5.

10 3 0
                                    

"Pagi Adam. Maaf aku telah banyak merepotkanmu"ucap Julia entengnya dan segera mengambil duduk dimeja makan berhadapan dengan Adam.

Di meja sudah tersedia makanan yang siap untuk dimakan. Adam yang melihat tingkah Julia yang seperti memiliki apartemennya juga ini sedikit kesal.

Julia segera mengambil piring dan mengambil beberapa makanan.

"Bagus sudah anggap apartemen ini milik sendiri"sindir Adam sambil melahap sandwich.

"Ikhlas tidak sih menolongku. "

Julia masih santai saja terus melanjutkan makannya.

"Habis ini aku akan mengambil bajumu di apartemen Dewa."

"Tidak usah repot repot kalau tidak ikhlas. Aku bisa mengambil sendiri kesana."

"Nanti akan ada masalah jika dirimu yang mengambil. Tetaplah diam disini."

"Kenapa masalah? Dewa baik kok tidak sepertimu."

"Diamlah. Aku akan cepat ke apartemen Dewa sebelum Cindy datang."

"Cindy? "tanya Julia dengan kening mengkerut.

Adam bangkit dari duduknya dan mengambil jaket dan kunci mobilnya.

"Cindy,tunangan Dewa"jelas Adam sambil memakai jaketnya.

"Yahh ternyata dia sudah punya tunangan. Kupikir jomblo. Aku jadi tidak bisa pdkt dengannya."

Adam hanya menatap malas Julia dan siap pergi. Ketika dia akan menutup pintu dia mengatakan sesuatu kepada Julia.

"Dewa tidak akan selera dengan wanita sepertimu."

Julia yang sudah marah di ubun ubun pun wajahnya sudah memerah sambil melotot kearah Adam.

"Heii!! Memangnya wanita seperti apa diriku?!!!! "teriak Julia yang diabaikan oleh Adam karena sudah menutup pintunya.

"Huuuuhhh"frustasi Julia dengan kelakuan Adam.

Memang dia dulu pernah memuji muji Adam bahwa tampan dan bla bla blas tetapi sekarang dia jengkel dengan kelakuan Adam setelah mengetahui tentang Adam.

Dan apakah dia tidak bekerja malah keluyuran ke apartemen Dewa. Sebenarnya ini pun juga demi Julia.

***

Saat Adam memasuki apartemen Dewa dia sudah menduga akan ada keributan di dalam. Ketika Adam masuk seketika dua pasangam disana yang sedang cek cok diam.

"Cindy jangan salah paham"ucap Adam mendekati mereka berdua.

"Pakaian ini adalah barangku. Aku kemari untuk mengambilnya. Dewa tidak mungkin menyembunyikan wanita darimu. Percayalah"lanjut Adam.

"Pliss honeyy sudah dengar kan penjelasan dari Adam. "

"Memangnya untuk apa dirimu barang seperti itu beserta dalaman wanita juga. Jangan jangan Adam... "ucap Cindy.

"Jangan mesum aku tidak seperti itu. Terimakasih aku akan pulang."

Setelah mengambil paper bag itu Adam segera meninggalkan mereka berdua untuk meluruskan semuanya berdua.

Ketika mendengar suara pintu terbuka Julia segera melihat Adam yang datang dengan paper bag di tangannya.

Tanpa berkata Adam melemparkan paper bag itu di depan wajah Julia. Julia pun hanya mengerjap ngerjapkan matanya. Sepertinya dia sudah terbiasa dengan perlakuan Adam yang seperti ini padanya.

"Adam,apa kau punya charger iphone? Lihatlah ponselku mati dari kemarin"tanya Julia yang ponselnya tidak menyala dari kemarin.

"Ambillah dimeja sana"balas Adam sambil menunjuk meja yang dimsksud.

JULIADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang