2.Dua

139 11 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Cowok dengan kaos hitam polos itu sedang menidurkan dirinya di atas kasur sambil memandangi langit-langit kamarnya.

Drtt...Drtt...

Lamunannya buyar saat mendengar suara getaran dari ponselnya. Cowok itu bangkit dari tidurnya dan mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, lalu dia mengangkat panggilan tersebut setelah melihat nama yang tertera di ponselnya.

"Hallo?"ucap suara di sebrang sana.

"Ya"sahut cowok itu datar.

"Anjing Lo Erlan. Lo dimana? Gue sama anak-anak udah nungguin Lo disini dari tadi"umpat orang di sebrang sana dengan suara yang terdengar emosi.

"Hmm, Otw"Erlan mematikan sambungan telpon itu dengan sepihak, lalu dia mengambil jaket hitam miliknya dan keluar dari kamar seraya memainkan kunci motor di jari-jari tangannya.

"Den Erlan"panggil seorang perempuan paru baya membuat Erlan menghentikan langkahnya.

"Ya bi?"sahut Erlan.

"Mau kemana atuh den? Gak mau makan? Bibi udah masakin makanan buat aden"ucap bi Iyem yang merupakan pembantu rumah tangga di rumah Erlan.

Erlan menatap beberapa lauk pauk yang berada di atas meja makan, lalu menghela nafas nya pelan."Masukin kulkas aja bi, nanti malam Erlan makan"

"Tapi nanti dingin atuh den?"

"Nggak papa bi"ucap Erlan.

Setelah berpamitan kepada bi Iyem. Erlan segera keluar dari rumah dan menjalankan motor merah miliknya dengan kecepatan rata-rata seraya menikmati udara segar di malam hari, walaupun sudah sering dia hirup.

Sesampainya di markas. Erlan langsung melempar sebuah plastik yang berisi makanan, minuman, dan rokok yang sempat dia beli di Indomaret tadi di hadapan anggota XTC yang tengah duduk berkumpul, walaupun hanya ada sekitar delapan orang disana karna Erlan melarang seluruh anggotanya untuk ikut melihat dia balapan.

"Lama banget sih, Lan?"kata Dimas kesal.

Erlan melirik Dimas sekilas."Cabut" ucapnya dan langsung diikuti oleh anak-anak lainnya.

Beberapa menit. Erlan dan anggota XTC kini sudah berada di tempat yang akan di jadikan arena balapan liar. Dia melempar pandangan mencari seseorang.

Prokk!! Prokk!!

"Wishhh!! Leader XTC datang juga, gue kira Lo takut"ejek Rio yang datang dari belakang tubuh Erlan.

Erlan hanya diam tak menengok sedikitpun ke belakang. Raut wajahnya sangat datar seolah-olah tidak menganggap orang itu yang sedang berbicara padanya.

Cowok itu menepuk bahu Erlan dua kali seraya berkata."Siap-siap kalah"

"Gue nggak punya banyak waktu"tukas Erlan lalu segera menaiki motornya.

"Ternyata Lo nggak sabaran banget ya Erlan Bimo Smith"ucap Rio dengan sengaja menekan nama belakang milik Erlan.

"Bacot!"

Cowok itu terkekeh saat melihat raut wajah Erlan yang sudah mulai tersulut emosi. Dia segera menjauhi geng XTC dan menaiki motornya bersiap untuk melakukan balapan.

Erlan sudah bersiap di garis start bersama Rio. Wajahnya yang sangat tampan dan datar tertutupi oleh helm fullface berwarna merah yang dia gunakan.

Sebenarnya, Erlan bukan tipe orang yang akan mengikuti balapan liar dengan sia-sia. Dia bersedia menerima ajakan balapan dari Rio karna cowok itu menjadikan motor sport nya sebagai taruhan dan harga motor sport milik Rio tidak lah murah.

"Sesuai kesepakatan karna Lo nggak mau jadiin motor Lo sebagai taruhan, jadi kalo Lo kalah Lo harus ikutin apa yang gue mau"ucap Rio.

"Terlalu percaya diri"desis Erlan, sementara Rio tersenyum licik.

Brumm!!

Brumm!!

"Are you ready"tanya seorang gadis yang berada di tengah-tengah dengan menggunakan baju yang sangat seksi.

