Sebelas

7.1K 552 44
                                    

"Ugh,  perasaanku tidak enak." untuk kesekian kalinya Chanyeol menggosok hidungnya yang merah dan gatal.

"Dari tadi bersin terus. Kau sakit ya?" Baekhyun menempelkan tangannya dikening Chanyeol, raut anak itu berubah heran lantaran suhu badan sang suami normal-normal saja. "Ada apa?"

"Tidak tahu." balas Chanyeol sama bingungnya.

Keduanya melanjutkan langkah mereka, yang lebih tinggi tampak membawa lebih dari sepuluh tas karton hasil belanja hari ini.

Memborong banyak sekali baju bayi yang konyolnya mampu membuat Chanyeol terheran-heran saat pertama kali memasuki toko perlengkapan ibu dan anak.

Semua yang terpajang disana berukuran super mungil yang mana membuatnya takjub sekaligus ngeri.

Chanyeol tidak yakin ia berani menggendong anak-anaknya ketika sudah lahir kelak. Ia takut mereka akan terluka bahkan ketika Chanyeol baru menyentuhnya.

"Aku kepikiran tempat tidur bayi yang tadi, Yeol." curhat Baekhyun, rautnya menunjukkan jika ia sangat ingin memilikinya.

"Eomma dan appa 'kan sudah janji akan memberi hadiah tempat tidur untuk si kembar." Chanyeol mengingatkan. Sayang sekali jika mereka harus buang-buang duit..

"Iya juga sih.."

Baekhyun tahu mertuanya itu pasti akan sedih jika hadiah dari mereka ditolak.

Sebenarnya tanpa membelipun perlengkapan si kembar pasti akan terpenuhi dari kakek neneknya, tapi lagi-lagi Chanyeol menolak dengan cara halus dan hanya menerima hadiah berupah ranjang bayi, sebuah lemari dan juga kereta dorong.

Sementara kebutuhan lainnya dia sendiri yang akan berusaha memenuhinya karena Chanyeol ingin mandiri.

Sementara ini Chanyeol memang belum memiliki pekerjaan yang bagus, pendidikannya juga belum selesai, tapi ia akan berusaha dan terus belajar agar nantinya layak menyandang status sebagai pengganti Siwon, sang ayah.

Ngomong-ngomong soal pekerjaan Chanyeol jadi teringat sesuatu..

Baekhyun berdiri tepat didepan pintu, bersiap membukanya dan saat itu juga bulu kuduk Chanyeol mendadak berdiri.

Aura mistis macam apa ini?

"Tidak masuk?.. Ayo!" ajak Baekhyun segera, menyadari Chanyeol yang tampak diam berpikir. "Aku sudah tidak sabar ingin membongkar semua belanjaan kita hari ini."

Baekhyun masuk duluan, Chanyeol menyusul dengan perasaan semakin tak nyaman.

Sempat mengernyit heran melihat Baekhyun yang mendadak heboh menghambur masuk ke ruang tamu dengan pekikan girang.

"Ayah, ibu, appa, dan eomma, kalian datang?" anak itu duduk menyusup di antara para ibu.

"Aigo~ menantu manisku sudah tiba rupanya." sambut Sooyoung.

"Ibu kangen sekali padamu, sayang." Haneul memberi pelukan hangat.

"Kalian sudah lama? Kenapa tidak menghubungi kami dulu?" tanyanya. "Tadi aku dan Chanyeol pergi membeli perlengkapan si kembar. Kami membeli banyak sekali pakaian yang lucu-lucu, kita bisa melihatnya bersama-sama, aku sudah tidak sabar ingin menunjukkan bla bla bla bla..." cerocos Baekhyun tanpa henti.

Sooyoung berusaha maklum meski sebenarnya ia masih saja terkejut dengan keahlian sang menantu yang bisa bicara tanpa jeda, sementara Haneul bersikap biasa saja, sudah tahu jika mengomel merupakan salah satu bakat alami sang anak.

"...sementara Chanyeol yang membawanya. Yeol, mana—" Baekhyun melongo setelah sadar dimana posisi suaminya berada, terhimpit di antara para ayah.

HOUSEHOLD | CHANBAEK (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang