Kekuatan Pelangi

3.4K 223 14
                                    

Chapter 7

Suara bising terdengar dilapangan utama Academy. Sesuai intruksi dari para kepala divisi, seluruh siswa dikumpulkan dilapangan utama untuk melakukan tes.

Melody berdiri dibarisan belakang dengan empat temanya.

Untuk Lily, Melody sempat bingung, ia sempat menanyakan pada Lily tentang pertemuanya dengan Lily dikoridor kemarin. Lily mengatakan bahwa diAcademy ada dua siswa yang bernama Lily yaitu ia sendiri dan Lily seniornya Lily Britsond.

Ketika Lily pertama tahu hal itu, ia pun terkejut karna nama dan Elementnya sama, tapi setelah beberapa waktu keterkejutanya ia sudah mulai terbiasa dengan hal ini.

Hari ini Melody mengenakan seragam dengan kemaja berwarna putih dan luaran Berwarna dongker, rok selutut berwarna merah dengan aksen kotak kotak dengan dasi pita yang serupa, dan sebuah sepatu bot hitam diatas mata kaki. Tak lupa jubah berwarna Coklat selutut.

Untuk tes akan diadakan secara rahasia.
Semua akan dibagi menurut divisi masing masing.

Setelah intruksi dekan, semua siswa menyebar menuju divisi masing masing. Dikarenakan divisi Petir hanya memiliki satu siswa di tahun ini, secara harifiah Melody berdiri sendirian.

Melody mengerti, dari apa yang Lily katakan, diAcademy hanya terdapat dua siswa dengan Element petir jadi dua orang itu sekarang pasti seniornya.

Element petir adalah Element yang sangat langka. Pada umumnya seseorang yang memiliki Element Petir adalah seorang yang mendapatkan berkah Dewa.

Melody berdiri didalam sebuah ruangan.
Setelah ia berbisah dengan teman temanya, Melody memasuki ruangan divisi Petir untuk melakukan tes.

Tes ini diadakan untuk mengukur kekuatan mental atau pondasi siswa, kekuatan mental ini dibagi menjadi tiga warna, dari yang paling lemah, akan berwarna putih, menengah akan berwarna biru, dan yang paling tinggi akan berwarna merah. Semakin gelap warnanya akan semakin kuat kekuatan mentalnya.

Melody melihat seorang pria berdiri didepan meja. "Saya tidak menyangka, tahun ini akan ada siswa yang memiliki Element Petir." Ucapnya,"Baiklah perkenalkan nama saya Melvin, bisa memanggil saya Profesor Melvin." Lanjutnya memperkenalkan diri.

Melody berdeham, dan tersenyum."Selamat pagi Profesor, perkenalkan nama saya Melody."

"Oh Melody! Nama yang bagus." pujianya,"Baiklah sekarang kau kesini, berdiri didepan batu lalu pegang batu ini." Intruksi Profesor Melvin.

Melody mengangguk sebagai balasan, lalu berjalan mendekati batu berwarna Amethyst dan meletakana kedua tangan di atas batu tersebut.

Melody mengangguk sebagai balasan, lalu berjalan mendekati batu berwarna Amethyst dan meletakana kedua tangan di atas batu tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Serang batu ini." Pintanya.

"Baik." Melody mulai mengeluarkan kekuatannya, seuntai kilatan petir berwana ungu keemasan keluar dari tangan Melody langsung menghantam batu ungu itu dengan lancar.

Batu yang awalnya tenang, sekarang bergetar dan memancarkan warna dari putih, biru hingga merah gelap.

Professor Melvin tersenyum puas,"Baiklah kekuatan mentalmu me-," ucapannya terhenti karna batu hitam itu bergetar lebih kencang dan mulai memancarkan warna lain, satu persatu warna memancar dari batu hitam, hingga membentuk warna pelangi. Yang memenuhi ruangan penguji.

Untuk siswa baru bisanya memiliki kekuatan mental paling tinggi biru atau sedang tapi, dikecualikan dalam Element Petir, karna Element petir cenderung memimpin, dengan keadaan umum, seseorang yang memiliki Element petir akan memiliki kekuatan mental yang tinggi.

Setelah melihat kekuatan Melody, Profesor Melvin ternganga dan diam memandang linglung batu abadi, ia merasakan seperti ada petir seukuran paha bayi yang menyambar kepalanya, ia tak pernah menyangka, hasilnya akan seperti ini. Ini sangat luar biasa.

