malu.., malu.., malu..

297 41 2
                                    

Rong Yi tiba di depan pintu di bangunan Biluo. Dia mengusap-usap dadanya yang sakit dan matanya yang perih seperti terbakar, "sialan!"

Karena Rong Su memberitahunya bahwa ibu dari pemilik asli tubuhnya memasukkan sperma ke dalam tubuhnya tanpa seizinnya, Rong Yi merasa sedih dan sakit hati yang tak terlukiskan seolah-olah dia dikhianati. Dia sangat sedih sehingga dia ingin menangis. Mungkin karena pemilik asli tubuhnya menyalahkan ibunya karena membuatnya hamil dan dia tidak bisa lagi bersama  kakak seperguruannya.

"Tuan muda." sapa Rong Huan dengan hormat.

Rong Yi  sadar dari lamunan kemudian bertanya, "Di mana tuanmu?"

"Anda sudah tahu tuan sudah kembali?" tanya Rong Huan heran.

"Hm."

Rong Huan berkedip dan berkata, "Tuan muda, silakan lewat sini."

Dia menunjukkan Rong Yi ke ruang dalam di halaman paling barat, "beliau ada di dalam."

Kemudian Rong Huan berbalik dan pergi.

Rong Yi berhenti di depan pintu dan berpikir sebentar apakah dia terlalu terburu-buru.

Mungkin dia harus menunggu sampai Rong Huan atau Rong Su memperkenalkan mereka. Karena dia datang tanpa diundang, dia bahkan tidak tahu harus berkata apa saat menemui Yin Jinye nanti, atau bagaimana memperkenalkan dirinya.

Tapi karena dia terlanjur ada di sini, tidak ada alasan untuk kembali.

Saat Rong Yi akan mengetuk pintu, dia mendengar suara gemercik air dari dalam.

Dia berhenti, "ada suara air? Apakah dia sedang mandi? Kalau begitu, aku seharusnya tidak masuk sekarang."

Rong Yi tanpa sadar mengintip melalui celah pintu.

Dengan sekali lihat, dia tidak bisa mengalihkan lagi pandangannya.
 
Pria di ruangan itu berdiri dalam bak mandi berisi air hangat yang beruap dan sedang menuangkan air ke rambut hitam panjangnya yang gelap dan basah. Tetesan Air mengalir di wajahnya yang cantik, turun dari dadanya ke bak mandi. Air yang ada di bak mandi hampir tidak menutupi bagian pribadinya. Untungnya pantat seksinya tertutupi oleh air. Setiap bagian dari dirinya seperti merayu Rong Yi untuk melakukan tindak kejahatan.

Rong Yi menjadi terangsang dan tanpa sadar menjilat bibirnya yang kering. Rong Yi berharap bisa menerkamnya dan langsung 'memakannya' di dalam bak mandi.

Menyadari bahwa ada orang yang mengintip, Yin Jinye melihat sekilas ke arah pintu, yang membuat Rong Yi terkejut dan Rong Yi segera memalingkan mukanya.

Rong Yi dalam hati dengan getir membenci dirinya sendiri. Dia seharusnya membenci gay tetapi sekarang dia putus asa ingin memakan pria di ruangan itu? Sialan! Itu  pasti karena orientasi seksual pemilik asli tubuhnya. Kalau tidak, dia tidak mungkin punya perasaan aneh pada pria.

Rong Yi merasa ada sepasang mata yang sedang menatapnya, Dia berbalik dan melihat seorang anak berusia sekitar tiga tahun tersenyum padanya.

Bocah itu tampak persis seperti pemilik asli tubuhnya, sangat cantik dan imut. Dia memiliki sepasang mata besar dan bibir ceri. Kalau bukan karena dia menggunakan pakaian anak laki-laki, orang mungkin menganggapnya sebagai perempuan.

Rong Yi mengerutkan kening, siapa bocah ini?

"Ma-Papa!" Anak itu dengan gembira melempar badannya ke Rong Yi dan memegang kakinya.

Rong Yi terkejut. Apakah ini putra pemilik asli tubuhnya? Jadi pemilik asli tubuhnya memiliki seorang putra? Tapi apa itu Ma-Papa? Terdengar sangat aneh.

"Apa yang Ma-Papa lakukan?" anak kecil itu menoleh dan melihat ke lubang pintu.

Sudah terlambat ketika Rong Yi mencoba menghentikannya. Bocah itu terkikik, "Ma-Papa, ih malu, malu, malu! Ma-Papa ngintip penis besar lainnya. Malu, malu, malu ..."

Yin Jinye di dalam kamar, "..."

"..." Rong Yi malu dan marah karena dia tertangkap basah oleh anak kecil sedang mengintip, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan! Siapa yang mengajarimu kata-kata kotor itu?"

Bocah itu tahu Ma-Papa nya sedang jengkel, jadi dia segera berlari cekikikan, sambil berteriak, "Ma-Papa mengintip penis besar lainnya. Ih Malu, malu, malu!"

Para pelayan yang sedang membersihkan halaman semuanya tertawa sambil menutupi mulut mereka.

"Kau bocah nakal!" Rong Yi pura-pura mengejar dan cepat-cepat pergi dari tempat itu. Tetapi karena perutnya yang besat, dia tidak bisa menyusul bocah itu. Dalam sepuluh menit, seluruh orang rumah akan tahu bahwa Rong Yi mengintip Yin Jinye saat mandi.

(DROP) I Became A Virtuous Wife and Loving Mother in another Cultivation WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang