Perempuan itu keluar dari tempat yang dapat dibilang sebagai ladang uangnya. Tempat yang tidak pernah sepi pengunjung dan dengan begitu, tentu banyak pula rupiah yang akan dia dapat.
Harusnya wajah perempuan itu berbinar kan? Harusnya wajah cantik itu dihiasi dengan senyum karna membayangkan isi ATM nya akan terus bertambah.
Ya, harusnya seperti itu.
Tapi nyatanya tiap langkah yang membawa dia semakin jauh dari ladang uang itu maka semakin lega perasaannya, hatinya sedikit tenang meski dari mata indah yang ia miliki menggenang air yang akan keluar kalau saja dia berkedip.
sebelum air mata itu jatuh dengan sendirinya, perempuan itu menghapus kasar matanya. Ia menolak menjadi cengeng. Ia menolak menangis, seperti bocah batinnya.
Tidak jauh dari sana berdiri laki-laki mengawasi. Laki-laki itu tak habis pikir seperti apa hidup yang dijalani wanita yang menjadi incaran teman-temannya.
Laki-laki itu baru tau ternyata dibalik cawah cantik yang dingin itu ada luka yang coba dia sembunyikan. Ternyata wajah dingin itu adalah bentuk dari perlindungan terhadap dirinya sendiri.
YOU ARE READING
Beautiful Pain
Teen Fiction"Ikut gw Jan. Lo ngga percaya kalau gw bisa jaga lo hah?!" Amarah cowok yang terkenal usil dan banyak tertawa itu akhirnya pecah. Wanita didepannya benar-benar keras kepala. "Lo cuma orang luar. Gimana bisa gw percaya sama lo saat orang yang gw angg...