Satu!!

Dua!!

Tiga!!

Goo!!

Brumm!!

~~~~~~°°°~~~~~~

Erlan mendengus kesal. Dia mengendarai motornya mendekati geng XTC, mata elang nya menatap tajam sekitarnya setelah sampai dihadapan teman-temannya. Dia memukul helm miliknya yang berada di atas motor sport nya.

"Udahlah Lan, jangan emosi gitu lagian Lo baru pernah kalah sama Rio satu kali"ucap Dimas menenangkan sahabatnya itu.

Adit yang berdiri di sebelah Dimas pun mengangguk setuju."Lagian tumben amat Lo kalah?"

"Ada yang ngerusak motor gue anjing" ucap Erlan marah.

Seluruh anak XTC tercengang mendengarnya seraya menatap Erlan yang sekarang benar-benar terlihat marah, namun mencoba untuk menahan nya agar tidak menghabisi seseorang.

"Kok bisa bos? Siapa?"tanya salah satu anggota XTC. Memang beberapa anggota XTC ada yang memanggil Erlan dengan sebutan 'bos' padahal Erlan tak pernah meminta.

"Rusak gimana, Lan? Emang siapa yang berani-beraninya ngerusakin motor lo"tanya Adit.

Erlan diam tak menjawab, dia begitu yakin kalo motor miliknya telah di rusak oleh seseorang karna pada saat balapan tadi motor sport Erlan tidak bisa melaju dengan cepat dan dia tahu siapa pelakunya itu.

"Cabut!"ucap Erlan lalu dia segera mengenakan helm nya dan mengalahkan mesin motor.

Tiba-tiba Rio dan beberapa anggota geng Brigez berdiri di hadapan geng XTC dan Erlan membuat geng XTC kembali mematikan mesin motor mereka masing-masing.

"Jangan buru-buru dong Erlan, Lo nggak mau ngerayain kekalahan Lo dulu?"ucap Rio dengan senyum mengejek.

Dimas memutar bola matanya malas.
"Tenang, Lan. Lo baru kalah satu kali nggak berkali-kali"ucap Dimas yang bermaksud menyindir Rio.

Erlan hanya diam. Sekarang dia sudah tidak mood untuk menghajar siapapun, dia hanya menatap Rio datar."Apa"hanya kata itu yang keluar dari mulut Erlan.

"Kesepakatan kita kalo Lo nggak lupa?"

Erlan diam tidak berniat untuk mengeluarkan suara ataupun sekedar merespon dengan gerakan tubuh. Dia menunggu apa yang akan dikatakan lagi oleh Rio.

"Simpel aja sih, gue mau Lo pacarin anak ini"Rio menunjukkan sebuah foto gadis kepada Erlan.

Erlan melihat sekilas foto tersebut."Nggak"tolaknya mentah-mentah.

"Kita udah sepakat, jangan jadi pengecut. Gue kasih waktu selama sebulan buat Lo bikin dia cinta mati sama Lo, terus Lo tinggalin dia. Kalo sampe selama sebulan dia nggak suka sama lo berarti Lo kalah sama gue untuk kedua kalinya, tapi kalo Lo berhasil sebagai bonus motor sport gue bakal buat Lo"jelas Rio panjang.

Erlan diam tak menjawab. Dia kembali menyalahkan mesin motornya."Kirim"ucapnya lalu segera menancap gas.

Rio diam mencerna satu kata yang tadi di ucapakan oleh Erlan. Dia tak mengerti apa maksud dari cowok itu.

"Gue pikir Erlan cuma butuh seminggu buat tuh cewek suka sama dia dan jangan lupa kalo Erlan menang motor sport Lo buat dia"ucap Adit seraya menatap Rio.

"Maksud Erlan tadi kirim foto tuh cewek ke dia"lanjutnya lalu segera menancap gas bersama anggota XTC yang lainnya.

"Gue bakal buat Lo hancur Erlan melalui cewek ini"gumam Rio sambil tersenyum licik.

🎀

Gimana guys sama ceritanya seru nggak!!!!!!!!!!

Jangan lupa vote sebanyak mungkin biar aku semangat up nya 😀😀😀 dan juga komentar di bawah ini 👇👇👇👇

Next???????????????????

Belva&ErlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang