"Selamat pagi bunda, ayah"sapa seorang gadis sambil tersenyum memperlihatkan gigi putihnya.
"Pagi juga sayang"ucap ayah dan bundanya berbarengan.
Gadis itu langsung duduk di kursi makan dan menyantap makanan tersebut dengan lahapnya.
"Kamu mau bawa mobil sendiri atau diantar sama ayah, va"tanya ayahnya.
Gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap ayahnya."Naik mobil sendiri aja, yah"
Belva Victoria anak satu-satunya dari pasangan Bram dan Sulis. Memiliki sifat yang cuek kepada orang yang tidak dikenalnya, namun bila dengan orang yang dia sayang maka sifatnya berbanding terbalik.
"Belva berangkat ya"ucap Belva memecahkan keheningan yang tadi terjadi di meja makan.
"Hati-hati ya sayang bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut"pesan Sulis kepada putrinya itu.
"Iya bunda"Belva mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan keluar dari rumah.
Setelah sampai, Belva langsung memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah dan dia langsung keluar dari mobil tersebut menuju ke kelasnya.
Belva bersekolah di SMA merah putih. Salah satu sekolah bergengsi di wilayah Jakarta, saat mendaftar di sana Belva dan murid-murid lainnya harus mengikuti tes terlebih dahulu dan ternyata Belva adalah salah satu murid yang mendapatkan nilai tertinggi. Sekarang belva duduk di bangku kelas XII-IPS1.
"Baru datang Lo, va"tanya seorang perempuan yang duduk di sebelah Belva.
"Yoi"
"Tumben bener Lo hari ini nggak kesiangan"tanya salah satu perempuan yang duduk di depan Belva.
"Ya karna gue datang pagi"sahut Belva santai.
"Belva ku sayang dimana-mana kalo orang nggak kesiangan itu ya karna dia datang pagi"jelas perempuan itu.
"Gue kan sering datang kesiangan, tapi gue nggak pernah tuh kesiangan"
"Terserah Lo deh"pasrah perempuan itu. Berdebat dengan Belva tidak ada sudahnya.
Belva terkekeh mendengar keluhan sahabatnya itu. Belva memiliki dua sahabat di sekolah yaitu Naya dan Mira, ketiganya sama-sama memiliki otak cerdas dan juga mereka memasuki kelas IPS1. Kelas yang berisi dengan anak-anak yang rajin dan pintar, mereka sudah lama bersahabat dari zaman SMP.
Naya memiliki sifat yang jutek dan pendiam sama orang yang tidak dikenalnya, sedangkan Mira memiliki sifat cerewet kesemua orang dan satu lagi ceroboh.
~~~~~~°°°~~~~~~
Sebuah motor sport berwarna merah pekat kini sedang membelah jalanan dengan ugal-ugalan jam masih menunjukan pukul dua pagi, tetapi pria itu sudah keluar dari rumah dengan seragam sekolah yang melekat di tubuh kekarnya dengan dilapisi sebuah jaket.
Motornya berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar. Dia memarkirkan motornya bersama dengan beberapa motor sport berwarna hitam yang juga terparkir di halaman rumah tersebut. Setelah melepas helm fullface nya dia segera masuk kedalam dan mendaratkan bokongnya ke salah satu sofa yang ada disana.
"Akhhh"erangnya frustasi.
"Disini lo, lan?"tanya seseorang dengan tiba-tiba membuat cowok itu menoleh dan menatap datar kepada sang pemilik suara.
Lan? Ya namanya Erlan Bimo Smith. Cowok tampan dengan mata coklat terang dan memiliki tatapan tajam seperti elang yang sedang melihat mangsanya. Sikap yang brutal dan tidak segan-segan menghabisi siapa pun yang mengusik ketenangannya membuat semua orang enggan berurusan dengan seorang Erlan.
Erlan adalah putra tunggal dari keluarga Smith sekaligus leader dari sebuah geng motor yang bernama XTC (Exalt To Creativity) jumlah anggota XTC kurang lebih dua puluh lima orang semua anggotanya berasal dari SMA merah putih, salah satu sekolah favorit dengan segudang prestasi. Sekolah tersebut juga termasuk salah satu aset keluarga Smith, nama XTC sudah dikenal di seluruh geng motor lain karna kehebatan nya di arena balapan atau fighting tidak perlu diragukan lagi.
Saat ini Erlan sedang berada di markas XTC. Entah alasan apa yang membuat dirinya datang ke markas pagi-pagi buta.
"Menurut Lo"tanya balik Erlan.
Adit terkekeh sebentar, lalu ikut mendaratkan bokongnya di sebelah Erlan."Gue kita arwah seorang Erlan yang gentayangan"
Pletakk!!
"Sialan lo"umpat Erlan. Dia menyandarkan tubuhnya di sofa, lalu memejamkan matanya cukup lama untuk menstabilkan emosinya yang sempat memuncak.
"Ada masalah lagi, Lan?"Adit menepuk bahu Erlan sekali.
Cowok itu membuka matanya, lalu menatap sahabatnya sekilas."Biasa"
"Perlu gue bangunin anak yang lain?"
"Nggak usah"
"Ck! Mending Lo bobo, Lan besok sekul, haha"ledek Adit
Erlan mendelik sinis, dia tak berniat membalas ejekan sahabatnya itu.
Adit adalah salah satu anggota XTC dan merupakan sahabat terdekatnya. Mereka berdua sudah bersahabat sejak SD dan masih bersahabat sampai sekarang, maka dari itu Adit selalu tahu masalah apapun yang menimpa sahabatnya.
"Lo nggak pulang kerumah lagi?"tanya Erlan memecahkan keheningan.
"Menurut Lo"ucap Adit mengikuti nada suara Erlan tadi seraya terkekeh.
Erlan berdecak sebal. Dia menendang paha Adit agar cowok itu segera bangkit dari sofa, Adit yang peka pun langsung bangkit dan membiarkan Erlan berbaring di atas sofa.
🎀
Sedikit dulu ya guys soalnya baru awal, insyaallah bakal panjang kok di chapter selanjutnya!!!!!!
Jangan lupa vote sebanyak mungkin biar aku semangat up nya 😀😀😀 dan juga komentar di bawah ini 👇👇👇👇👇
Cus lah ke part selanjutnya????
Next???????????????
KAMU SEDANG MEMBACA
Belva&Erlan
Novela JuvenilErlan menarik lengan gadis di hadapannya itu dengan sekali sentakan membuat gadis itu memekik kaget dan otomatis menghadap kearahnya. "Lo pacar gue"ucap Erlan to the point wajahnya terlihat sangat datar. Belva membulatkan matanya sempurna mendengar...