Menurut rumor yang beredar, kekuatan yang tidak terbatas ini hanya pernah terjadi satu kali, yaitu kekuatan milik raja Ronald, raja pertama klan Penyihir.

Ia tak pernah berfikir, akan melihat ini dengan bola matanya sendiri.

"Stop Melody, tenangkan dirimu dan coba serang sekali lagi." Pinta Profesor Melvin gugup.

Melody mengangguk dengan ragu ragu, dia tidak tahu bahwa melakukan uji kekuatan mental bisa membuat orang lain tahu Element miliknya yang sesungguhnya, Dhew maafkan aku, pikir Melody bersalah.

Setelah Melody menyerang sekali lagi, Batu Abadi kembali mengeluarkan Cahaya Pelangi yang sangat indah memenuhi seisi ruangan.

Professor Melvin diam cukup lama. Ia benar benar terkejut tentang hal ini.

"Profesi Melvin tungguuuuuuu." Tepat ketika Profesor Melvin hendak berlari pergi, suara Melody terdengar.

Lantas Profesor Melvin berhenti dan berbalik menghadap Melody dengan air muka yang rumit."Kenapa?" tanya Professor Melvin gugup.

Sejak keluarnya warna pelangi, dibatu hitam abadi, perasaan Melody sudah tidak nyaman, ia merasa hal ini akan menjadi menggemparkan ketika tersebar luaskan,"Dari hasil ini, saya tahu bahwa kekuatan saya tidak biasa, saya minta tolong pada Profesor. Profesor tidak boleh memberitahukan ini ke pada siapa pun." Pinta Melody memohon.

"Loh memangnya kenapa?"

"Sebelum saya pergi Academy, nenek saya memberi tahu saya, bahwa kekuatan saya tidak boleh ada yang mengetahuinya. Jadi saya minta tolong untuk ini, profesor bisa melaporkan kekuatan mental saya sesui ketentuan. Merah saja, saya mohon,"

"Ini bukan masalah, jika ini hal yang memang dirahasiakan, tetapi dekan harus tahu tentang ini, saya tidak ingin mengambil resiko karna menyembunyikan kekuatan sebesar ini."

"Baiklah, jika Profesor ingin memberi tahu dekan saya perbolehkan, tapi hanya dekan, dan saya minta tolong untuk memberi tahu dekan supaya beliau merahasiakan hal ini juga." Minta Melody serius.

"Baiklah, baiklah. Saya akan mengatakan seperti itu, setelah ini kamu bisa kembali dan menunggu yang lain selesai." Intruksi Profesor Melvin.

Melody menghembuskan nafas lega, ia tersenyum kepada Profesor Melvin.

"Kalau begitu, terima kasih profesor, saya permisi." setelah mengucapkan terimaksih Melody berbalik dan keluar untuk menunggu Teman temannya dibawah pohon sekitar lapangan utama.

Sejak Melody keluar dari ruangan divisi Petir, ia melihat dilapangan hanya ada beberapa siswa, ia berjalan menuju tepi untuk berteduh dibawah salah satu pohon.

"Hai, Melody." Suara lembut terdengar oleh Melody, ia segera mengarahkan pandanganya kepada orang yang menyapanya.

Melody tersenyum,"Ohh haii, kenapa kau ada disini?" Tanyanya.

Lily mengangkat bahunya dan duduk disebelah Melody,"Tidak ada, hanya berjalan jalan."

"Oh, mmm aku terkejut saat tahu bahwa kau memiliki nama yang mirip dengan Lily temanku." tuturnya.

"Ohh,itu. Yeah aku juga cukup terkejut, tetapi yah itu bukan masalah." balasnya,"Kau sendirian disini?"

"Yah, seperti yang terlihat."

"Hmm. Aku sudah menduga. Tadi aku hendak pergi keperpustakaan tapi setelah melihatmu disini sendirian, aku tidak lagi berminat keperpustakaan, lebih baik mengobrol dengamu disini."

"Hmm. Baiklah, oh iya bukankah dua minggu dari sekarang akan ada penilaian untuk tengah semester ini?" Tanya Melody.

Lily mengangguk,"Itu benar, akan diadakan penilaian untuk tengah semester ini, oh bagaimana kekuatan mentalmu?"

"Warna merah." Melody menjawab sembari tersenyum.

Bersambung.....

TBC Guys.

Element Academy : Melody Colent (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang