Penampilan yang Tiba Tiba

3.4K 248 9
                                    

Chapter 5

"Ada yang ingin saya tanyakan lagi prof, menurut cerita Dhew, Raja Ronald memiliki istri yang bernama Ratu Stefani, apakah Ratu Stefani masih hidup?" Tanya Melody.

"Ah itu. Ratu Stefani menghilang selang dua hari setelah kematian Raja." Jawab Miss Tessa.

"Menghilang. Lalu apakah tidak ada yang mencarinya?"

"Mencarinya!! Tentu saja, semua penghuni istana bahkan penduduk klan mencarinya tapi tidak ada satu pun yang menemukannya, bahkan petunjuk kecil pun tidak berhasil didapatkan."

Melody henya mengguk paham.

"Baiklah jika sudah, kamu bisa bergegas menuju asrama, waktu makan malam tersisa satu jam lagi, kamu bisa pergi ke cafetaria untuk makan malam. Dan ini peta Academy, semua jalur dan lokasi ada didalamnya kamu tidak perlu takut tersesat." Pinta Professor Tessa. "Ohh. Dan ini kunci kamarmu, saya hampir lupa, nomor kamar sudah ada dikunci ini jadi bergegaslah. Semua barang sudah disiapkan dilemari jadi besok kamu bisa pergi kekelas."lanjutnya.

Melody mengucapkan terimakasih, dan ia bergegas keluar berjalan menuju asrama.

^-^

Setelah melakukan beberapa step untuk dinyatakan resmi menjadi murid Element Academy. Melody berjalan mengikuti arah peta yang diberikan oleh Professor Tessa sebelumnya.

Gedung Academy terdiri dari 10 gedung. Satu gedung utama, tiga gedung kelas, dua gedung asrama, satu gedung laboratorium, satu gedung perpustakaan, satu gedung cafetaria dan sembuah gedung yang paling besar, itu adalah gedung yang berisi sumberdaya Academy, area gedung ini diberi tanda silang, dan larangan untuk mendekati tanpa izin Dekan.

Ada juga sebuah lapangan yang sangat luas di belakang Academy, lalu tiga area hutan yang sangat luas tak terbatas. Letak Academy berada di pinggiran kota, dan mencangkup area yang sangat luass. Ditengah juga ada sebuah lapangan yang tidak terlalu besar.

Melody sedang berjalan menyusuri koridor dengan mata yang terfokuskan pada peta.

Dukkk!!

"Ouww!!" Melody merintih saat ia terjatuh dengan posisi terduduk.

Dengan cepat ia memfokuskan pandanganya kepada sesosok lelaki tinggi didepanya, lelaki tampan dengan mata tajam, alis tebal, rahang tegas dan bola mata berwarna hitam gelap, rambutnya tertutup jubah sehingga tidak terlihat.

"Maaf maaf." Pinta Melody

Tanpa menjawab permintaan maaf dari Melody, lelaki itu meninggalaknnya seolah olah dia hanya menabrak sesuatu yang tak kasat mata.

Sangat menyebalkan, batin Melody.
Melody bergegas berdiri dan menepuk celananya yang kotor. Lalu tanpa kata ataupun menengok kearah lelaki itu, ia berjalan lebih cepat dengan pandangan yang terfokuskan pada jalan, dan sesekali memahami arah peta yang menunjukan jalan kearah asrama putri.

Waktu menunjukan pukul tujuh malam, makan malam akan berakhir pukul delapan. Menurut peta, asrama terletak digedung sebelah barat gedung utama.

Melody bergegas menuju pintu asrama yang memiliki bentuk persegi panjang besar dengan bahan kaca, hal pertama yang Melody lihat adalah seoarang Wanita berumur sekitar dua puluh lima tahun tengah duduk dibalik meja pengawas.

"Selamat malam." Sapa Melody.

Wanita itu membalas sapaan Melody.
"Murid baru?" Tanya Wanita tersebut.

"Iya."

"Mmm. Perlu kuantar kekamar?" Tanyanya

"Jika tidak merepotkan."

Element Academy : Melody Colent (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang