10.

20 3 0
                                    

Kini Julia dan Reynand sedang memakan makanan yang sempat Julia beli untuk Adam tetapi pria itu menolaknya dan mengusirnya. Entah apa Julia bisa jatuh cinta padanya. Dia juga bingung sendiri. Padahal masih ada Reynand yang jelas jelas baik dan sangat menyayangi Julia.

Mereka berdua sedang berada di taman dekat komplek rumah Julia. Disana mereka duduk berdua memakan makanan itu sambil berbincang bincang ringan. Seperti masalah pekerjaan. Mereka sangat menghindari membicarakan tentang cinta karena kenyataannya akan menyakitkan.

Flashback on

Julia terus memandang jalanan dihadapannya ini. Tidak ada taksi yang lewat satu pun padahal ini masih saja pukul 9 malam. Sungguh sial saat keadaan seperti ini ponselnya malah lowbat.

Tiba tiba mobil yang Julia sangat kenali berhenti di depan Julia.

"Lia, sedang apa kau disini? "tanya Reynand sambil menghampiri Julia.

"Ah ini aku baru saja ingin memakan ini dengan temanku ternyata dia sudah makan dan aku membawanya pulang lagi"jelas Julia sambil mengembangkan senyumannya.

"Aku lapar. Kita bisa memakannya berdua. Bagaimana? "

"Setuju!"

Julia segera masuk ke dalam mobil Reynand.

"Kita makan ini di taman dekat komplek rumahku saja Reynand. Apa kamu keberatan? "tanya Julia pada Reynand yang masih fokus mengendarai mobilnya.

"Oke. Aku selalu menurutimu tuan putri" jawab Reynand sambil terkekeh membuat Julia pun ikut terkekeh juga.

"Tetapi aku harus menghubungi Om Kevin dahulu kalau kamu sedang bersamaku Lia" imbuh Reynand yang hanya dibalas anggukan oleh Julia yang menjadikan Reynand semakin gemas dengan Julia dan juga semakin cinta.

Flashback off

"Reynand aku akan ke Iran untuk beberapa bulan disana"ucap Julia.

"Untuk apa kau kesana? Apa kau sudah gila?!"

"Tidak Rey. Aku tidak gila. Pihak rumah sakit memintaku untuk pergi kesana menangani beberapa tentara disana yang terluka"jawab Julia sambil tersenyum.

Apa dia tidak habis pikir disana sedang darurat. Orang saja ingin pergi dari sana sedangkan dia malah ingin kesana.

"Jangan Lia ini demi keselamatanmu."

"Percaya padaku pliss. Lagi pula ini juga pekerjaanku dan aku sudah memikirkan resikonya. "

Reynand hanya menghela nafasnya. Julia memanh seperti ini selalu keras kepala

"Jadi kapan kau pergi kesana? "tanya Reynand.

"Mungkin satu minggu Lagi. "

Reynand tak henti hentinya menggeleng gelengkan kepalanya sambil menatap Julia. Memang dia tidak bisa menolak keinginan Julia begitupun itu juga sudah pekerjaannya dia juga memiliki tanggung jawab dalam itu.

***

Adam saat ini sedang menenangkan pikirannya dengan berjalan jalan di pagi hari. Sepertinya selain bisa menenangkan pikirannya kali ini tubuhnya juga butuh olah raga.

Sambil memasang airpod di telinganya yang memutar lagu lagu favoritnya Adam memulai langkahnya keluar apartemennya.

Udara di pagi hari seperti ini di ibu kota memang sudah tidak terasa sejuk lagi. Karena sudah banyak kegiatan yang dimulai dan transportasi pun mulai berlalu lalang.

Tetapi setidaknya dia bisa sedikit melupakan tentang perusahaannya dan mengkorbankan dirinya untuk bertunangan dengan Anna. Dia belum siap untuk semua itu.

JULIADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang