Happy Reading
Chapter 14
Suasana didalam hutan cukup sejuk dan terlihat damai, hutan ini memiliki pintu masuk yang lebarnya kisaran 15 kaki dan tinggi 10 kaki, dengan sebuah kaligrafi besar bertuliskan Mistis Forest di bagian atas gerbang.
Setelah memasuki gerbang, akan ada lima cabang jalan setapak, yang cukup untuk enam orang berjalan beriringan.
Setelah berdiskusi sebentar, kelompok Melody memutuskan untuk memilih jalan setapak nomor dua dari kiri.
Jalan setapak ini hanya memiliki panjang kurang lebih 4 mil, selebihnya berupa tanah hutan yang sedikit tertutup daun dan ranting yang kering. Suara kicauan burung saling bersautan dan beberapa monyet melompat dari satu pohon ke pohon yang lain.
"Aku ingin pergi sendiri, bagaimana dengan kalian? Masih ingin bersama?" Kata seorang laki laki dengan rambut hijau yang berdiri dibelakang kelompok.
"Aku juga ingin mencoba sendiri!" Jawab perempuan bersurai putih yang sedang mengutak atik tas selempangnya.
"Baiklah! Sepertinya kita tidak akan pergi bersama. Kita akan berpisah dan mencari keberuntungan kalian masing masing, selalu berhati hati dan gunakan Talisman kalian jika terjadi masalah yang mendesak, aku juga akan berpisah." Ucap laki laki berambut merah.
"Mm baiklah." Jawab Melody seadanya.
Setelah percakapan singkat mereka. Mereka mengucapkan salam perpisahan dan saling berpencar.
Melody pergi ke arah kanan dan berjalan dengan ringan menyusuri hutan. Sinar matahari yang samar samar menerobos dedaunan, memberikan suasan kuno. Kicauan burung yang bersautan berbunyi memenuhi telinganya Melody.
"Hewan dengan Element Petir ya." Ucap Melody sambil berfikir ringan, "Petir sering terjadi dilembah atau diatas bukit, atau juga diketinggian, seperti puncak gunung mungkin, tapi gunung terlalu jauh dan akan memakan waktu yang tidak sedikit untuk mendakinya, aku harus pergi ke tempat yang tinggi terdekat, terlebih dahulu, lembah seharusnya ada." Putus Melody.
Setelah rencana kasar ini terbentuk, Melody bergegas mencari bukit atau lembah terdekat.
Melody terus berjalan menuju ke arah depan dengan langkah cepat, dan tidak memedulikan lingkungan disekitarnya.
Setelah berjalan kurang lebih 9 kilo, Melody keluar dari jejeran pohon lebat, dan memasuki area hijau yang membentang luas tak berujung.
"Sepertinya ini padang rumput. Untuk pergi ke tengah padang rumput ini pasti memerlukan waktu yang lama, karna dari sini saja tidak terlihat apapun, benar benar tidak jelas dimana ujung tempat ini." Gumam Melody memandang padang rumput yang terbentang luas didepanya.
"Jika aku mencari hewan lain, itu tidak masalah. Hanya saja bagaimana caranya menjelaskan kepada orang orang, aku dapat mengontrak hewan tapi bukan satu Element yang sama dengaku, itu akan menyebabkan banyak orang curiga denganku. Apa aku harus pergi ke puncak gunung, tapi itu akan memakan waktu cukup lama, Element Angin bisa digunakan untuk terbang tidak yah? Sepertinya itu mungkin, aku akan mencari mantranya dibuku yang diberikan oleh Dhew." Melody dengan cepat meraih ransel yang ia bawa dan mengambil buku tebal dengan sampul coklat kusam didalam ranselnya.
Melody membuka halaman per halaman buku, dan sampai diarea Element Angin. Setelah beberapa waktu, dengan hati yang berdetak lebih cepat akhirnya Melody menemukan sebuah mantra meringankan tubuh. "Aku menemukannya. Baiklah satu masalah terselesaikan. Aku akan mencari tempat yang tenang, untuk menghafal mantra ini." Setelah mengucapkan hal itu, Melody melangkah kembali kedalam hutan, dan duduk dibawah pohon tua yang tidak jauh dari tempatnya berdiri tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Element Academy : Melody Colent (On Going)
FantasyMelody Collent. Seorang putri yang memiliki rambut pelangi dan sepasang bola mata yang indah setelah kebangkitan warisan Element miliknya. Dalam sejarah hanya ada satu orang yang memiliki rambut berwarna pelangi, ia adalah raja pertama klan Penyihir...