Enam

8K 653 37
                                    


Bandar Udara Internasional Incheon, 8:35...

"Ibu.." Baekhyun memeluk Haneul erat, disusul Heechul dan Sooyoung.

Siwon menjadi satu-satunya orang yang menyambut Chanyeol agar anaknya itu tidak merasa terabaikan.

"Liburan kalian menyenangkan?" tanya Heechul setelah melepas pelukan mereka.

"Sangat, yah."

"Kau agak kurusan, sayang?" Haneul memperhatikan penampilan anaknya, sementara Heechul mengangguk setuju.

Sooyoung menatap Chanyeol penuh curiga, seolah siap menerkam pemuda itu kapan saja, Chanyeol segera menyadarinya. "Aku tidak melakukan apapun, eomma. Nafsu makannya menurun karena dia sempat sakit."

Chanyeol buru-buru menutup mulutnya, sadar jika dia sudah menggali lubang kuburannya sendiri.

"Sakit?!" pekik Haneul, memperhatikan anaknya dengan raut khawatir. "Apa kita perlu pergi kerumah sakit, sayang?"

"Aku baik, bu. Tolong jangan berlebihan." pinta Baekhyun.

"Kau bilang Baekhyun sempat sakit? Kau memang tidak pernah becus, Chanyeol! Sini!" Chanyeol meringis kesakitan ketika Sooyong menjewer telinga caplangnya.

"Sakit, eomma!" Chanyeol mengusap-usap telinganya yang memerah.

Baekhyun tidak melakukan pembelaan apapun, dia masih kesal lantaran sebelum keluar dari kapal Chanyeol sempat mengobrol dengan Kris dan mereka pakai senyum-senyum segala.

Setidaknya rasa kesalnya sedikit tertebus, Baekhyun akan mengucapkan terima kasih pada Sooyoung nanti.

"Lebih sakit mana hati seorang ibu yang melihat anaknya menderita seperti itu?" sungut Sooyoung.

"Aku juga menderita gara-gara eomma." sahut Chanyeol lirih.

"Masih berani menjawab!"

Sekali lagi telinga Chanyeol jadi sasaran, terus di jewer sampai memasuki mobil, wajah Chanyeol memerah malu karena jadi tontonan beberapa orang disana, dan ada seorang anak kecil yang menertawakannya dengan keras.

Baekhyun sudah lelah mengatakan dia baik-baik saja tapi para orang tua terus mendesaknya untuk mampir kerumah sakit sebelum kembali ke apartemen.

Ngambek Baekhyun memang yang paling mujarab, para orang tua seketika bungkam setelah melihat anak itu diam merengut.

"Ibu menginap ya?"

"Ibu—"

"Eomma juga ya, sayang?" sela Sooyoung ikut-ikutan setelah mereka sampai di apartemen.

"Tidak ada yang boleh menginap." Chanyeol berkata tegas.

Sooyoung memberi tatapan garang membuat Chanyeol menelan ludahnya kasar. "Eo-eomma, maksudku—"

"Kau memang anak durhaka, Chanyeol!" sembur Sooyoung.

Kenapa jadi Chanyeol terus sih yang disalahkan?

"Biasanya jika Baekhyun sakit ibu akan memeluk dia sampai tertidur." jelas Haneul hampir-hampir menangis namun Heechul dengan sigap menenangkan istrinya.

"Tenang saja, mama Byun. Aku selalu memeluknya setiap malam kok. Iya 'kan, sayang?"

Baekhyun berpaling dengan wajah memerah malu sementara Haneul dibuat takjub oleh pengakuan menantunya itu.

"Auw.. Romantis sekali." goda Haneul secara ajaib lupa akan tangisnya. "Apa itu tandanya kita akan segera mendapatkan seorang cucu?"

Baekhyun tersentak, menatap Chanyeol was-was, suaminya itu tengah tersenyum cerah menanggapi pertanyaan Haneul.

HOUSEHOLD | CHANBAEK (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang