11.

14 3 0
                                    

Hari ini Julia semangat sekali. Dia bangun lebih awal dari biasanya hanya untuk memasak khas darinya.

"Kenapa kamu repot repot masak Lia? "tanya Kevin ayahnya.

"Aku hanya ingin ayah "jawabnya sambil tersenyum manis kearah Kevin.

"Silahkan makan ayahku tercinta"ucap Julia sambil meletakkan beberapa piring makanan di meja makan.

"Kenapa kamu memasak banyak sekali?" tanya Kevin heran sebelum mengambil lauk pauknya.

Julia tidak menjawab hanya tetap tersenyum dan tangannya kini tengah beralih mengotak atik kotak makanan.

"Tidak biasanya kamu membawa bekal Lia dan memasak seperti ini? "ucap Kevin setelah mengunyah sesuap makanannya tadi.

"Ini bukan untukku ayah. "

"Lalu untuk siapa? Pacarmu itu?! "tuduh Kevin dengan nada yang tidak mengenakkan bagi Julia.

"Doakan saja ayah"balas Julia sambil tersenyum manis dan kemudian mengecup pipi Kevin lalu pergi.

***

Sudah 15 menit Julia berada di depan pintu apartemen Adam. Julia juga sudah memencet bel beberapa kali ralat malah berkali kali dan hasilnya sama tidak terbuka.

"Ah Adam jangan membuatku menunggu terlalu lama lagi. Kau selalu membuatku menunggu terus"oceh Julia yang merasa kesal.

Julia juga terus menghubungi Adam dengan ponsel yang ada di genggamannya sekarang. Tapi juga nihil tak ada sahutan apa pun. Julia terus saja menghubungi Adam sambil memencet mencet bel.

"Huh..  Benar benar dia tidak ingin menemui aku lagi. "

Julia menghembuskan nafasnya kasar. Masih saja dia tidak menyerah memencet mencet bel. Bahkan jika rusak pun dia tidak peduli.

Ceklek

"Oh ada Ibu Dokter cantik ternyata. "

"Kenapa lama sekali!"saat ini Julia langsung menuju dapur untuk menyiapkan makanan yang sudah dia siapkan di kotak kotak bekal dengan berbagai macam isinya.

"Maaf tadi aku mandi tidak mendengarmu. "

"Dimana Adam? Dewa"tanya Julia.

"Ehmm sebenarnya dia sudah pergi sejak pagi tadi katanya ada urusan di rumah orangtuanya. Dan dia nanti mungkin tidak kembali karena dia akan langsung menuju kantor"jelas Dewa yang membuat Julia mengerucutkan bibirnya.

"Yahh... Padahal aku sudah menyiapkan makanan untuknya susah payah. Ternyata aku terlambat. "

Dewa merasa tidak enak dengan Julia. Wanita itu benar benar perhatian dengan Adam. Tetapi Adam malah mengabaikannya.

"Jangan sedih Julia aku pasti akan memakan ini. Tapi ini terlalu banyak untukku aku tak bisa menghabiskan sendirian. "

"Mari kita makan bersama saja. Aku tadi juga belum sempat sarapan. Tadi ekspetasiku akan makan bersama Adam dan ternyata aku sudah terlambat"ucap Julia yang terlihat menyedihkan tetapi dia malah tersenyum setelah mengatakan itu.

Memang benar jika seseorang yang terlihat bahagia belum tentu bahagia lahir batin. Bisa saja dia malah sedang terluka bahagia itu hanya topeng di depan orang yang mereka sayang agar tidak kasihan dengan dirinya yang menyedihkan.

"Kau akan berangkat pukul berapa Dewa? "tanya Julia yang kini sedang mencuci piring bekas mereka tadi.

Memang mereka baru saja menyelesaikan acara makan. Kini mereka tinggal membersihkannya. Julia yang mencuci dan Dewa yang mengelap.

JULIADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang