aku lapar

283 40 5
                                    

Pergerakan Rong Yi menjadi susah karena perut besarnya. Hanya jarak dua meter dan dia sudah kehabisan napas. Dia bersandar pada pilar yang berada di sampingnya, terengah-engah sambil memegang perut besarnya, "Kamu anak nakal, jangan sampai aku menangkapmu, kalau tidak aku akan memukul pantatmu dengan keras."

Bocah itu juga berhenti dan berbalik. Dia menggosok perut kecilnya dan berkata dengan suara yang sangat lucu, "ma-papa, aku lapar."

Rong Yi memutar matanya, "kalau kamu lapar, kamu bisa mencari makanan di dapur."

"Aku ingin susu." Dia berlari ke arahnya.

"Pergi cari sendiri di dapur."

Bocah itu menatap dadanya dan mengulangi, "Aku ingin susu."

"Aku sudah bilang…." Rong Yi berhenti tidak melanjutkan perkataannya ketika menyadari bahwa bocah itu sedang menatap dadanya. Rong Yi secara tidak sadar menutupi dada kirinya dengan lengannya.

Bocah itu berkata dengan mata yang berbinar, "Aku ingin susu."

"..." Rong Yi.

Bocah ini, dia ingin susu? Apa maksudnya dia ingin aku menyusuinya seperti wanita?

Sialan! Tapi dia bukan wanita. Dia tidak punya ASI.

Sekali lagi Rong Yi merasa ragu apa dia bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita.

Rong Yi mengambil napas dalam-dalam dan meraba dada ratanya. Tidak ada susu yang keluar dari payudaranya. Dia melonggarkan celananya dan memeriksa apakah 'adik kecilnya' masih ada di sana. sangat melegakan karena 'adiknya' masih ada. Dia kemudian berbalik ke arah bocah kecil itu, dan bertanya, "Apa yang kamu katakan? Katakan lagi."

Bocah kecil itu melompat ke pelukannya, "ma-papa, aku ingin susu."

"Pergi!" Rong Yi mengertakkan gigi.

bocah itu secara tiba-tiba menggigit dadanya yang masih dilapisi pakaiannya.

 
"Ah!" Rong Yi merasa kesakitan saat daging di dadanya digigit. Dia menangis, "Dasar anak bodoh! Beraninya kau!"

Dia ingin mendorong bocah itu darinya dengan kekuatan penuh, tetapi ketika dia melihat ke mata lugu yang berair milik bocah kecil itu, dia mengurungkan niatnya.

Itulah sebabnya dia sangat membenci anak-anak. Anak-anak itu nakal dan menyebalkan. Tapi dia tidak bisa menghajar dan tega meneriakinya ketika anak kecil itu memberinya tatapan dengan mata besar yang lugu (puppy eyes).

Setelah beberapa lama, tiba-tiba Rong Yi ambruk.

Rong Su dengan cepat terbang dan mengambil bocah itu, "tuan kecil, anda sudah minum terlalu banyak darah kali ini. Ma-papa tidak akan  sanggup, begitu juga bayi di dalam perutnya."

"Tapi aku lapar." Kata bocah itu sambil menatap Rong Su dengan polos.

"Anda tidak bisa minum darah secara berlebihan, kalau tidak anda akan membunuh ma-papa. Bersabarlah. nanti saya akan membawakan makanan yang enak." Rong Su menggosok kepala kecilnya dan kemudian berbalik ke Rong Yi, "tuan muda, apa anda baik-baik saja?"

Rong Yi dengan lemah berpegangan sembari merayap ke pilar dan kemudian duduk di kursi batu yang berada di samping, dia merasa pusing.

Rong Su mengambil air gula dan sebotol obat dari Cincin Penyimpanannya, "Tuan muda, minum air gula ini. Air gula akan membuat anda merasa lebih baik."

Rong Yi merasa sedikit segar setelah meminum air gula. Dia membuka pakaiannya dan menemukan bekas dua gigitan gigi di sebelah kanan dadanya. Masih ada darah di sana. Jadi bocah itu menghisap darahnya?.

"sialan! Kenapa anak itu mengisap darahku?"

Apakah bocah itu vampir? dia memiliki gigi yang tajam. Giginya bahkan bisa menembus beberapa lapis kain!

"Tapi kenapa anak itu harus menghisap darah dari dadaku?"

Rong Su berkedip, "Tuan muda, bukankah Anda menyuruh tuan kecil melakukannya?"

"..." Bibir Rong Yi berkedut. Jadi pemilik asli tubuhnya benar-benar menganggap dirinya seorang wanita.

Jika dibandingkan dengan pemilik asli tubuhnya, Rong Yi merasa kakak keduanya masihlah normal.

"Tuan muda, tuan berkata beliau masih belum mengenal Anda, jadi dia meminta saya untuk menyampaikan pesan, tuan ingin bertemu dengan Anda secara resmi dan mengundang Anda ke kediamannya"

(DROP) I Became A Virtuous Wife and Loving Mother in another Cultivation WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang