💜7💚

533 78 3
                                    

Joy mengaduk tehnya dengan kasar, Taehyung memperhatikan Joy sedari tadi sehingga mengabaikan Jennie yang menghampirinya.

Jennie yang tahu itu merasa kesal dan kembali ke kursinya lagi.

"Jennie, kamu tahu apa yang dilihat Taehyung?" Tanya Rose saat Jennie kembali.

"Aku tak mau tahu!"

Joy masih serius dengan tehnya, dia mengaduk dan menambahkan air lagi dan mengaduknya lagi dengan kasar.

"Joy. Pelan-pelanlah. Memangnya kamu sedang menggosok wajan?" Kata Jungkook sambil tertawa.

 Memangnya kamu sedang menggosok wajan?" Kata Jungkook sambil tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joy kesal, dia menuangkan tehnya pada cangkir.

"Tuan Jungkook, silakan coba teh gosokan ku ini." Kata Joy sambil memberikan cangkir tehnya.

Jungkook tertawa dan mengadahkan tangannya.

Saat Joy akan memberikan cangkir tehnya pada Jungkook, Taehyung merebutnya dan meminumnya sampai habis.

"Eeuh... Ini sangat menjijikan, bagaimana bisa kamu memberikan minuman ini pada orang lain." Kata Taehyung sambil meletakan cangkir itu ke meja Jungkook.

"Kim Taehyung! Kamu sengaja kan melakaukan itu!"

"Membuat teh harus hati-hati, kamu terlalu agresif, tak heran jika saranya sangat tidak enak. Menjijikan. Huek."

Joy sangat kesal, ingin rasanya memukul Taehyung. Tapi ia urungkan. Dia kembali ke mejanya dengan kesal.

Taehyung tersenyum puas dan kembali ke mejanya.

***

Saat pulang sekolah, Joy menuju sebuah rusun. Dia melihat-lihat kamar mana yang sesuai dengan informasi yang dia dapat.

Saat sudah dapat dia memasukinya.

Disebuah ruangan yang penuh debu dan kertas-kertas berserakan, Pak Yesung sedang menyapu membersihkan ruangan dengan banyak lukisan itu.

Joy masuk keruangan itu, sambil memperhatikan beberapa lukisan itu.
Pak Yesung yang melihat Joy masuk menghentikan aktifitasnya.

"Joy? Mengapa kamu kesini?"

"Guru, kamu sedang apa?"

"Ah aku hanya mengusir beberapa tikus, tikus-tikus itu sangat mengganggu, selalu menggigit karyaku. Joy duduklah."

"Tidak usah Pak."

"Ah ada perlu apa kamu kesini? Apa kamu membuat kesalahan lagi?"

"Pak Guru, lihat ini." Sambil menunjukan sebuah kotak kayu.

RAJA IBLIS JANGAN CIUM AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang