17

452 58 6
                                    

Setelah mendengar perkataan Nyonya Kim tadi malam. Joy datang ke tembok kenangan. Dia memandangi tulisan-tulisan ditembok itu

Joy mengambil kapur yang ada di bawah. Dan menuliskan sesuatu ditembok itu.

"Akankah aku akan menjadi bayangan orang lain. Akankah orang itu terus hidup dalam mimpinya? Akankah yang dia sukai adalah bayangan ataukah orang itu???"

Saat akan pergi, Joy melihat Jaehyun dan teman-temannya dengan para wanita berdebat.

"Kamu sudah mengikutiku begitu lama, Apa sebenarnya yang ingin kamu lakukan." Kata Jaehyun kesal pada wanita di depannya.

"Aku menyukaimu!"

Mendengar itu Jaehyun menghela nafasnya. Dia mengisyaratkan yang lainnya untuk pergi.

Setelah semuanya pergi, tersisa Jaehyun dan si wanita.

"Apakah otakmu bermasalah? Aku tidak menyukaimu. Orang yang aku sukai adalaalh..."

"Aku tahu, dia Park Joy kan? Tapi dia tidak menyukaimu." Potong si wanita tak kalah kesal.

Joy yang mendengarnya terlihat sedih.

"Aku percaya bahwa ketegaran bisa berhasil!"

"Baiklah. Mulai sekarang itu adalah kata" Kataku! Jung Jaehyun, kita lihat siapa yang akan bertahan sampai akhir."

"Sebenarnya apa yang ingin kamu inginkan? Kamu mau pergi atau tidak?"

"Tidak!"

"Baiklah, kalau kamu tidak mau pergi, maka aku yang pergi."

"Yak kamu tidak boleh pergi, kamu harus mengatakan dengan jelas."

"Kamu tidak mau pergi, dan kamu menahanku untuk pergi. Apa yang sebenarnya kamu inginkan?"

"Aku ingin pergi bersamamu!"

Joy yang mendengar perdebatan mereka berbalik sedih.

"Ternyata selama ini sudah terjadi banyak hal. Perasaan semua orang begitu kacau." Batin Joy, kemudian Joy meninggalkan mereka.

Joy mendatangi tembok kenangan lagi, dan menghapus tulisannya tadi. Dan menggantinya.

"Semua orang mempunyai luka dihati."

"Mungkin aku tidak pernah benar-benar memahamimu." Gumam Joy dan pergi meninggalkan tempat itu.

---

Di ruang perawatan, Joy sedang mendampingi perawat Jessika yang sedang mengobati siswa.

"Kapas alkohol." Pinta Perawat Jessika pada Joy.

Joy yang tidak fokus hanya memberika sembarang yang dia pegang. Dia memberikan hanya kapas keringnya saja.

"Apa ini?" Tanya Perawat Jessika.

Joy mengambilnya lagi dan mencelupkan pada alkohol dan menyerahkan nya pada perawat Jessika lagi dengan tatapan kosongnya.

"Jarum." Perintah perawat Jessika lagi.

Dengan tidak fokus Joy malah memberikan gunting pada perawat Jessika.

"Yak Joy, kamu ini kenapa? Kenapa kamu tidak bisa fokus? Ini sudah yang keberapa kali terjadi pada hari ini." Marah perawat Jessika sambil menyerahkan gunting yang salah ambil itu.

"Maaf Guru." Kata Joy.

"Yak apakah kamu begitu membenciku? Dengan alat itu mau menusukku mati?" Kata sang murid yang sedang di rawat.

"Maaf." Kata Joy lemah.

"Sudahlah, kamu pulanglah dan beristirahat." Perintah perawat Jessika sambil mengambil jarum suntik dan obat.

RAJA IBLIS JANGAN CIUM AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang