9

15 2 0
                                    

Haaai...

Biasakan untuk vote ya, selamat membaca

***

Hari ini Rinjani menepati janjinya untuk mentraktir Toni sebagai ucapan terimakasih karna telah mengembalikan dompetnya.

Rinjani duduk diteras rumahnya menunggu Toni yang katanya akan menjemput. Beruntung karna memang baik Rinjani maupun Toni sedang tidak ada kelas jadi mereka bisa bebas mengatur waktu untuk bertemu

Klakson mobil yang terparkir diluar pagar membuyarkan lamunan Rinjani. Karna sebelumnya sudah pamit ke sang tante, Rinjani langsung bergegas keluar dan masuk ke dalam mobil Toni.

Duduk dibelakang kemudi, Rinjani akui kalau Toni bisa dikategorikan tampan, mespikun saat ini cowok itu hanya memakai kaos berkerah warna hitam dan celana jeans. Setelan simpel tapi rapi.

"Cantik amat sih" kalimat pertama yang Rinjani dengar dari Toni. Toni merasa tidak perlu lagi menyembunyikan ketertarikannya ke Rinjani. Karna jelas sebelum mereka saling kenal seperti sekarang, Toni sempat meminta nomor cewek itu namun tidak berhasil. Tapi sekarang dia bisa pergi berdua dengan cewek ini, mujur sekali.

"Kita mau makan dimana Jan?" sekarang mobil Toni sedang melaju keluar dari kompleks tempat Rinjani tinggal

"Terserah. Lo tau tempat makan yang enak?" Rinjani balik bertanya

Setelahnya Toni mengajak Rinjani ke cafe tempat biasa dia dan para teman gilanya berkumpul.

Sampai ditempat tujuan, Rinjani dan Toni segera memesan makanan. "lo suka tempatnya kan?" Toni memastikan karna khawatir gebetannya ini tidak suka tempat yang dia pilih.

"Iya, tempatnya enak kok" jawab Rinjani jujur, karna memang tempat tersebut nyaman dan sepertinya makanan yang disediakan tempat ini enak melihat dari banyaknya orang yang makan ditempat itu

Tidak lama setelah itu pesanan mereka sampai. Untuk sesaat Rinjani dan Toni saling diam karna sibuk menghabiskan makanan masing-masing. Rinjani akui Toni memilih tempat yang bagus,karna makanan yang mereka sediakan benar-benar enak.

Sampai Rinjani teringat sesuatu yang ingin dia tanyakan "Ton, waktu itu lo nemuin dompet gw dimana?"

Beberapa saat Toni berfikir apakah sebaiknya dia jujur kalau bukan dia yang menemukan dompet cewek dihadapannya ini? "Sebenarnya bukan gw yang nemuin dompet lo Jan, sorry"

"Bukan lo gimana maksudnya?" tanya Rinjani kembali karna dia tidak mengerti jawaban Toni

"Lo inget Joe kan? Temen gw yang pernah duduk bareng sama kita dikantin?"

Rinjani hanya mengangguk sebagai jawaban, jelas dia ingat cowok bernama Joe itu. Cowok dengan mata yang sangat indah untuk Rinjani

"Dia yang nemuin dompet lo" Toni memilih untuk jujur

Jadi Joe yang menemukan dompetnya, tapi kenapa bukan cowok itu saja yang mengembalikannya? Kenapa jadi Toni yang mengembalikan dompetnya?

Rinjani tenggelam dalam pertanyaan yang muncul di otaknya, sampai tangannya yang ada diatas meja digenggam oleh tangan yang lebih besar

"Lo marah sama gw?" tanya Toni sambil menggenggam tangannya

"Marah?" lagi-lagi Rinjani tidak mengerti

"Karna gw bohong dengan bilang kalau gw yang nemuin dompet lo?" Toni memperjelas maksudnya

"Oh ngga kok Ton. Toh yang penting dompet gw balik kan" ata Rinjani "Cuma sepertinya gw perlu bilang makasih ke Joe juga" sambung Rinjani

Beautiful PainWhere stories live. Discover now