14.kejadian

17 6 0
                                    

Sejak kemarin ella tetap saja menjauhi mala dan ria.namun kali ini sepertinya mala sudah tidak tahan lagi dia langsung menuju meja ella dan duduk dibangku yang kosong itu.

"ella lo kenapa?"namun tak ada jawaban yang ditanya pun tetap fokus mengerjakan soal yang ada dibuku lalu ria pun ikut nimbrung dan duduk satu bangku dengan mala.

"iya dah.perasaan dari kemarin lo kaya jauhin kita"kata ria sambil melipat tangannya dimeja.namun masih tidak ada jawaban.

Ria yang kesal pun akhirnya menarik pena ella membuat muka ella merah padam, menahan amarah.

"balikin pena gue!"bentaknya.mereka berdua pun terkejut tidak biasanya ella itu marah.

"ga!sebelum lo jawab pertanyaan gue!"tantang ria.lalu mala menengahi pertengkaran mereka.

"udah ria balikin penanya"

"lo kenapa dari kemarin diemin kita berdua?"tanya ria to the point.

"munafik!"bentaknya keras membuat seluruh penghuni kelas melihat pertengkaran dua sahabat itu.ria pun langsung emosi dia menggebrak meja menimbulkan suara yang sangat keras.

"MUNAFIK APA MAKSUD LO?!DARI KEMARIN LO DIEMIN GUE SAMA MALA!GA TAU SEBABNYA APA TIBA TIBA DIEMIN!LO KALO ADA APA APA BILANG!JANGAN MAIN DIEM DIEMAN GINI!KAYA BOCAH TAU GA?!"bentak ria meluapkan emosi yang sudah dia tahan dari tadi.

"LO TANYA SAMA SAHABAT LO INI!"bentaknya dengan menunjuk mala dengan telunjuknya.

"udah udah ga usah berantem gini malu diliatin teme-"

"alah ga usah sok baik deh lo!pengkhianat!"kata ella dengan menekan kata pengkhianat sambil mendorong bahu mala,lalu dia mendorong ria dan mala dan pergi keluar kelas.

Mala hanya bisa memandang kepergian ella.satu pertanyaan yang ada dibenaknya.

Apa ella sudah tau?

***

Mala tidak fokus belajar pandangan matanya tertuju pada bangku kosong yang ada didepan tempat dia duduk.

Mala memijit kepalanya,pusing.membuat guru yang mengajar pun melihat kearahnya.

"mala?kenapa?"tanyanya.

"ga papa kok bu"

"kalo sakit ke uks aja dulu"namun mala hanya menggeleng.

"udah sana,kamu anterin dia ke uks"kata guru itu sambil menunjuk ria.mereka pun berjalan beriringan menuju uks.

Sesampainya diuks mala dan ria disambut baik oleh petugas pmr sepertinya adik kelas.mala membaringkan badannya dikasur yang sudah disediakan dan diperiksa lalu diberikan obat dan juga teh hangat.

"kak mala ini kakak kecapean,dan terlalu banyak pikiran.banyak banyakin istirahat ya kak biar cepet sembuh"katanya sambil tersenyum dan dibalas mala dengan anggukan lalu petugas itu pun pergi menuju bagian belakang uks tempat dimana obat obat berada.

"mal gue ke kantin dulu deh.lo mau nitip apa?"tanya ria yang sudah turun dari kasur.

"hmm bakso mercon aja deh"

"ck lo itu lagi sakit jadi ga boleh makan pedes pedes"decaknya.

"gue cuman kecapean ya bukan sakit maag"katanya dengan datar.

"hehe yaudah deh gue pergi dulu bye!"katanya sambil melambai lambaikan tangannya lalu berjalan keluar uks.

***
Mala kesepian. uks nya mengapa jadi tiba tiba sepi begini padahal tadi seingatnya ada seseorang yang ada diruang belakang.

Mala berjalan mendekati tirai berwarna hijau itu dan ingin membukanya namun belum sempat dia membuka nya tiba tiba..

"hmphhh"mulut mala dibekap oleh seorang cowok.

"lephhwas guewhh gwaa bwisaa napwass!"

Gama pun langsung melepaskan bekapan itu dan meneyengir tidak bersalah.

"lo apa apaan sih!tiba tiba bekep gue!serasa mau diculik gue!"omelnya.

"hehe"

"katanya lo sakit kok lo udah bisa jalan jalan gini"katanya sambil menatap mala penuh selidik.

"plis ya!gue itu cuman kecapean bukan lumpuh!"gama pun tertawa renyah.

"o iya ini gue bawa bubur buat lo"gama menyodorkan plastik berisi bubur yang masih hangat beserta dengan sebotol air mineral.

"gue ga laper"katanya sambil melipat tangan didepan dada dan membuang mukanya.

Kryukk

Anjing ni kenapa sih perut gue duh malu gue,dasar perut gembel!batinnya menahan malu.sedangkan gama tersenyum menahan tawa tapi dia tahan.

"oh jadi ga laper ya?yaudah deh gue makan aja"belum sempat gama membuka plastik tersebut,mala langsung merebutnya.

"makasih"katanya datar sedatar mungkin untuk menutupi rasa malunya yang tidak terbendung.

Gama hanya tersenyum geli melihat tinggkah mala yang menurutnya sangatlah lucu dan menggemaskan.

***
Wiw update nih.

Bye.

gamala Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang