Rong Yi menerima sebuah pedang yang dia sendiri tidak bisa menebak bentuknya seperti apa, jadi tanpa sadar dia mengoloknya, "Ew! Pedang ini sangat jelek!"
"Putramu yang membuatnya." Kata Yunyi.
"Jangan katakan padanya aku mengatakan itu." Jawab Rong Yi dengan malu
Yunyi membalas dengan nada mendesak, "Aku berjanji aku tidak akan memberitahunya. Tunjukkan saja padaku bagaimana cara melukisnya."
Rong Yi menemukan tempat pada senjata ajaib yang permukaannya cukup rata dan dia mengeluarkan kekuatan spiritual di telapak tangan kanannya. kemudian muncul sebuah percikan merah ungu dari telapak tangannya.
Taois Yunyi menatap telapak tangan Rong Yi tanpa berkedip.
Yin Jinye meletakkan cangkir tehnya dan bergerak perlahan mendekat ke arah Rong Yi.
Rong Yi sembari menjelaskan saat dia meletakkan tangannya pada senjata ajaib, "Alasan kita membutuhkan akar spiritual Petir-Api bermutasi adalah karena akar spiritual itu lebih panas dari pada petir, atau api atau akar spiritual emas. Aku akan melelehkan permukaan sihirnya dengan api, lalu memasukkan kekuatan spiritualku ke dalam kekuatan petir, dan melukis rune ku ke permukaan senjata ajaib. Kemudian, aku akan memperbaiki bentuk senjata ajaib dengan api dengan cepat. Ada tiga proses, dan semuanya harus dilakukan secara bersamaan. Hanya dengan melakukan itu, kekuatan asli dari senjata ajaib tidak akan rusak ... "
Mudah baginya untuk mengatakannya. Tapi sebenarnya sangat sulit dilakukan. Misalnya, mencairkan permukaan senjata ajaib dengan api. Jika permukaan senjata ajaib meleleh lebih dari 0,001mm, atau orang yang melakukannya tidak cukup terampil, maka senjata ajaib nya mungkin akan hancur.
Yunyi dan Yin Jinye melihat sebuah rune muncul di mana telapak tangan kanan Rong Yi diletakkan. Mudah baginya melakukannya seolah-olah dia sedang menyeka pedang.
"Selesai." Rong Yi mengembalikan senjata ajaib itu kepada Yunyi.
Yunyi merasakan rune yang terlukis pada pedang, dia kagum dan terkesan, "kamu memang bisa meningkatkan kekuatannya. tidak bisa dipercaya."
Yin Jinye juga terkesan, kilasan keheranan terlihat dari manik matanya. Dia bisa mengetahui senjata sihir itu jauh lebih kuat dari sebelumnya. Sebelumnya senjata itu tidak memiliki level sama sekali. Tapi sekarang bisa sekuat senjata level satu.
"Aku hanya menggunakan skill melukis mantra yang paling dasar." Rong Yi menyeka keringat yang ada di dahinya.
"Apakah kamu mengatakan ada skill melukis mantra yang lebih kuat?" Yunyi sangat ingin tahu.
"Ya. Apa yang aku lakukan hanyalah melukis mantra rune, yang hanya dapat meningkatkan kekuatan serangnya, mempertahankan kekuatan, ketangguhan dan kecepatan senjata ajaib. Jika aku mempunyai bahan yang tepat, aku bisa melukis mantra untuk menambahkan lebih banyak kemampuan pada senjata ajaib, seperti menambahkan racun, atau mengubah bentuk aslinyanya. "
"kamu bisa melakukan itu? Bisakah kamu melakukannya sekali lagi untukku?" Yunyi terkagum.
"Tidak. Aku tidak bisa melakukannya sekarang karena aku tidak cukup kuat."
Dilihat dari banyaknya keringat yang ada di dahinya, Yunyi bisa menebak Rong Yi telah mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk melukis mantra pada senjata ajaib barusan, "Istirahatlah. Aku akan datang lagi untuk berdiskusi denganmu tentang melukis mantra di lain waktu."
Sebenarnya sekarang Yunyi sudah tidak sabar untuk menunjukkan senjata yang dilukis mantra kepada Master Senjata Spiritual lainnya.
Begitu Taois Yunyi pergi meninggalkan rumah Yi, Yin Jinye segera berkata, "Kamu seharusnya tidak menceritakan keahlian itu kepada seorang pria yang baru kamu kenal."Ini merupakan jenis seni misterius yang didambakan semua orang di dunia. Dan Mungkin akan menimbulkan masalah yang besar karena dia memberi tahu orang lain dengan mudahnya.
"Pada akhirnya orang-orang akan mengetahuinya. Kecuali aku tidak pernah menggunakannya sepanjang hidupku. Sekarang setelah aku memberitahunya, dia berhutang budi padaku." kata Rong Yi, mencibirnya. Tentu saja dia mengerti apa yang Yin Jinye bicarakan.
Meskipun ada banyak kultivator yang memiliki Akar Spiritual petir-api, itu masih tidak akan berhasil jika mereka tidak memiliki rune dan skill melukis mantranya.
Yin Jinye terdiam saat Rong Yi dapat membaca situasi dengan sangat baik. Dia memerintahkan Rong Su untuk menyajikan secangkir teh spiritual agar kekuatan Rong Yi pulih.
"Apakah kau sudah membuang semua makeup yang ada di kamarku?" tanya Rong Yi.
"Ya."
Rong Yi meniup pelan tehnya untuk mendinginkannya. Saat dia akan menyesap teh nya, dari luar Yin Tao berteriak memanggil dengan gembira, "ma-papa, ma-papa, aku pulang."
Segera setelah itu, sebuah Cuju (sejenis bola untuk bermain di jaman Tiongkok kuno, sangat mirip dengan sepak bola yang ada dijaman sekarang.) Memukul Rong Yi tepat mengenai belakang kepalanya. Hidungnya langsung masuk ke dalam cangkir yang berisi teh panas. Dia menjerit kesakitan karena kepanasan dan membuang cangkir teh itu.
Cuju
Tahu dia telah melakukan kesalahan lagi, Yin Tao terkikik dan lari.
"Sialan itu! Aku membenci anak-anak karena alasan ini!" dengan marah Rong Yi menggulung lengan bajunya dan menarik sebuah batang bunga keluar dari vas besar yang ada di sebelahnya dan mengejar bocah itu, "Kamu anak bodoh, kau berani lari dari ku! Aku bersumpah hari ini aku akan memukuli mu dengan keras, jika tidak aku akan mengubah nama keluarga ku! "
"kamu bisa mengubah nama keluargamu menggunakan nama ayah." Yin Tao terkikik.
"Sialan kau nak!"
Melihat Rong Yi yang mengejar bocah itu sambil memegangi tubuh besarnya, bibir Yin Jinye setengah tersenyum, yang merupakan sebuah pemandangan yang langka.
saat ini, Xing he perlahan datang ke sisinya dan berbisik ke telinganya, "Tuanku, apa tuan senang bergaul dengan tuan Rong?"
Ibu Yin Jinye secara khusus menyuruh Yin Jinye bergaul dengan Rong Yi sebelum mereka datang ke sini. Jika tidak, Yin Jinye tidak akan dengan mudah setuju untuk pergi berbelanja dengan Rong Yi.
Yin Jinye menatapnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun, kemudian kembali ke kediamannya.
"dia senang atau tidak? Dia tidak mengatakan sepatah kata pun atau marah. Mungkin aku bisa menyimpulkannya dia senang?" Melihat Yin Jinye, Xinghe mengambil selembar kertas dari cincin penyimpanannya, berpikir sebentar, dan kemudian menulis, "Tuan dan tuan muda Rong bersenang-senang."
"Hmm. Nyonya besar pasti sangat bahagia." Dia melipat kertas menjadi bentuk capung yang kemudian terbang keluar dari rumah dengan bantuan kekuatan spiritualnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(DROP) I Became A Virtuous Wife and Loving Mother in another Cultivation World
General FictionNovel china Translete bahasa indonesia Judul : I Became A Virtuous Wife and Loving Mother in another Cultivation World Author : jin yuan bao/金元宝 Karakter : Shou / Uke : Rong Yi Gong / Seme : Yin Jinye Setelah melihat foto pria tampan, dia bertransmi...