Kalian memiliki wajah datar

312 37 0
                                    

Saat Rong Yi dan Yin Jinye berjalan keluar dari rumah mereka, orang-orang yang berlalu-lalang melihat dan menggunjing kan mereka berdua.(?) (menunjuki mereka dengan jari-jarinya)

"Lihatlah. Si banci keluar rumah mempermalukan dirinya sendiri. Hm? Kenapa dia tidak berjalan seperti wanita lagi? Apakah kakinya kembali normal? Dan dia tidak memakai make-up ?! Dia terlihat seperti pria tulen!"

"Pff! Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? Tidak ada pria yang hamil sepertinya. Dan ada pria asing yang belum pernah kita lihat sebelumnya sedang berjalan bersamanya. Kau tidak akan bisa membuat kepiting berjalan lurus. dia tidak akan bisa mengubah nalurinya untuk menggoda pria. Aku tidak mengerti kenapa para laki-laki itu menyukai pria melambai sepertinya. Apakah wanita sudah habis? "

*Kau tidak akan bisa membuat kepiting berjalan lurus = berarti tidak akan bisa merubah suatu hal yang sudah ada*


"Terakhir kali, dia terlihat bersama kakak seperguruan laki-lakinya. Caranya memandang kakak seperguruannya sangatlah menjijikkan seolah-olah dia ingin memakannya. Pria yang sekarang sama tampannya dengan kakak seperguruanya. Hm? Anak jalang ini bersikap gampangan dan bertingkah seperti wanita tetapi selera prianya cukup bagus. "

"Hum! Pria mana pun yang bersamanya bukanlah pria baik-baik. Aku ingin tahu apa yang membuat si banci itu menjadi populer dikalangan banyak pria."

Jantung Rong Yi berdetak kencang saat mendengar mereka membicarakan kakak seperguruan pemilik asli tubuhnya. Dia khawatir jika Yin Jinye cemburu. Rong Yi dengan rasa bersalah mengintip kearah Yin Jinye. Tapi si pihak lain malah tak menanggapinya seolah-olah menutup mata mengabaikan mereka, menggap orang-orang itu seperti hembusan angin yang berlalu.

Disatu sisi Rong Yi merasa lega, tetapi disisi lain dia sedikit sedih dan kecewa. Hubungan asmara yang dimiliki pemilik asli tubuhnya dan kakak seperguruannya tidak ada hubungannya dengan dirinya. Tapi kenapa dia merasa bersalah? Kenapa dia takut jika Yin Jinye mengetahuinya? Kenapa sikap Yin Jinye yang acuh tak acuh membuatnya jengkel?

Melihat wajah tanpa ekspresi Yin Jinye, Rong Yi menyipitkan matanya dan menarik lengan baju Yin Jinye sambil meninggikan suaranya menunjuk ke arah penjual mainan, "ayah, lihat ada mainan anak-anak. Ayo kita kesana."

Yin Jinye membiarkan Rong Yi menyeretnya ke tempat penjual mainan.

Kerumunan yang berada disekitarnya terkejut. Apa mereka salah dengar? pria asing itu pasangan si banci ?!

Rong Yi mengambil kincir angin kertas dan berkata pada Yin Jinye dengan suara yang keras yang bisa didengar semua orang di sekitarnya, "Ayah, bagaimana menurut mu mainan ini? Apa putra kita akan menyukainya?"

Rong Yi mengambil kincir angin kertas dan berkata pada Yin Jinye dengan suara yang keras yang bisa didengar semua orang di sekitarnya, "Ayah, bagaimana menurut mu mainan ini? Apa putra kita akan menyukainya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yin Jinye melirik kearah kerumunan yang membeku dan Rong Yi yang sedang memegang mainan, dan hanya berkata "hmm."

Rong Yi tersenyum dengan dramatis karena Yin Jinye menanggapinya dan kemudian dia mengambil gasing, "Ayah, yang ini juga bagus. Anak kita akan menyukainya."

Setiap kali Rong Yi mengambil mainan, dia akan memanggil Yin Jinye dengan sebutan "ayah", terlihat sangat jelas dia ingin memberitahu pada dunia status pria itu untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap kali Rong Yi mengambil mainan, dia akan memanggil Yin Jinye dengan sebutan "ayah", terlihat sangat jelas dia ingin memberitahu pada dunia status pria itu untuknya.

Rong Yi mengambil sebuah topeng berwajah hantu, "Ayah, bukankah ini mirip dengan mu?"

Melihat topeng jelek itu, Yin Jinye akhirnya mengatakan sesuatu, "mengapa?"

"Kalian berdua memiliki wajah datar." ejek Rong Yi.

Yin Jinye, "..."

"Tuan, bungkus semua mainan yang ada di tokomu untukku. Ayah dari anakku akan membayarnya." Rong Yi berkata pada penjual sambil menunjuk kearah Yin Jinye.

"Baiklah, saya mengerti." Mata si penjual mainan nyaris tak terlihat karena senyumnya yang terlalu lebar, dia sangat senang karena hari ini mendapatkan Untung besar.

Yin Jinye mengambil batu spiritual dari cincin penyimpannan-nya dan memberikannya kepada penjual, lalu memasukkan semua mainan ke dalam cincin penyimpannan.

Saat Yin Jinye membeli semua mainan, Rong Yi senang melihat ekspresi terkejut yang terlihat pada semua orang. Sekarang mereka taukan Yin Jinye dan dia memiliki hubungan yang sangat dekat?

Tapi satu hal yang menggangu pikirannya, membuatnya penasaran. Apakah pemilik asli tubuhnya ini benar-benar pria gampangan? Kenapa semua orang berkata seperti itu? Jika dia benar-benar pria murahan, Rong Su tidak akan membiarkannya bersama tuannya dan bahkan membiarkannya mengandung.

***
Rong Yi dan Yin Jinye akhirnya tiba di Sepuluh Keberuntungan.

Kali ini Rong Yi hanya ingin membeli beberapa barang yang biasa, jadi dia tidak naik ke lantai atas. Dia hanya berkeliling di lantai bawah. Saat dia melihat barang yang di butuhkannya, dia meminta penjual untuk membungkus barang itu.

Yin Jinye mengekori Rong Yi dari belakang sambil mengamatinya, Rong Yi merupakan pembeli yang cermat. Dia memiliki sepasang mata yang tajam dan cepat dalam mendeteksi barang yang dijual. Tidaklah mungkin dia akan tertipu dengan barang yang rusak.

Penjual mengemas semua barang yang dipilih Rong Yi ke dalam tas dan memberikannya kepadanya.

Saat Rong Yi akan mengambil barangnya, tiba-tiba ada tangan lain yang mengambilnya.

(DROP) I Became A Virtuous Wife and Loving Mother in another Cultivation WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang