Delapan

7.9K 586 28
                                    

Flashback..

Rainy Day Cafe menjadi tempat favorit Chanyeol selama berada di Jepang, hari itu hujan turun lumayan deras sehingga banyak para pelanggan yang mampir sekedar menikmati segelas minuman hangat sembari berkumpul dan mengobrol dengan sahabat masing-masing.

Chanyeol dan Leo datang untuk belajar sembari menikmati suasana baru, keduanya tengah mempersiapkan diri baik-baik untuk bisa masuk ke universitas yang di inginkan.

Leo berniat melanjutkan pendidikan di salah satu universitas Korea, tanah kelahirannya, sementara Chanyeol ingin sekali kuliah di luar negeri tapi ia belum menetapkan negara mana yang akan ia pilih, lagipula masih ada cukup waktu untuk memikirkannya nanti.

"Lelaki itu—dia selalu melihatmu lekat-lekat, kau kenal dia, Yeol?" tanya Leo.

"Yach! Jangan menoleh, bodoh!" pemuda itu menggeplak belakang kepala Chanyeol yang hampir menoleh, membuatnya meringis sakit. "Dia sedang memperhatikanmu sekarang."

"Yang tinggi itu?" Chanyeol menebak.

"Iya, yang agak bule." jawab Leo dan Chanyeol segera tau orang yang sahabatnya itu maksud.

"Aku tidak kenal tapi kupikir dia orang yang aneh."

Leo mengangguk setuju.

Chanyeol sadar ia selalu di amati hampir seminggu ini, dia risih jujur saja, ingin menghampiri dan menanyai si bule tapi nanti di kiranya kepedean.

Bisa saja itu hanya kebetulan mereka berada ditempat yang sama dan waktu yang sama 'kan? ya, bisa saja seperti itu..

"Ssstt.. Dia datang!" bisik Leo.

Chanyeol yang baru tersadar dari lamunannya tidak sempat mendengar apa yang sahabatnya itu katakan.

"Kau bicara apa barusan?"

Chanyeol segera terbelalak mengetahui seseorang tiba-tiba melingkari pundaknya dari belakang.

"Yoora-ya.." suara berat itu membuat Chanyeol merinding, duduk membatu ditempat.

"M-maaf? Kau—"

"Yoora.." lelaki itu menggumamkan nama yang sama secara terus menerus, dia bahkan tidak segera pindah dari posisinya, mengabaikan tatapan aneh dari pelanggan lain.

"Kurasa dia kurang waras." Leo menilai. "Ayo, cabut saja!" ajaknya meraih tas punggungnya diatas meja.

Chanyeol mendelik sebal, setidaknya bantu lepaskan dulu orang dibelakang sana, sialan..

"Jangan pergi lagi, please.." pinta lelaki itu.

"Tentu—tapi sebelumnya bisa kau jelaskan apa maksudnya ini?" tanya Chanyeol. "Dan tolong lepaskan pelukanmu, kita jadi tontonan orang-orang."

Pelukan itu dilepas beberapa detik kemudian membuat Chanyeol bisa kembali bernafas lega. "Aku tahu kau selalu mengikutiku akhir-akhir ini dan—"

"Benar-benar mirip.." guman lelaki itu menyela setelah menatap wajah Chanyeol lebih dekat dan detail.

"Park Yoora, kau kembali?" bola matanya bergetar dengan air mata yang sudah menggenang, Chanyeol yakin itu akan segera tumpah dalam berapa detik lagi.

"Psstt, Yeol! Ayo, pergi. Cepat!" ajak Leo, mulai curiga jika lelaki tinggi itu benar-benar gila tapi Chanyeol meminta sahabatnya itu untuk kembali duduk tenang.

Nalurinya berkata jika lelaki itu tidak memiliki niat jahat padanya, setidaknya jika itu terjadi ia akan segera mendapat bantuan karena mereka berada di tempat umum sekarang.

HOUSEHOLD | CHANBAEK (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang