12.

11 2 0
                                    

"Adam aku akan pergi dengan Tante Ira untuk beli perlengkapan untuk nanti malam"ucap Anna dengan senyum manisnya.

"Apa perlu aku antar? "tawar Adam.

"Tidak. Tadi Om Dedi menyuruhmu tidak kemana mana. Dan aku tidak menyangka bahwa kita akan seperti ini"ucap Anna lagi masih dengan senyumnya yang berbinar.

Adam memang lemah jika dengan Anna dia tidak bisa menghilangkan rasanya kepada Anna sebagai Adiknya. Bagaimana Adam bisa menikahi Anna jika rasanya kepada Anna tidak bisa berubah.

"Kenapa kamu diam saja Adam? "tanya Anna yang sedang memperhatikan Adam diam melamun tidak menanggapi ucapannya tadi.

"Aku ke kamar dulu"pamit Adam.

"Oke. Sepertinya Tante Ira juga sudah siap. Good bye"ucap Anna tak lupa mengecup pipi Adam sekilas.

Adam hanya diam saja tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Dengan segera dia bergegas menuju kamarnya.

Dilain tempat saat ini Julia merasa kesal pasalnya tadi dia ingin sempat memberi tahu Adam sendiri malah Adam tergesa gesa mematikan sambungannya. Ah biarlah Dewa yang memberitahu Adam saja. Pasti nanti dia datang ke bandara untuk mengantarnya berangkat. Itu ekspetasinya.

"Sisca aku ingin melihat siapa saja yang akan berangkat nanti. Apa kamu punya datanya?"tanya Julia kepada Sisca.

"Ehmm coba cek saja di grub. Pasti sudah dikirim oleh Dokter Heru. "

"Hmmm"gumam Julia sambil mengotak atik ponselnya.

"Sepertinya sebentar lagi aku akan pulang untuk bersiap siap. "

"Apakah kau benar benar akan pergi? " tanya Sisca dengan wajah memelasnya.

"I'm fine jangan alay. Aku hanya sebentar" jelas Julia.

"Maaf kita tidak bisa mengantar dirimu" ucap Meira kali ini.

"No problem. Aku hanya minta doa agar selamat sampai tujuan" ucap Julia sambil bangkit dari duduknya dan melangkah keluar.

"See you"ucap Meira dan Sisca bersamaan dengan nada sedihnya.

Sedangkan Julia hanya menanggapi dengan senyuman dan satu kedipan sebelah matanya. Memang tidak jelas dia ini.

Saat ini Julia sedang menata beberapa pakaiannya di dalam koper.

"Gila... Aku tidak menyangka akan membawa 5 koper sekaligus"gumamnya sendiri.

Setelah membereskan semua perlengkapannya dia segera menyiapkan pakaiannya dan setelah itu akan mandi karena sekarang sudah pukul 2 siang. Julia akan pergi ke bandara nanti pukul 4.

Ketika akan memasuki kamar mandinya dia melirik ponselnya sebentar dan mengurungkan diri untuk mandi. Lebih baik dia memberi tahu Dewa agar mengantarnya di bandara.

"Halo Dewa... "ucap Julia setelah mengetahui bahwa nomor yang dia hubungi sudah tersambung.

"Ada bencana besar Julia"belum juga Julia berbicara kini Dewa sudah mencerocos lebih dulu.

"Ada apa?!"tanya Julia dengan nada sedikit membentak karena Dewa berbicara padanya sok serius.

"Ehmm bagaimana ya. Aku ingin mengucapkan kepadamu tapi aku masih bimbang. "

"Yasudahlah jadi aku dulu yang berbicara. Dewa pliss aku mohon nanti sore kamu dengan Adam mengantar diriku di bandara. Aku mohon plis bujuk Adam pasti dia mau lagi pula aku akan pergi sedikit lama"pinta Julia.

Setelah mengatakan itu sambungan mereka terputus. Padahal Dewa juga belum sempat menjawab. Hal ini dikarenakan ponsel Julia yang lowbat.

"Oh shit lowbat."

JULIADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang