3

2.8K 352 5
                                    

Mentari terlihat malu-malu ingin menampakkan sinarnya. Seberkas cahaya mulai terlihat disalah satu rumah sederhana dengan pekarangan yang dipenuhi tanaman di kompleks perumahan Senju. Sinar lampu di dalam rumah itu terlihat sudah menyala, menandakan penghuni rumah sudah kembali dari alam mimpi. Sang ibu sibuk memasak menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.

"Ohayo kaasan." Sapa sang gadis yang sudah bersiap dengan seragam dan tas sekolahnya. Sakura, gadis itu meletakkan tasnya di kursi tempat biasa ia duduk. Kemudian segera membantu sang ibu menyiapkan sarapan.

"Ohayo moo my princes." Sahut sang ibu sembari menyerahkan semangkuk besar sup miso kepada Sakura. "Bagaimana tidurmu?" Tanya Mebuki.

"Nyenyak." Jawab sang gadis. "aku harap kaasan dan tousan juga." Sambung gadis itu sembari menata peralatan makan di meja. Setelah selesai, ia segera mendudukkan diri di kursi sembari menunggu sang kepala keluarga turun dari singgasananya. Pandangannya menjadi gelap, seseorang telah menghalangi pupil matanya dalam menerima cahaya. Sakura tau pasti pemilik tangan besar ini. Ayahnya.

"Tousan, aku bukan anak kecil lagi." Kata sang gadis sembari memandang ayahnya dengan wajah cemberut. Sakura segera mengambil selembar roti kemudian mengolesinya dengan selai cokelat kesukaannya. "Kapan Sasori-nii akan pulang bu?" Tanya sakura sambil memakan roti selainya. Meskipun sang kakak sangat menyebalkan, tapi ada masanya gadis itu benar-benar merindukan kakaknya.

"Mungkin akhir tahun sekalian libur musim dingin. Kenapa hem? Kau merindukan kakakmu?" ucap sang ibu sembari menatap jahil ke arah Sakura. Mebuki sadar bahwa anak perempuannya sedang merindukan pertengkaran kecil dengan kakaknya. Meskipun terkadang menjengkelkan, diam-diam dia juga merindukan pertengkaran kecil dari kedua anaknya. Benar kata orang "kedewasaan anakmu akan mengubah suasana rumahmu."

Sakura hanya mendengus menanggapi perkataan ibunya. Gadis itu tahu bahwasanya ibunya menahan rindu lebih besar kepada sang kakak. "Kurasa ibu yang lebih merindukan kakak" jawab Sakura dengan senyum tipisnya. "Apa ibu tidak merasa aneh?" Ia menjeda kalimatnya untuk meminum segelas susu cokelat paginya. "Bukankah rumah ini sudah terlalu lama sepi?" Sambung Sakura sembari memakai tas punggungnya. Sang gadis berdiri kemudian berjalan menghampiri ayah dan ibunya, mencium sekilas pipi kedua orangtuanya kemudian berlalu keluar sembari berkata "Bagaimana dengan seorang adik kecil? Kurasa itu bukan ide yang buruk."

Sang ayah hanya menggelengkan kepala melihat tingkah putri kecilnya yang mendadak jahil. "Anak itu."

***


Gerbang utama Konoha Senior High School terlihat megah dan kokoh. Siswa siswi mulai berdatangan memasuki sekolah dengan seragam kebanggaan mereka. Beberapa siswa terlihat memasuki gerbang sekolah dengan santai seakan tidak ada sedikitpun beban di dalam tasnya. Sebagian lagi terlihat malas-malasan karena tahu kelas pertama yang akan dihadapainya. Bahkan ada yang terburu-buru ingin sampai di kelas untuk mencari solusi dari setumpuk beban yang ada di dalam tasnya.

Pemuda itu berjalan cepat menerobos kerumunan yang akan memasuki halaman sekolah. Dia ingin segera memasuki kelas kemudian menyelesaikan beban yang menggunung di dalam tasnya. "Sial, kenapa kelas pertama harus kima? Bagaimana jika aku belum selesai? Sialan Sasuke, kenapa dia harus bawa motor? Jika dia membawa mobil aku kan bisa menyalin sebagian." Gerutunya. "Sial, kenapa lapangan ini luas sekali?" Sambung pemuda itu. Kepala kuningnya menelisik sekitar, ternyata dia baru sampai di tengah halaman utama. Pemuda itu menoleh kebelakang mendapati sang sahabat yang menurutnya berjalan sok tampan dan sok keren.

"Sial Sasuke, bisa kau percepat jalanmu, kita harus segera sampai di kelas. Kau tau kelas pertama kita kimia. Ki-mi-a." Ucap pemuda bersurai kuning dengan penekanan di akhir kalimatnya. Pemuda itu kesal mendapati sahabat oroknya berjalan lambat seperti siput. Naruto akhirnya berjalan mundur sembari mununggu sang sahabat mendekat.

Windows[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang