Sound On!
Record On!
"—Haloo! Selamat datang di Ruang Bersua!—"
Music Intro
Cut
"—Ya, jadi ini adalah program baru dari "Teman Cerita" yang selalu siap mengudara setiap Sabtu malam dan menemani kalian semua"
Renjun tersenyum menyelesaikan kalimatnya, menolehkan kepalanya kearah rekan wanitanya—Sharon—yang membalas senyumannya itu, sebuah kode bahwa sekarang saatnya gadis itu untuk berbicara.
"Podcast baru, program baru, dan juga cerita yang baru setiap minggunya bersama dengan saya Sharon—"
"—dan juga saya Renjun"
Mereka terkekeh satu sama lain karna menyadari kecanggungan mereka, berusaha mengalihkan diri, lelaki itu memilih untuk membolak-balikan—melihat-lihat—lembaran kertas script di tangannya.
"Basa basi kita tadi terdengar begitu basi dan kaku ya?"
"Hahaha kau benar, aku sedikit gugup dan juga merasa aneh karna ini adalah pertama kalinya aku melakukan hal seperti ini"
"Jangan bicara seperti itu, bagaimana kalau program kita ini di take down karna rating yang rendah dan terlalu kaku seperti ini?", dan mereka pun tergelak atas lelucon mereka tersebut.
Berusaha mencairkan atmosfer baik di antara mereka dan juga para pendengar di luar sana.
"Yah jangan dong kalau di-take down nanti saya tidak dapat gaji, nanti saya makannya gimana kalau tidak dapat gaji?"
"Waduh, belum apa-apa udah curhat ya?"
Refleks, Sharon pun menepuk paha lelaki itu pelan, membuat Renjun terbahak.
"Oke oke gimana sih belum apa-apa udah curhat gini—"
"Loh biar cepat akrab, hubungan dan komunikasi yang baik itu terjalin ketika kedua belah pihak udah merasa nyaman dan akrab satu sama lain bukan?"
"Oke oke, fokus, balik ke perkenalan, jadi disini kalian bisa bercerita atau berbagi cerita, perasaan, ataupun kenangan baik suka maupun duka—"
"—yang mungkin belum sempat terucap atau atau bahkan sulit terucap—"
"—perasaan-perasaan yang tertahan, membuat hati menjadi gelisah, ingin sekali diteriakkan tetapi takut berlabuh ke orang yang salah, dari sini perasaan-perasaan tersebut—"
"— mengudara, kemudian saling bertemu, mungkin bisa saja dititik yang sangat jauh sekali pun, tetapi paling tidak perasaan tersebut tersampaikan dan kemudian berlabuh pada orang-orang yang tepat nantinya"
"Beban dan rasa gelisah itu pun perlahan menguap bersamaan dengan perasaan dan juga tiap cerita yang mengudara setiap malamnya"
"Alig alig alig, bahasanya udah puitis banget ya kita, haahaha"
"Padahal tadi ngga ada di script ya? Kita bener-bener improvisasi"
Kedua orang dalam studio itu menganggukkan kepala seraya terkekeh kecil, entah menertawakan apa tetapi mereka begitu menikmati atmosfer saat ini.
"Mungkin ini nanti jadinya bakalan cuma berapa menit karna baru awal, cuma perkenalan—"
"—padahal kita bolak-balik retake sama record ulang, sampe dua jam lebih"
Dan tawa pun kecil kembali keluar diantara mereka.
"Mungkin untuk sesi perkenalan sampai disini aja ya? Episode 00, Cerita 00 dari Ruang Bersua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Bersua [ Huang Renjun ] || √
Short StoryRuang Bersua, dari tempat ini semua cerita dan perasaan tersebut mengudara, bertemu dengan hati yang tepat tuk berlabuh.