Lima

8.2K 672 80
                                    

Pesta pernikahan mereka memang tidak diselenggarakan diatas kapal pesiar seperti impian Chanyeol, selain karena uang yang Chanyeol kumpulkan masih kurang dari cukup—ia bersikeras membiayai pernikahannya sendiri, juga waktu yang terlalu singkat untuk menyiapkan itu semua.

Mereka menggantinya dengan bulan madu diatas kapal pesiar, di negara Singapura.

Chanyeol masih kesal atas kejadian kemarin dan Baekhyun bersikeras jika Chanyeol sudah memaafkannya setelah mereka berciuman.

Chanyeol menyangkal dengan mengatakan dia masih dalam keadaan setengah sadar saat itu, pokoknya intinya dia masih tidak ingin memaafkan Baekhyun.

Costa Victoria, kapal pesiar bergaya italia dengan 14 dek ini menjadi pilihan mereka untuk berpelesir mengarungi lautan kawasan Asia Tenggara selama lima hari empat malam kedepan.

Mereka dijemput dari bandara Changi menuju Harbourfront Centre Terminal, menjalani latihan keselamatan diri disana sebelum memasuki kapal tepat pada pukul sepuluh malam.

Ruangan kamar mereka berada di dek 10, cukup luas dengan kloset didalam juga kamar mandi marmer yang menakjubkan, dengan jacuzzi besar dan rain shower.

Memiliki jendela kaca setinggi ruangan kamar dan balkon pribadi luasnya kira-kira sekitar tiga meter persegi, lengkap dengan dua kursi dan satu meja.

"Apa yang kau lakukan? Jangan berbuat macam-macam, Baekhyun!" bukannya membongkar koper Baekhyun justru sibuk dengan lampu tidur di atas meja nakas.

"Aku hanya memastikan kau tidak akan berbuat aneh-aneh saat aku tertidur. Kau tampak memiliki potensi besar melanggar perjanjian kita." sahut Baekhyun masih sibuk memasang kamera perekam kecil disana.

"Konyol!" ejek Chanyeol. "Satu-satunya orang yang sudah melanggar adalah kau sendiri."

Baekhyun akui itu.

Dia sudah melanggar peraturan nomor tiga, hukumannya adalah menuruti apapun yang pasangan mereka minta.

Baekhyun sendiri yang membuat peraturan itu tanpa campur tangan Chanyeol dan sekarang ia menyesalinya.

"Apa yang kau mau dariku?" tanya Baekhyun bersendekap sambil mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.

"Mengakui, huh?"

"Jangan menguji kesabaranku, Chanyeol!" si mungil bersungut-sungut memperhatikan Chanyeol yang berjalan mendekat.

"Mana?" tangan Chanyeol terulur didepan dada.

"Apa?"

"Kertas perjanjian."

"Mau apa?"

"Berikan saja."

Baekhyun mengambil kertas yang masih licin itu—bukti jika ia menyimpannya dengan sangat baik selama ini—dari dalam tasnya dan seketika terbelalak ketika Chanyeol merobek-robeknya menjadi potongan-potongan kecil.

"Apa yang kau lakukan, idiot!" hardik Baekhyun, mengumpulkan kembali potongan-potongan kertas dibawah lantai menjadi satu.

"Melenyapkan perjanjian itu karena aku tidak mau menghukummu." jelas Chanyeol.

Baekhyun menatap suaminya nyalang. "Lakukan saja!"

Sebelah alis Chanyeol terangkat, heran pada awalnya tapi berubah menjadi kesal setelahnya.

"Kau marah karena aku merobek kertas sialan itu? Kau bisa membuatnya lagi dan terima hukumanmu!"

"Kau mengancamku? Kau pikir aku takut!"

Chanyeol mundur tiga langkah dengan tangan terbuka. "Fine.." ia berkata santai.

"Lakukan saja kapanpun kau siap." tatapan penuh ejekan ia layangkan pada Baekhyun.

HOUSEHOLD | CHANBAEK (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang