Pagi pagi pagi everybody...
Nih bab baru nih, semoga suka. Vote dulu biar ngga lupa
***
Citra membolak-balik buku catatannya, pikirannya melayang lagi saat dia melihat Rinjani dirumah Joe waktu lalu. Sedang dipeluk tante Sintia, ibunya Joe
Bagaimana bisa Rinjani disana? Bagaimana bisa cewek itu dekat dengan ibunya Joe?
Sial, dirinya saja bisa tau rumah Joe karna ngotot menjadikan rumah cowok itu tempat mengerjakan tugas saat mereka jadi satu kelompok dulu
Saat tau rumahnya, Citra berusaha maksimal untuk bisa dekat dengan ibu dari cowok yang diincarnya itu, tapi sampai sekarang usahanya masih jalan ditempat. Tidak ada kemajuan
Ditambah lagi adanya Nada, adik Joe yang begitu menyebalkan. Bocah itu seolah mengibarkan bendera perang padanya
"Kakak ngga cape akting jadi ramah gitu?" terdengar suara Nada disampingnya.
Saat itu dia, Joe, dan yang lainnya sedang istirahat setelah mengerjakan tugas kampus. Hanya ada Citra disana karna teman-temannya sedang beli makanan untuk mereka
"Maksud kamu?" senyum tidak lepas dari wajahnya saat berbicara dengan Nada
"Iya. Ngga cape pura-pura ramah kaya gitu?" ulang Nada
Citra tidak mengerti kemana arah pembicaraan Nada "Kakak suka kan sama abang?" ucap Nada lagi
Dari mana anak ini tau? Apa segitu ketara perasaannya pada Joe?
"Mending nih ya kakak ngga usah naksir lagi sama abang. Percuma" Nada memperhatikan Citra
"Abang sukanya sama cewek yang beneran baik, bukan yang pura-pura baik kaya kakak" ekspresi Cita berubah. Tidak ada lagi senyum disana.
Bocah didepannya ini membuatnya kesal
"Tuh kan keliatan aslinya" Nada menunjuk wajah Citra yang berubah "Serem ternyata" setelahnya Nada meninggalkan Citra begitu saja
Niat hatinya ingin mencari jalan lain agar bisa lebih dekat dengan Joe melalui keluarganya, tapi ternyata agak sulit karna adanya Nada
"Selamat morning mak lampir" lamunan Cita buyar saat Arya duduk dibangku sampingnya
"Ngapain lo duduk disini? Minggat sana" Citra bahu mendorong Arya agar pindah dari bangku sampingnya. Bangku itu sudah ia siapkan untuk Joe, enak aja main didudukin sama jomblo alay macem Arya
"Ogah, lagian nih bangku kosong" Arya malah mencari posisi nyaman dibangku tersebut
"Otak lu yang kosong, nih bangku udah gw siapain buat Joe. Jadi lu cabut sana buruan" suara Citra sudah ingin menggelegar kalau saja tidak dia tahan
"Oy Joe" Arya memanggil Joe yang baru saja masuk ke dalam kelas.
Merasa namanya dipanggil, Joe menengok ke arah Arya "Gw duduk sini ya" kaya Arya lagi
Joe hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban. Terserah Arya mau duduk dimana, kenapa pake bilang segala, batinnya.
Joe duduk dibangku paling depan kelasnya, dan mengeluarkan ponsel dari kantong celana
"Tuh, gw udah dapet ijin dari yang punya bangku" Arya cengar-cengir saat kembali bicara ke Citra. Sedangkan Citra memaki Arya dalam hati.
Citra sengaja datang lebih dulu dan memilih tempat untuknya dan Joe, tapi sekarang yang dia dapat malah ditemenin jomblo sableng
YOU ARE READING
Beautiful Pain
Teen Fiction"Ikut gw Jan. Lo ngga percaya kalau gw bisa jaga lo hah?!" Amarah cowok yang terkenal usil dan banyak tertawa itu akhirnya pecah. Wanita didepannya benar-benar keras kepala. "Lo cuma orang luar. Gimana bisa gw percaya sama lo saat orang yang gw angg...