13. 𝐑𝐔𝐌𝐀𝐇𝐌𝐔 𝐑𝐈𝐍𝐃𝐔 𝐊𝐀𝐌𝐔

1.3K 249 125
                                    

G O D D E S S P A R K — © 2 O 2 O
✧    : :     ☾
❝ tak ada perahu yang tak
terhempas ke samudera kalau
dermaganya tak melepaskannya. ❞

( warn : ini 900+ kata, mending sambil nyemil aja ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( warn : ini 900+ kata, mending sambil nyemil aja ya. oh iya jangan lupa vote juga! )





stanza klausa ejaan si pemuda yang berlencana sebagai ketua osis itu menggaduh selayaknya nyanyian udara. sedangkan kini yang kulakukan hanya mengeluh tanpa menerka ucapannya. sebab atma sudah melayang entah kemana.

sampai aku kembali diserukan kepada dunia nyata,


















"radin, gimana? setuju?" ucap mahesa, si taruna penyandang gelar jejaka yang elok wataknya itu kini menegaskan suara.

"eh-iya apa?" aku malah melempar tanya, dan ia pun menghela napas seraya tersenyum padu dengan kedua netranya.

"untuk acara ke puncak nanti, berhubung seksi perlengkapan kurang anggota. kamu masuk kesana ya?" katanya, lantas aku pun mengangguk.

"tenang aja din, sie perlengkapan ada ceweknya kok," ujarnya lagi, sedang pandanganku beralih menelisir seluruh penjuru ruangan ini. sampai pada akhirnya netraku satu titik temu dengan lingga yang berada di sudut meja.
















 sampai pada akhirnya netraku satu titik temu dengan lingga yang berada di sudut meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















parade petak hampa, di ruangan yang kini sudah tiada penghuninya. aku diam sejenak. menunggu sang senja berwarna sama yang akan menghias ambara lapisan pertama. bertualang lewat manik mata yang menyelami pandang dari dalam jendela.

sedangkan jemariku sibuk memeluk benda persegi yang belum lama kudiamkan sebab tak ada notifikasi. ya bagaimana lagi, sudah ditakdirkan seperti ini.

sampai pada satu ketukan dentang jam tersingkap, ponselku lantas bersuara walau kedap. kemudian aku mulai membuka pesan pula membaca kesatuan aksara yang tertera.






DermagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang