7. Flash Back : Hongkong

89 5 0
                                    

Beijing, 8 Agustus 2026.

Kesepakatan final akhirnya dibuat. Tentu saja setelah perdebatan panjang antara Minghao dan Jieqiong.

Jadi, begini. Akhirnya Minghao bersedia menikahi Xiao sebagai istri keduanya. Namun, dengan sejumlah syarat tentu saja. Salah satunya adalah sistem surrogate mother yang sejak awal ditawarkan pada Xiao dan Jieqiong tetap berlaku. Setelah Xiao punya anak dengan Minghao nantinya, Minghao akan membawa anak itu untuk diakuinya sebagai anak darinya dan Jieqiong sementara Xiao tidak punya hak apapun atas anaknya. Disamping itu, Minghao juga ingin pernikahan keduanya dirahasiakan. Sebagai gantinya, Xiao akan mendapatkan apapun yang diinginkannya seperti rumah, mobil, dan tunjangan hidup yang jumlahnya tidak sedikit. Mungkin ini terlihat seperti Xiao yang akan menjual anaknya. Namun, Xiao yang lagi-lagi merasa tidak punya pilihan hanya menurut.

"Bagaimana nona Cheng? Apa kau yakin akan menandatangani perjanjian tersebut?" Tanya Pak Qian, pengacara pribadi Minghao pada Xiao saat mereka berkumpul untuk membahas kesepakatannya.

"Ya, Pak Pengacara. Saya sudah yakin dengan keputusan yang saya buat."

Tak lama setelahnya, Xiao pun mendatangani sebuah surat kontrak, diikuti Minghao sebagai pihak pertama yang terlibat.

Minghao tersenyum puas. Ia pun menggandeng kedua istrinya di masing-masing tangannya. Ya, Minghao dan Xiao sudah mengucapkan sumpah pernikahannya di gereja sebelum datang kemari.

"Kalau begitu kami pamit, Pengacara Qian. Terimakasih atas bantuannya."

Minghao membungkuk hormat diikuti Jieqiong dan Xiao. Pengacara bermarga Qian itu juga turut membungkuk. Hingga Minghao dan kedua wanitanya lenyap di balik pintu ruangan sang Pengacara.

"Setelah ini kita mau kemana?" tanya Xiao saat ketiganya sudah berada di mobil Minghao dengan posisi Minghao di balik kemudi, Jieqiong di sebelahnya, dan Xiao di belakang.

"Hongkong. Demi menjalankan rencana, kita akan menyelesaikan semuanya di tempat yang sangat jauh dan sudah kuputuskan itu di Hongkong. Aku sudah menyewa apartemen di sana," Jawab Minghao tanpa mengalihkan atensinya dari jalanan.

Xiao hanya mengangguk-angguk tanda mengerti. Sementara Jieqiong yang sudah tahu hanya diam.

"Oh iya, Xiao. Apa tak apa jika kuantarkan kau ke bandara lebih dulu? Kau tahu, aku harus berpamitan pada mamaku dan mengarang alasan yang masuk akal padanya," kata Minghao lagi.

"Ya, terserah kau saja."

Xiao tersenyum kecut setelahnya. Sejujurnya Xiao tidak pernah menyangka dirinya akan menikah seperti ini. Perkataan Minghao barusan seperti memperjelas statusnya sebagai istri yang hanya akan disembunyikan. Xiao bahkan tidak akan pernah merasakan bagaimana rasanya punya ibu mertua. Tapi sudahlah, toh hidupnya juga sudah hancur sejak pertama kali bekerja di bar dulu.

"Nah, kita sudah sampai, turunlah," kata Minghao.

Xiao mengangguk dan segera bergegas turun.

"Tunggu sebentar!" kata Minghao saat Xiao sudah berjalan beberapa langkah.

Xiao berbalik dan menatap lelaki yang baru saja menikahinya itu.

"Untukmu, gunakanlah," kata Minghao sembari menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam.

Xiao hanya memiringkan kepalanya tanpa berniat menerimanya.

"Aku dan Jieqiong pasti lama, kau akan bosan menunggunya. Ini, Kau bisa makan di restoran atau berbelanja di pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari sini," kata Minghao lagi masih sambil menyodorkan kartu itu.

[REMAKE] Second Home [SVT The8 ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang