" Baby ? "
panggil Suzanne sambil jarinya bermain diatas dada Mikael .
" Hm ? "
jawab Mikael .
" U betul2 sayangkan i ker ? "
tanya Suzanne .
" Nope . I just wanna play . No love . "
jawab Mikael . Suzanne bangun ,
" So u just nk puaskan nafsu u jer lah ? "
kata Suzanne .
" Yes . Prempuan yg tidur dengan i , i bayar diaorang . Macam u . One night stand , 1k . "
kata Mikael . Suzanne menampar pipi Mikael . Mikael yg terkejut itu lalu bangun ,
" What the hell are you doing ?! "
marah Mikael . Suzanne x menjawab , dia memakai pakaiannya . Mikael tertawa ,
" X payah nak merajuk bagai sangat . U sorang jer pergi , berlambak lagi perempuan nak kat i . X heranlah !"
kata Mikael .
" U memang jantan x guna kan ? "
kata Suzanne . Mikael tersenggih ,
" So what ? U wanna viral me ? Just go on . "
kata Mikael lalu dia baring semula .
" i hate you Mikael ! "
kata Suzanne lalu keluar sambil menghempaskan pintu bilik hotel itu . Mikael hanya tertawa ,
" Perempuan semua sama . "
katanya lalu dia baring dan melelapkan matanya ." Mel , mama dan papa nak keluar kejap . "
kata Datin Elizabeth kepada Melissa yg sedang duduk menghadap laptop itu .
" Okay ma . Take care you two . "
katanya . Datin Elizabeth tersenyum .
" Mama pergi dulu . Muachh ! "
kata Datin Elizabeth lalu mengucup dahi anaknya itu.
" Okay ma . Bye . "
kata Melissa sambil tersenyum . Datin Elizabeth keluar dari bilik Melissa . Melissa pulak masih gigih menyiapkan kerjanya . Beberapa jam kemudian ,
" Finally ! "
katanya . Dia menutup laptopnya .
" Hurm , nak gi jalan2 lah . Lapar pulak rasanya . "
katanya sambil mengusap perutnya . Dia bangun lalu berjalan ke arah meja soleknya , dia mengambil kunci keretanya dan juga dompetnya . Dia menutup pintu biliknya . Enjin kereta dihidupkan , kereta vios berwarna silver itu keluar dari halaman rumah .
Mikael masuk ke sebuah cafe , tiba2 matanya terpandang seseorang . Dia menghampiri meja orang itu ,
" Hi cikgu ! "
sapanya .
" Makkkau cikguuu ! "
latah Melissa . Sudu dan garfunya terjatuh . Mikael tertawa . Melissa memandang Mikael , Mikael berhenti ketawa .
" Hehe . Sorry cikgu , peace no war yo ✌ "
katanya sambil cuba utk membuka langkah seribunya .
" Eppp ! Jangan nak lari . Kedai ni bukan stadium utk kamu lari . Dah , duduk . "
kata Melissa . Mikael tersenggih .
" Hehe . Terima kasih cikgu . "
katanya lalu melabuhkan punggungnya di kerusi hadapan Melissa .
" Kamu buat apa malam2 datang sini ? "
tanya Melissa .
" Err ... syaa lapar . Nak makan . X tahu pulak boleh jumpa cikgu kat sini . "
katanya sambil tersenggih .
" Ouh . Eh , kamu order lah makanan kamu . Tadi cakap lapar kan ? "
katanya .
" Hehe . Abanggg.! "
panggil Mikael dengan suara yg lantang , Melissa nyaris2 ingin membaling sudu ke arah Mikael .
" Oppp oppp ! Jangan cikgu , jangann . "
kata Mikael , dia memegang tangan Melissa .
" Sorry2 "
kata Melissa .
" Yer engku ? "
Tanya pelayan itu .
" Ermm , jus oren satu , chicken chop 2 , lamb chop 2 ... haa ! tambah satu lagi jus tembikai susu 1 "
kata Mikael . Pelayan itu menulis order Mikael , Melissa berhenti menyuap makanannya apabila mendengar pesanan yg diminta oleh Mikael . Dia memandang Mikael .
" Itu saja engku ? "
tanya pelayan itu .
" Itu saja bang . "
katanya . Pelayan itu senyum lalu pergi .
" Boleh habis ker ? "
tanya Melissa . Mikael tersenggih ,
" Cikgu kan ada . Saya order untuk saya ... dan ... cikgu ... 😉 "
katanya lalu mengenyitkan matanya .
Amboii ! Kenyit mata bagai . Kang cucuk baru tau ! - Melissa .
" Cikgu xnak , kamu habiskan lah nanti . "
kata Melissa lalu dia bangun . Namun , tangannya ditarik oleh Mikael ,
" so maksud nye cikgu masih marahkan sayalah pasal petang tadi ? "
tanya Mikael . Melissa memandangnya ,
" X . Cikgu x marah pun , cuma cikgu dh kenyang . Lagipulak , dh lewat ni . "
kata Melissa . Mikael bangun , jaraknya dekat dengan Melissa .
Dup ! Dup ! Dup !
" Please cikgu ? I' m sorry . "
katanya dengan wajah yg menagih simpati . Melissa diam sejenak .
" Hmm ... Yerla yerla . "
kata Melissa akhirnya . Mikael tersenyum lebar .
" thanks cikgu . "
katanya lalu dia meminta Melissa untuk duduk semula . Mereka berdua berbual sementara menanti makanan mereka sampai .