Episode 31

3.6K 30 3
                                    

*menelpon Kak Noph*

Kak noph : "Apa berdarah? Ani kepleset?!"
"Segera bawa dia ke rumah sakit ya."
"Oh, lagi di jalan ya? "
"Iya, nanti aku nyusul."

Ani..

Kak noph segera bergegas menuju ke Rumah Sakit.

*semoga tidak berat*
*hal seperti ini seharusnya tidak terjadi padamu*

Ani..

Ani : "Kak noph?"

Kak jen : "Tuh kan, ga keburu telepon dia."

Ani : "Aku tadi jatuh, tadi kepalaku sedikit luka."
"Lagi mau nelpon kak noph, untuk bilang ga usah cemas. Tapi cepat banget datangnya."

Kak noph : "Jangan bikin aku kaget begini! "
"Aku lari sampai ngos-ngosan."

Ani : "Maaf kak."

Kak jen : "Aku yang salah sudah gangguin kamu."
"Soalnya orang pertama yang ku ingat yaitu kamu."

Kak noph : "Ngga apa-apa. Aku cuma lagi istirahat menikmati sejuk waktu hujan yang menyenangkan.. "

Kak jen : "Maaf banget, ya. "

Kak noph : "Terus ani baik-baik saja kan? "

Ani : "Ngga kenapa-kenapa kok."

Kak noph : "Terus kenapa bisa terjadi seperti ini?"

Ani : "Sore tadi, turun hujan deras terus mati lampu. Di dalam apartemen gelap sekali, ga kelihatan apa-apa. Ani sudah berhati-hati. Terus ada suara ketokan pintu.

Kak jen : "Aku jadi orang jahatnya nih.. "

Ani : "Pas mau buka pintunya Ani terpeleset. Saat mau jatuh, ani berusaha pegangan ke kursi tapi kursinya terbalik dan kena kepala Ani. Tapi ani bisa sedikit menahan jatuhnya. Untungnya perutku ga apa-apa. Waktu itu karena kaget, jadi ga terasa sakit. Setelah melihat tangan aku baru sadar kalau aku terluka."

Kak jen : "Hahaha! Yang lucu itu, waktu darahnya terlihat ,ngga tahu darimana asalnya. Pikiranku sudah kemana-mana. Kupikir ani cedera berat."

Ani : "Sebenarnya ani sudah lama tidak terluka. Hehehehe."

Kak jen : "Jadi ngga terbiasa ya?  Haha! "

Kak noph : "Ini bukan sesuatu yang lucu, lho."

Kak jen : "Aku yang salah , seharusnya ngga ketok pintu. Hampir aja jadi pembunuh perempuan hamil!"

Ani : "Bukan kok, ani sendiri yang ceroboh."

Kak noph : "Ani.. Ini bukan main-main ya! Sedikit kamu melakukan kesalahan, bisa berakibat ke anakmu seumur hidup lho. Kamu harus lebih waspada lagi ya. Ngerti ga? "

Ani : "Iya ngerti kak. Maaf ya."

Kak noph : "Baiklah, kalau sudah paham."

Ani : "Iya,aku akan lebih berhati-hati. "
Kak jen : "Tapi, ani belum makan apa-apa nih."

Kak noph : "Ayo, diarea sini kakak kenal tempat makan enak."

Ani : "Sekarang ani berbadan subur."

Sesampainya di apartemen.

Ani : "Listrik sudah nyala. Makasih banyak ya kak noph dan kak jen."

Kak jen : "Iya, dadah."

Kak noph : "Dah."

Kak jen : " Mau diantar ga?"

Kak noph : "Wah, baik juga."
"Anu jen.. "

Kak jen : "ya? "

Kak noph : "Kamu menjaga ani seperti kakak sendiri. Padahal kamu baru kenal ani pas dia pindah kesini ya? "

Kak jen : "Tanya itu , padahal itu termasuk juga kamu, kan. Kamu juga baru kenal ani dirumah sakit,tapi sudah membantu seperti perawat pribadi."

Kak noph : "Haha, iya sih! "
"Sebenarnya aku sudah banyak lihat single mom. Yang bingung dengan dirinya sendiri, ani juga termasuk orang yang menghadapi masalah ini."

"Bedanya dengan yang lain adalah dia tinggal sendiri. Tapi, aku juga sudah melihat banyak yang lebih dari Ani."

Kak jen : "Oh, gitu.."

Kak noph : "Hamil sebelum waktunya bukanlah hal yang baik,tapi.. Dia adalah salah satu ibu yang berusaha mengubah dirinya demi anaknya. Karena itulah orang-orang ingin memberi dukungan kepadanya."

"Jadi mau cepat-cepat lihat wajah anak ani."

Kak jen : "Jadi sudah ngga mau dia pulang lagi, ya? "

Kak noph : "Oh, iya ya. Lupa.. "

*next

Young MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang