G O D D E S S P A R K — © 2 O 1 9
✧ : : ☾
❝ semesta mengajari bahwasanya
lalu-lalang, pula singgah perginya
orang-orang itu, tiada yang tau. ❞( mohon siapkan hatinya, hehe. )
berbelas-belas tahun menginjak bumi raya, nampaknya kelana belum usai tuk diterjang jua. ibaratnya, aku hanya setangkai bunga yang baru tumbuh separuhnya.
terlalu terpaku di zona nyaman - aman - tenteram. membuatku tak terampil menghadapi terjangan badai kehidupan.
aku terlalu bersimpang serta berpegang, kendati intuisiku menitah ragaku tuk bergerak maju menciptakan sebuah embara di tanah semesta.
namun gamang, melanda. sehingga lagi-lagi aku terpojok dipenjuru zona-ku sendiri. dan mungkin aku tak akan pernah mengetahui bagaimana,
dunia yang sebenar-benarnya.
ah—atau dunia yang akan mengejarku sampai aku terkena kejamnya juga?
"mau nunggu, atau pulang duluan?" tanya si taruna bersemat nama hanggara. sedang surai gemerlapnya diterpa semilir angin sore hari.
"nunggu."
"kalau lama, gimana?" tanyanya lagi.
"ya, jangan lama-lama..." balasku.
"...lagian cuma main basket aja, gak sampai tujuh hari tujuh malam kan?" lanjutku, kemudian ia tergelak pelan. seraya mengusak kepalaku, kemudian ia berbalik dan berlari kecil menuju lapang.
ada-ada saja.
suasana tribun menyepi, sebab ini bukanlah pertandingan, melainkan hanya ajang mencari kesenangan belaka. yang dirangkap dengan niat melatih kegemaran, bersatu padu.
dilihatnya, hanggara nampak serius kendati raut wajahnya terukir senyum elok. ah, semoga saja terus seperti itu, supaya aku merasakan keteduhannya tatkala memandang ukir senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dermaga
Fiksi Penggemar↺ ☾ bahasa | lowercase ☽ ❝ satu tangan untuk engkau genggam, memeta angan dan sebuah jalan pulang. ❞ ft, hendery wong. © GODDESSPARK