5. Flash Back : Surrogate Mother

85 5 0
                                    

Beijing, 29 Maret 2026.

"Apa? Menikah lagi? Kau sudah gila?!"

Frustasi, tanpa sadar Minghao membentak istrinya, Jieqiong, sambari menggebrak meja rias di kamar mereka. Beberapa kosmetik milik Jieqiong sampai berjatuhan.

Ini adalah tahun ketiga pernikahan Jieqiong dan Minghao. Seperti kelihatannya, di usia pernikahan yang masih terhitung belum lama ini mereka terlibat pertengkaran serius.

"Kita tidak punya pilihan Minghao," jawab Jieqiong sembari membereskan barang-barang yang berjatuhan.

Wajah Minghao masih tegang. Rahangnya mengeras dan terkatup rapat menahan berbagai bentuk emosi yang bercampur aduk.

"Sudah kubilang kan, adopsi saja, apa susahnya? Kita bisa mencari bayi baru lahir yang tidak punya orang tua. Akhir-akhir ini sering terjadi kasus bayi lahir tanpa ayah sementara ibunya juga tidak mau bertanggung jawab dan membuang bayinya begitu saja. Kita bisa mengambilnya saja kan?" kata Minghao lagi dengan nada bicara yang sudah sedikit tenang.

"Dan bilang pada Mama kalau itu anak kandung kita? Anak itu akan semakin besar dan semakin terlihat kalau dia tidak mirip denganku atau denganmu. Beliau akan curiga dan mencari tahu. Kau tahu sendiri bagaimana telitinya mamamu kan?" balas Jieqiong.

"Lalu kau mau aku menikah lagi, hidup bersama wanita lain yang bisa memberiku anak?!"

Minghao meninggikan suaranya lagi. Namun, matanya sama sekali tidak menyiratkan kemarahan. Mata itu justru mengeluarkan air mata yang mengalir begitu saja di pipi tirusnya.

"Kumohon Jieqiong, aku tidak akan sanggup melakukannya."

"Aku yang sudah membuatmu kehilangan bayi kita, bahkan rahimmu. Itu sudah cukup membuatku menyesal seumur hidupku. Jangan buat aku melakukan yang lebih dari itu," Minghao mengatakan itu sembari mati-matian menahan air matanya.

Minghao benar. Sejujurnya Jieqiong sendiri tidak rela kalau suaminya itu harus menikah lagi, tapi wanita itu tak punya pilihan.

Minghao yang merasa telah menemukan jalan buntu, akhirnya memilih untuk tidak lagi memendam masalahnya sendirian dan berkonsultasi pada seseorang. Maka di sinilah ia, di sebuah ruangan yang penuh dengan alat-alat yang berhubungan dengan kesehatan kandungan. Ruangan Dokter Kim. Entah kenapa Minghao lebih memilih rekannya yang satu ini ketimbang sahabat karibnya Junhui.

"Jadi begitulah, Dokter Kim. Apa kau punya jalan keluar?" tanya Minghao di setelah menceritakan semua masalahnya dari awal hingga akhir.

"Jieqiong benar, kalau kau menginginkan anak dari darahmu sendiri, kau harus menikah lagi."

Minghao menyisir rambutnya ke belakang dengan kedua tangannya, frustasi. Dokter bermarga Kim ini tidak membantu sama sekali, begitu pikirnya.

"Tidak adakah teknologi terbaru yang memungkinkan wanita tanpa rahim memiliki keturunan?" tanya Minghao setelah hening beberapa saat.

Dokter Kim tertunduk sembari memijit pelipisnya. Rasanya ingin tertawa namun ini bukan saat yang tepat.

"Itu mustahil, Dokter Xu. Bagaimana pun kita butuh sel telur untuk menghasilkan keturunan dan istrimu sudah tidak memilikinya," kata Dokter Kim pada akhirnya tanpa mengubah posisinya.

Minghao terdiam, berpikir. Benar juga, itu mustahil. Apa-apaan ini, bahkan rasa frustasinya membuatnya tidak bisa berpikir jernih dan malah melantur.

"Ah iya! Bagaimana dengan kloning? Kita bisa mengambil sel telur dari bank sel telur dan mengkloning diriku saja bukan? Apapun itu asal jangan menikah lagi, kumohon," kata Minghao dengan memelas.

Entah untuk keberapa kalinya, Dokter Kim hanya bisa menghela napas. Ia jadi ikut frustasi memikirkan masalah rekan ajaibnya yang satu ini.

"Apa yang kau pikirkan? Kloning katamu? Teknologi itu belum berhasil untuk saat ini. Aku juga tak sanggup membayangkan bagaimana jika ada dua Xu Minghao di dunia ini yang seratus persen mirip."

Minghao tertunduk lesu. Apa ia benar-benar tidak punya harapan?

"Ahh.. Inti masalahmu itu ingin punya anak tanpa harus menikah lagi kan?" kata dokter Kim lagi memecah keheningan.

"Apa?"

"Surrogate mother."

Sepanjang perjalanan pulang, Minghao terus saja memikirkan kata-kata Dokter Kim sembari mengemudikan mobilnya. Surrogate mother, ibu pengganti, atau lebih tepatnya sebutan bagi perempuan yang meminjamkan rahim untuk membantu pasangan suami istri seperti Minghao dan Jieqiong mendapatkan keturunan. Ada dua tipe surrogate mother yaitu gestational surrogecy yang hanya menyewakan rahim dan genetic surrogecy yang juga mengikutsertakan sel telur dari si surrogate mother. Untuk kasus Minghao dan Jieqiong tentu saja harus tipe kedua atau genetic surrogecy. Masalahnya, itu lebih terdengar seperti kau menghamili wanita selain istrimu dan mengambil bayinya setelah lahir di telinga lebar Minghao.

"Tapi jika hanya itu caranya... mungkin tidak salah untuk dicoba," gumam Minghao pada dirinya sendiri.

Lama melamun membuat perjalanan Minghao terasa sangat pendek. Tiba-tiba saja lelaki itu sudah tiba di depan rumahnya. Langsung saja ia memasukkan mobilnya ke garasi lalu turun dan segera berlari ke pintu masuk.

"Sayang! Aku pulang.." kata Minghao sembari membuka pintu rumah yang tidak terkunci.

Tak lama Jieqiong datang dan menyambar jas putih dan tas Minghao untuk meletakkannya di tempat yang seharusnya. Sementara itu Minghao menatap istrinya itu dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Kau... kanapa?" tanya Jieqiong yang merasa aneh ditatap seperti itu.

Bukannya menjawab, Minghao malah memeluk Jieqiong, erat sekali. Jieqiong yang sudah terbiasa dengan Minghao yang sering melakukan sesuatu secara tiba-tiba pun hanya diam dan balas memeluknya, meski masih bingung juga.

"Minghao?"

Tak lama Minghao melepas pelukannya dan menatap Jieqiong lekat.

"Jieqiong, ayo kita akhiri perdebatan yang tak kunjung selesai itu," kata Minghao masih sambil menatap istrinya.

"Perdebatan... soal apa?" tanya Jieqiong yang belum paham arah percakapannya.

"Soal anak. Aku punya solusi," jawab Minghao.

"Apa? Adopsi? Aku kan sudah bil-

"Surrogate mother. Terima itu atau kita tak perlu repot-repot punya anak untuk menambah jumlah penduduk di negara ini yang kau tahu pasti berapa jumlahnya."

***

Wattpad sedang error kah? Aku merasa sudah publish dua kali kok pas dicek lagi worknya masih draft :( yang tahu tolong komen dong :(

[REMAKE] Second Home [SVT The8 ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang