Romance : Irene X Ji Chang Wook
Saat itu malam hari dan Irene sedang mengendarai mobilnya melaju diantara keramaian jalan raya di kota Seoul, dia merasa sesak ditengah acara pernikahan kedua papahnya dengan gadis yang berusia tak jauh darinya.
Meskipun mamahnya juga telah menikah lagi, tetapi bukan ini yang Irene inginkan, tapi entahlah, ia tak tau jalan pikiran orang dewasa yang terkadang membuatnya menjadi sedikit gila karenanya.
Ia melajukan kendaraannya melebihi 150km/jam saat berada di jalan tol, ia bahkan terus menginjak pedal gas tanpa melihat kebelakang, tiba tiba saja ada kendaraan yang memancarkan lampu dem dari belakang, yang membuat kaca spionnya terasa sangat silau, dan Irene pun terpaksa mengambil jalur kiri.
Tanpa ia rem terlebih dahulu, rupanya ia menabrak pembatas jalan sementara dan mengakibatkan kecelakaan parah di jalan yang sedang di perbaiki itu, beruntung tak ada pekerja yang terluka, karena keadaan sedang sepi, hanya sebuah traficone saja yang ia tabrak.
Kendaraan yang lampunya menyilaukan tadi juga ikut berhenti, rupanya itu adalah mobil yang sangat besar, tanpa rasa takut Irene turun dan hendak memaki pemilik mobil tersebut.
" Woy! lo kalo mau nyalip kira-kira dong! " maki Irene kepada sopirnya,
Ketika sopir itu turun rupanya ia bersama dengan beberapa pria yang rupanya terlihat sedang teler, Irene memundurkan langkahnya, ia ngeri takut di culik, ia pun pergi tanpa meminta maaf, pria itu namoak terusik dan marah karena Irene memakinya tak sopan tadi,
" Hey, kenapa gak ikut kita-kita aja? kita mau seneng-seneng loh. " ajak pria berwajah seram itu,
Irene tak menjawab dan berusaha berlari secepatnya untuk naik ke mobilnya, namun kalah cepat, sial sekali tangan Irene berhasil diraih pria itu, ia bahkan menyeret Irene dengan kasar, teriakan Irene pun seperti tak berarti karena semua kendaraan melaju dengan cepat dan tak peduli dengannya.
Beruntung ada sebuah mobil yang segera menepi dan membantunya, ia menghampiri Irene sambil membawa sebuah pistol,
" Hey lepasin nggak! " teriak pria itu,
" Nggak mau, ini bukan urusanmu! "
Bang..Bang..
Pria itu menembakan pistolnya keatas, sontak pria yang menarik Irene tadi segera melepaskan Irene dan berlari terbirit-birit, Irene merasa sangat bersyukur bisa terlepas dari preman kampung sialan tadi.
" Kamu nggak papa? " tanyanya kepada Irene sambil memandangi tubuh Irene apakaha ada luka,
" Nggak papa kok, makasih ya. " jawab Irene,
" Tadi itu kenapa? "
" Aku juga gak tau, aku pikir mungkin dia mabuk jadi begitu. "
" Ohh kamu harus lebih hati-hati, kalau nyetir sendiri jam segini, Kamu naik mobil ini? bisa nyetir nggak? apa mau ku anterin? " tawar pria itu,
" Nggak usah, makasih banyak. aku duluan aja. "
" Kalau gitu aku antar dibelakang mobilmu ya, buat mastiin aja kalau kamu udah aman. "
Dan Irene pun mengangguk dengan senang hati, namun ketika sudah sampai dirumahnya, mobil yang pria tadi kenakan sudah pergi, padahal Irene berfikir untuk mengajaknya berkenalan dan mampir ke rumahnya.
***
Dua hari kemudian, ketika rumahnya menjadi terasa ramai karena papah tirinya kini tinggal di rumahnya bersama dengan mamahnya juga, Irene pun memutuskan untuk pergi dan tinggal di apartement.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irene X Boys ( Chat and Oneshoot )
FanfictionJust for irene stan.. the one and only bae..