelya Senja" jelas Vani

"Ouh gitu yak, hehehe tak kirain jadian,, hmm gimna kabar Tasya?" Tanya Adel lagi yang seketika membuat raut wajah vani berubah

" Lo kenapa sih Del akhir-akhir ini nanyak mulu, dan lagian kenapa lu nanya nanya orang busuk itu? Gua jijik ngomongin dia, jadi lo stop ngomongin tentang dia"

"Ehh bukan gitu maksud aku Vani, kamu gak boleh seperti itu, Tasya lagi sakit kita harus memaafkan semua kesalahan dia, Vani gak boleh dendam sama Tasya, kalo aku sih nilainya sebenernya Tasya itu baik tapi mungkin dia lagi----"

"Udah ceramahnya?, Lo buat mood gua rusak tau gak?" pekik Vani yang seketika membuat Adel menunduk dan terlihat wajah nya ada rasa bersalah

"Maafkan aku Vani, aku gak bermaksud seperti itu" sahut Adel rada rada takut

"Ehh harusnya gua minta maaf, gua gak maksud marahin lu, tapi tolong jangan bicarain dia ke gua, please bebeih" cicit Vani

"Hmm, maafin aku Vani"

"Ya udah Jangan bahas gitu lagi"

***


Ssiang yang sangat panas membuat keringat Adel bercucuran. Adel sangat bosan, ia memilih mengutak atik hpnya dan membuka layar hpnya dengan mengunakan kata sandi varmkar yang artinya Vara Ahmkar itu adalah nama dari almr. Ayah dan bundanya.

Tong tling...
Terdengar suara nontifikasi dari whatsApp nya

081*********

Add back
Gua Yanto ✔✔

Ouh Ok😊✔✔

Pesan yang terlalu singkat, yanto membuat Adel kebingungan dari mana Yanto dapet kontaknya. Ya. Itulah yang sedang Adel pikirkan tapi ia tidak mau bertanya, mau dari mana Yanto dapat kontaknya itu tidak penting, karena yang terpenting baginya Yanto sudah mau berteman dengannya.

Adel pun nge-save kontak Yanto di hpnya.

"Hmmmm, aku lelah dengan sandiwara ini, tapi kalo aku ga pake nanti takut---" belum selesai ia bermonolog ia kembali mengingat kejadian tersebut sehingga membuat dirinya tanpa sadar meneteskan air mata. Kenangan itu tidak bisa terlepas justru semakin melekat pada tubuhnya, bukan tubuhnya saja tetapi hati, pikiran, bahkan seperti jiwanya masih berada di tempat tersebut.

Adel pun pergi ke sebuah taman yang tidak asing lagi baginya. Taman ini bukan taman yang sempit seperti taman di depan rumahnya lagi tetapi taman yang sangat luas dan banyak berisi bunga-bunga berwarna warni ditambah kolam mini dengan aksesories patung lumba lumba. Samar ia dengar suara yang sangat ia rindukan suara yang sangat ia sayangi

"Lia, kemari sayang" dammn!!!! suara itu mengejutkan Adel

"Bunda, ayah?" Sahut adel kebingungan. Sedangkan disana sudah ada dua orang yang sangat ia sayangi dan cintai sedang merentangkan tangannya yang seperti sudah siap untuk memeluk anak tersayangnya. Melihat itu Adel antusias berlari

"Bunda, ayah hiks hiks hiks, a-aku rinduu kalian, a-aaku ingin ayah dan bunda ada disini menemani Lia, Lia kangen ayah, bunda, peluk erat Lia ayah, Lia rindu semua perlakuan hangat dari ayah dan bunda, dimana saat saat bunda membangunkan Lia pagi-pagi untuk pergi ke pasar bersama,masak bersama, nyanyi bersama, bersihin rumah bersama bahkan mama sering nidurin Lia dengan dongeng anak kecil padahal Lia udah remaja hiks hiks. Dan, dimana papa ngajarin aku naik motor padahal ayah udah bilang untuk langsung aja ke mobil tapi aku membangkang untuk belajar motor dulu, ngajarin belajar. Hiks hiks sekarang siapa yang menemani Lia ayah, bunda. Hiks hiks" tangis Adel seketika pecah

"Ehh, sejak kapan incesnya ayah seperti ini? Ingat pesan papa ga boleh lemah harus jadi anak yang pemberani" cicit Ahmkar menenangkan Putri kesayangannya

"Kenapa kamu Lia, bunda ga suka liat kamu nangis gini, bunda juga kangen sama lia, suatu saat nanti bakal ada yang memberikan kamu kehangatan seperti kehangatan yang selalu bunda dan ayah berikan bahkan kamu bisa bisa lupa dengan kehangatan ayah dan bunda" kekeh Vara dengan mengusap air mata yang membasahi wajah cute putrinya

"Gak akan, gak akan ada yang bisa mengalahkan kehangatan yang bunda dan ayah berikan selama ini ke Adel, aku akan ingat ayah dan bunda selamanya hiks hiks" bantah Adel sambil menangis terisak isak

"Iya deh, semoga aja ya maa, incesnya papa gak menduakan papa" ledek Ahmkar

"Ishhh ayah ini ya, mulai lagi kan jailnya ayah, lagian ayah adalah cowok yang paling Lia cintai pertama di dunia ini" cicit adel yang tidak terima dijahili oleh ayahnya

"Ekhem, gini ya rasanya jadi orang ketiga" dehaman Vara yang seperti cemburu pada putrinya

"Iya-iya Lia tau kalo seorang pangeran Ahmkar hanya dimiliki oleh seorang princes bernama Putri Vara" "Hahahhahaha" saat Adel bicara seperti itu tawa pun menyelimuti taman itu, dengan suasana yang tadinya Melo seorang menjadi happy.

"Ayah, bunda!!!!" Kejut Adel terbangun dari mimpinya, tanpa ia sadari ia sudah lama tertidur dan memimpikan kedua orangtuanya.

"Ayah, bunda Lia kangen ayah dan bunda" monolog Adel lalu membuka galeri di hp nya. Disana ia melihat foto keluarga yang sangat lengkap. Hatinya seakan ingin berteriak keras.

Kenapa secepat ini Tuhan, I miss my parents lirih Adel di dalam hati.

"Hmm, ini udah jam 2 saat nya kamu siap siap untuk bekerja, semangat Adel kamu bisa!!!" Monolog Adel lalu mengusap air mata yang telah terjatuh dari tadi

betewe di percakapannya itu kan ada LIA jadi Lia itu nama panggilan adel di keluarga nya ADELYA SENJA menjadi LIA
So Monggo di vote biar author semangat buatnya
Luv you all
Bye-bye seeunexttime.









Adel StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang