14 ; Cerita 05

279 70 9
                                    

———

Cerita 05,
"Enchanté"

———

Semua itu bermula, dari sebuah pembicaraan ringan di ruang siaran sekolah, saat itu aku sudah kelas 3, sudah bukan bagian dari anggota ekskul Radio, dan hanya sekedar berkunjung untuk bernostalgia.

"Jadi, kenapa kau memutuskan pengen jadi Penyiar?"

Aku dapat melihat Jaemin, temanku sekelas—bahkan sahabat—yang juga merupakan teman ekskulku juga, bertanya tanpa repot-repot mengalihkan pandangannya dari nitendonya itu.

Iya, di era digital seperti ini Jaemin masih setia sama nitendonya, katanya lebih seru, selera yang aneh memang.

Kita berdua, yang sengaja mampir justru terjebak di ruangan ini karna hujan deras di luar sana.

Aku menghela nafas pelan, menselonjorkan kakiku, menyantaikan sejenak otot-otot tubuhku yabg tegang.

"Kau tau betul kan alasannya, tidak semua orang bisa bebas mengungkapkan isi hatinya, perasaannya, dan aku ingin jadi media penyalurnya, aku ingin semua perasaan yang ada di dunia ini tersampaikan—yah paling tidak"

Begitu lugu dan polos memang, serta mungkin terasa tidak keren untuk seorang laki-laki, di saat kebanyakan remaja laki-laki ingin menjadi pilot, teknisi, atau bahkan tentara, aku lebih memilih tetap dengan mimpi kecil ini.

Aku dapat mendengar Jaemin tertawa, ia bahkan sampai mematikan nitendonya, hal yang sangat jarang dilakukannya.

Itu sangat khas sekali dengan dirimu.

Katanya yang sangat aku ingat sampai saat ini.

"Pasti kau akan menambahkan alasan konyol, banyangkan banyak orang yang sekali gengsi meminta maaf, masalah tersebut tidak akan selesai justru berlarut, hubungan merenggang, dan ada sesak di hati, tetapi ketika perasaan maaf itu tersampaikan maka kedua orang itu akan saling berpelukan dan tersenyum—"

Itulah kekuatan dari ketulusan hati dan kejujuran, perasaan yang begitu murni

Ucap kita bersamaan, bersahabat lama membuat kita begitu memahami satu sama lain.

"Hei Renjun, ayo berjanji"

"Huh?"

"Suatu saat nanti, kau harus benar-benar bisa siaran, kau harus menjadi media penyalur perasaan semua orang, begitu pula dengan perasaanmu sendiri—"

"—dan aku akan menjadi produser yang baik di belakangmu, yang mengurus sistem penyiarannya, memastikan bahwa perasaan itu benar-benar sampai pada siapapun yang dituju dan mendengarnya"

Aku kira itu hanyalah omong kosong dan bualan belaka, yang ternyata justru menjadi awal dari segalanya.

Aku kira itu hanyalah omong kosong dan bualan belaka, yang ternyata justru menjadi awal dari segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ruang Bersua [ Huang Renjun ] || √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang