" Engku , adakah jodoh anak kita hanya sampai disini ? "
Tanya Dato Faquan ,
" Entah lah Faquan , aku x tahu nak buat macam mana sekarang ni . Mungkin memang ni la yg Tuhan bagi kat aku setelah apa yg aku buat dulu . "
Kata Raja Engku , Dato Faquan menepuk bahu Raja Engku ,
" Janganlah cakap macam ni Engku , ini semua dugaan buat diaorang . Kita pun sama jugak waktu muda2 dulu . "
Kata Dato Faquan .
" Kau rasa anak aku ke yg salah Faquan ? "
Tanya Raja Engku , Dato Faquan diam ,
" Entah lah Engku , aku x nak berpihak kat sebelah jer . Sebab kita x tahu apa punca diaorang gaduh besar macam ni . "
Kata Dato Faquan . Raja Engku mengeluh ,
" Hmm ... Moga-moga Tuhan panjangkan lah jodoh mereka . Aku dan bini aku nak sangat anak kau jadi menantu kami , yerlah , kita pun dah lama x rapat macam dulu sejak kau pindah pergi London dulu . "
Kata Raja Engku ,
" Aku pun sama engku . Aku nak perbaiki hubungan silaturahim kita yg pernah terputus dulu . "
Ujar Dato Faquan .
" Yerlah . Kita doa jer la yg baik2 untuk mereka . Harap2 lah Mikael tu dpt ubah perangai dia tu . "
Kata Raja Engku ,
" Engku , bapak borek ank rintik . "
Gurau Dato Faquan , mereka berdua tertawa .
" kau pun sama Quan , cuma Mel tu ikut perangai mak dia je . "
Kata Raja Engku . Mereka tertawa .
💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔
Malam itu , Mikael menangis seorang diri didalam wad . Surat cerai itu hanya ditatapnya sepi , kosong . Dirinya bagaikan tiada tempat mengadu nasib . Apabila puan sri dan raja engku ingin menemaninya , dia meminta mereka untuk pulang . Nasiblah wad nya itu wad VVIP , kalau tidak , x tidur malam lah pesakit2 yg lain mendengar tangisannya .
" Ya Tuhan , mungkin aku dulu merupakan lelaki yg selalu menyakiti hati perempuan lain , lelaki yg selalu membuat perempuan seperti pakaian yg diganti sesuka hati aku . Mungkin , mungkin inilah balasan yg aku dapat atas semua perbuatan aku dulu ... Wanita yg aku cintai dan sayangi xdak mempercayai aku , dia meninggalkan aku seorang diri tatkala aku cuba untuk berubah menjdi lelaki yg terbaik untuk dia . Aku x kesah , aku x kesah sekalipun umur dia , fizikalnya , dan kekurangannya , cacian dan kata-kata benci darinya , yg aku minta cukuplah dia menerima aku kembali menjadi peneman hidupnya Tuhan ... Aku mohon Kau bukakanlah dan lembutkanlah hatinya untuk menerima aku kembali . Kau tunjukkanlah kepadanya bahawa aku xdak bersalah ... Aku sayang dia Tuhan ... sungguh2 mencintainya dengan tulus ... "
Doanya seorang diri . Air matanya terusan mengalir mengenang nasibnya . Wajah Melissa didalam skrin iphonenya diusapnya ,
" I love you ... i just love you cikgu Melissa ... "
Ucapnya lalu mencium telefonnya itu .
--------------- *********** --------------------------
Langkahnya dimatikan apabila mendengar suara tangisan dari bilik yg ingin ditujuinya . Dia memasang telinganya . Setiap bait patah perkataan yg diucap oleh manusia itu menjentik hati kecilnya . Hatinya tersentuh , tangannya terketar-ketar memegang tombol pintu itu . Air matanya membasahi pipinya . Dia terduduk diluar bilik itu . Tanpa dia sedari ,
" Puan okay ? "
Tegur seorang jururawat yg menghampirinya . Dia tersentak , dia cepat2 mengesat air matanya ,
" saa ...sayaa okay . "
Katanya lalu berlalu pergi meninggalkan jururawat yg masih terpinga-pinga itu .
Mikael terkejut tatkala mendengar suara seseorang bercakap diluar biliknya , dia bangun menghampiri daun pintu itu , dia membukanya ,
" Opocottt makkau ! "
Seorang jururawat melatah dihadapannya . Mikael tertawa kecil , wajah Melissa yg melatah dihadapannya terimbas kembali dimindanya ,
" Astagaa ... Tuan muda ni buat saya terkejut saja . "
Kata jururawat itu sambil mengurut dadanya berkali kali . Mikael tersenyum ,
" Kenape yer ? Saya dengar ada orang bercakap tadi ... "
Kata Mikael ,
" ouh ... Tadi ada seorang perempuan muda datang sini , dia menangis dihadapan bilik tuan muda , saya tegur , dia jawab okay then pergi macam tu jer . Eee seram saya ... "
Kata jururawat yg berumur lingkungan 20an itu .
" Tuan muda tidur lah dulu , dah lewat ni . Selamat malam tuan muda . "
Ucap jururawat itu . Mikael mengangguk ,
" yerlah . Goodnight too . "
Ucap Mikael dengan senyuman manisnya walaupun hidung dan matanya kemerahan dek kerana menangis tadi . Mikael menutup pintu biliknya , dia baring semula dikatilnya ,
" X mungkin dia ... Dia dah benci aku ... Hmmm ... "
Kata Mikael .