2.

11 5 0
                                    

Setelah kembali ke rumah ingin bersantai merebahkan diri ke kasur dan menenangkan pikirannya itu adalah tujuan Julia setelah sampai dirumah. Tetapi semua itu sirna. Ternyata Reynand masih berada dirumahnya menunggunya dan keluarganya sudah pulang terlebih dahulu.

"Lia, Reynand sudah menunggumu sedari tadi. Kamu juga sudah melewatkan makan malam bersama keluarganya. Aku jadi tidak enak dengan keluarga Reyand"ucap Kevin yang duduk di sofa ruang tamu dengan Reynand.

"Aku ada jadwal operasi ayah. Maafkan aku tidak bisa bergabung. Nyawa pasienku lebih penting."

"Tidak apa apa om Kevin saya tahu Lia memang sedang sibuk tidak ada waktu. Masalah tidak enak kepada papa dan mama tidak apa apa mereka juga memaklumi Lia"ucap Reynand. Oh betapa baiknya Reynand ini.

"Kami sudah terlalu lama menunggumu. Hingga kami sudah menentukan tanggal pertunangan kalian berdua yang diadakan minggu depan"ucap Kevin dengan santainya yang tak sadar membuat Julia melongo.

"Ayah... Kenapa mendadak sekali. Aku belum siap untuk semua ini! "tolak Julia.

"Terserah dirimu Lia, ayah sudah memberikan yang terbaik untukmu! "

"Reynand aku ingin bicara berdua bersamamu saja. Tetapi untuk keluar juga sudah malam tidak pantas diriku keluar malam malam begini"pinta Julia pada Reynand.

"Biar ayah yang pergi. Ayah juga sudah mengantuk kalian bisa bicara di taman belakang. "

Julia dan Reynand sekarang berada di gazebo taman belakang rumah Julia.

"Mau bicara apa Lia? "tanya Reynand pada Julia.

"Sebelumnya aku benar benar maaf. Kenapa aku menolak keras perjodohan ini. Aku tidak ingin ada korban diantara kita kelak. Aku tidak mencintaimu Reynand."

Hati Reynand bagaikankan dipanah beribu kali tetapi dia tetap diam dan menutupi rasa sakitnya itu dengan senyum tipisnya. Meskipun dia tahu bahwa Julia akan mengatakan itu tetapi dia tidak menyangka Julia akan mengatakan ini secepat ini.

"Tetapi aku menyayangimu Reynand tapi sebagai kakaku. Aku juga sudah menganggap keluargamu sudah seperti ayah dan ibuku sendiri. Maafkan aku Reynand aku tidak ingin aku menyakiti satu sama lain kelak karena menikah terpaksa. Aku hanya ingin menikah satu kali dalam hidupku dan menemukan orang yang pas dihatiku untuk itu."

Reynand mengangkat kepalanya memberanikan menatap mata Julia. Dan mengusap pucuk kepala Julia. "Tidak apa apa Lia, setidaknya kamu melakukan ini aku lega tidak ada yang mengganjal"ucap Reynand sambil tersenyum.

"Maafkan aku Reynand aku telah menyakiti perasaanmu tetapi ini keputusanku sebelum semuanya fatal. Dan aku memikirkan ini semua hingga seakan akan aku akan gila. Semoga dirimu mengerti diriku" ucap Julia sambil memeluk Reynand.

Dari kaca dapur terlihat Kevin yang melihat mereka berdua sambil tersenyum. Sebelum ketahuan Kevin segera pergi.

"Tidak apa apa Lia semua tidak bisa dipaksakan. Aku akan tetap menjagamu seperti adikku sendiri dan secepatnya akan menggagalkan rencana orang tua kita"Reynand membalas pelukan Julia.

"Kau harus berjanji padaku Reynand akan menjagaku dan menjadi kakaku."

"Aku berjanji Lia."

Akhirnya perasan mereka berdua lega dan Julia tidak pusing lagi sekarang.

"Baiklah Lia ini sudah malam. Aku ingin pamit. Jika ayahmu sudah tidur aku titip salam saja"pamit Reynand sambil melepas pelukan mereka.

Julia hanya membalas dengan anggukan. "Hati hati Reynand. Selamat malam. "

JULIADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang