Toko sepuluh keberuntungan adalah toko terbesar di Kota Haishan. Toko ini memiliki jenis barang dagang paling banyak dan juga memiliki rumah lelang terbesar di kota. Kota Haishan terletak di bawah kaki gunung Sekte Nine Void, yang merupakan sekte kultivasi terbesar di Prefektur Zhonghai. juga merupakan kota terbesar dalam radius 2.000 kilometer. Itulah yang membuat daerah ini ramai di mana kultivator datang dan pergi tanpa ada habisnya.
Untuk berada di lantai berikutnya, Rong Yi harus berdesakan menembus kerumunan orang-orang, pada saat yang sama dia harus melindungi perut besarnya dan dengan usaha keras akhirnya dia berhasil naik ke lantai atas.
Barang-barang di setiap lantai memiliki tingkatan yang berbeda. Semakin tinggi lantai, maka semakin mahal harga barang itu. Semakin tinggi lantainya, semakin sedikit pula kultivator yang mampu membeli barang-barang di sana.
Rong Yi langsung menuju ke lantai empat yang juga merupakan lantai yang berada paling atas di mana terdapat ramuan langka, herbal-herbal, elixir bermutu tinggi, dan rune spiritual untuk dijual.
Dia berencana membuat beberapa peruntungan pada seseorang yang kaya sehingga dia tidak akan khawatir tentang biaya hidupnya lagi.
Di lantai empat, banyak kultivator berpenampilan bak bangsawan perlahan dan dengan hati-hati memilih barang yang mereka butuhkan, sementara beberapa kultivator seperti-pengawal menjaga di samping tangga.
Rong Yi terengah-engah saat sampai di lantai empat menopang perut besarnya dengan tangannya, dia bersandar di tangga. "Apa-apaan ini! Perut ini memiliki berat setidaknya 10 kilogram. Ini hampir membunuhku!"
Para pengawal di sampingnya meliriknya.
Dia menormalkan nafasnya dan mengamati semua orang di ruangan itu sembari beristirahat sejenak. Orang-orang yang membeli barang-barang di sini terlihat sangat kaya dan terlihat super arogan maupun sombong tak satu pun dari mereka terlihat bersahabat. Tidak mungkin menghasilkan uang dari mereka pikirnya.
Setelah berjalan di sekitar para kultivator, seorang pria jangkung berpakaian hitam menarik perhatiannya. Meskipun dia tidak bisa melihat wajahnya karena pria itu sedang membelakanginya, tapi dia tertarik dengan sosoknya yang tinggi, menawan dan elegan, belum lagi rambut hitam legam selututnya dan jari-jarinya yang panjang dan ramping itu.
Menurut pengalaman Rong Yi, pria itu pasti akan menghargai orang yang berbakat selama orang itu puas dengan apa yang di dapatkan.Rong Yi berjalan ke arahnya dan melihat barang yang berada di tangan pria berbaju hitam. Itu adalah pisau Ulu ungu yang berlubang di bagian tengahnya dan memiliki sisi yang tajam di tepi luarnya.
*Pisau Ulu (gak ada yg warna ungu)
Penjaga toko dengan semangat menjelaskan kepada pria berbaju hitam, "pilihan yang bagus tuan! Senjata ajaib ini terbuat dari bahan murni kelas-tujuh oleh pandai besi senjata-sihir level 7. Pisau ini Sangat tajam dan mudah digunakan untuk menyerang, dan bisa menghancurkan segala macam formasi pertahanan. Pisau ini ditempa dengan dengan api tingkat-tujuh, karena dengan api tingkat-tujuh bisa melelehkan senjata sihir atau makhluk jahat dibawah kelas-tujuh"
"Tingkat-tujuh?" pria itu tampaknya tidak puas dengan senjata tingkat-tujuh itu, menilai dari nadanya yang lesu.
Rong Yi senang mendengarnya karena sekarang adalah kesempatannya. Dia berjalan menuju pria berbaju hitam dan berkata kepadanya, "ini sebenarnya senjata yang hebat. Tetapi jika Anda bisa melukis mantra ke pisau ini, pisaunya bisa sekuat senjata sihir tingkat-delapan atau sembilan.
Di dunia modern, dia adalah pelukis mantra paling hebat. Untuk memperkuat senjata sihirnya sendiri, dia telah menghabiskan banyak waktu mempelajari keterampilan melikis mantra yang diturunkan oleh leluhurnya dan akhirnya menciptakan keterampilan melukis mantra yang unik.
sekarang dia tidak cukup kuat untuk melukis mantra pada senjata yang memiliki spiritual lebih tinggi darinya. Tapi dia bisa berbagi metode dengan pria berbaju hitam, pria itu bisa mencari seorang pelukis mantra untuk meningkatkan kekuatan senjatanya nanti.
"Melukis mantra?" Pria itu berbalik karena perkataan Rong Yi menarik perhatiannya, "apa itu?"
Bagaimana bisa? Dia bahkan tidak tahu apa itu melukis mantra? Atau tidak ada keterampilan melukis mantra di dunia ini? Itu akan membuat dirinya terlihat sangat aneh!
Ketika Rong Yi melihat wajah pria itu, matanya terbelalak terbuka lebar. Dia tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya. "Itu kamu!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(DROP) I Became A Virtuous Wife and Loving Mother in another Cultivation World
General FictionNovel china Translete bahasa indonesia Judul : I Became A Virtuous Wife and Loving Mother in another Cultivation World Author : jin yuan bao/金元宝 Karakter : Shou / Uke : Rong Yi Gong / Seme : Yin Jinye Setelah melihat foto pria tampan, dia bertransmi...