4. Flash Back : An Acident

99 6 0
                                    

Beijing, 11 April 2023.

Junhui berjalan mondar-mandir di hadapan sebuah ranjang di salah satu ruang rawat di rumah sakit tempatnya bekerja. Nampak seorang lelaki terbaring dengan perban di kepalanya di ranjang itu. Matanya tertutup sempurna.

"Sadarlah, kumohon," gumam Junhui masih sambil berjalan mondar-mandir.

Sudah hampir dua jam Junhui berjalan mondar-mandir di ruangan itu. Wajahnya juga pucat, pertanda bahwa lelaki itu tengah dilanda kepanikan. Ia bahkan menukar shiftnya dengan salah satu rekannya demi menunggu pasien di ranjang itu sadar. Tidak salah lagi, pasien yang membuat lelaki berwajah manis dan jenaka itu panik setengah mati adalah Minghao.

"Dok..ter?"

Sebuah suara rintihan yang agak serak menginterupsi langkah Junhui. Ia mematung sebentar sebelum akhirnya memburu sumber suara. Tampak Minghao membuka matanya sembari tersenyum lemah.

"Minghao! Akhirnya kau sadar juga, syukurlah," kata Junhui yang kini sudah duduk tenang di sebuah kursi di dekat ranjang tempat Minghao terbaring.

"Kak Jun..hui? kaukah itu?" tanya Minghao sembari memicingkan matanya.

"Ya. Ini aku. Kenapa? Apa kau tidak bisa melihatku?" Junhui balik bertanya, panik, lagi.

"Sepertinya pandanganku buram," jawab Minghao.

Tak lama setelah Minghao berkata begitu, seseorang yang juga berjas putih seperti Junhui masuk.

"Dokter Wen? Minghao... dia sudah sadar?" tanya orang itu saat masih berdiri di ambang pintu.

"Kau... tinggi sekali. Apa kau dokter Kim? Kim Mingyu?" tanya Minghao saat orang yang baru datang itu masuk dan berdiri di belakang Junhui.

"Ada apa dengannya? Penglihatannya bermasalah?" tanya dokter Kim.

Junhui berbalik dan menatap lelaki jangkung yang berdiri di belakangnya.

"Kurasa iya. Dia hanya mengenali kita dari suara dan bentuk tubuh saja. Dia bilang penglihatannya buram," jawab Junhui.

"Jie..qiong.. di mana dia?" tanya Minghao dengan suara rintihannya.

Junhui dan dokter Kim saling menatap satu sama lain. Keduanya bingung dan panik. Hingga dokter Kim berinisiatif mengambil tindakan.

"Sebelum itu aku harus mengecek keadaanmu dulu sekarang."

Setelah berkata begitu dokter berkebangsaan Korea Selatan itu pun mendekat ke arah Minghao dan memeriksanya secara menyeluruh. Mulai dari detak jantung, tekanan darah, dan yang lainnya. Bahkan dokter Kim melakukan tes penglihatan sederhana untuk memastikan apa yang dikatakan Junhui tentang penglihatan Minghao. Sementara itu Junhui beringsut mundur untuk memberi lebih banyak ruang untuk dokter Kim.

"Minghao, lihat! Ada berapa jariku?" tanya dokter Kim sembari menunjukkan dua jari di hadapan Minghao.

"Satu.. dua, tiga... empat?" jawab Minghao.

Dokter Kim mengusap wajahnya gusar.

"Kalian belum menjawabku. Di mana Jieqiong, istriku? Dia baik-baik saja bukan?" tanya Minghao lagi saat dokter Kim mulai memasangkan alat pengukur tekanan darah.

"Hei, diamlah sebentar."

Minghao akhirnya mengalah. Lelaki itu diam sementara dokter Kim memeriksanya. Meski pikiran tentang Jieqiong masih sangat mengganggunya.

"Kepalamu masih sakit?" tanya dokter Kim.

Minghao menggeleng.

"Sudah selesai? Sekarang kuulangi pertanyaanku dan jawablah dengan benar. Di mana wanita yang kunikahi dua minggu yang lalu itu? Di mana dia?" sekali Minghao bertanya, dengan nada bicara yang mulai meninggi.

[REMAKE] Second Home [SVT The8 ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang