CHANBAEK (GS)
Tuhan memang menciptakan umatnya tanpa memandang bulu. Dia menciptakan umatnya dengan kelebihan serta kekurangan masing-masing. Lahir dengan keadaan yang hamper sempurna membuatnya tak akan melupakan kasih sayang yang telah tuhan berikan kepadanya. memiliki keluarga yang utuh membuatnya dikelilingi kebahagiaan. Bahagia? Apakah iya? Seperti apakah pakah definisi kebahagiaan menurutnya?. Apakah diperlakukan tak adil adalah bahagia untuknya. Lahir dari rahim wanita yang sama apakah pantas dia diperlakukan tak adil oleh keluarganya. Lahir cacat? Tidak, bahkan parasnya sangat cantik dan sempurna seperti jelmaan putri dongeng. Orang tuanya yang selalu menganggapnya sebelah mata tak membuat dirinya pantang menyerah untuk mendapatkan kasih sayang yang utuh dari keluarganya seperti yang didapatkan kakaknya.
“eomma, ada pertemuan orang tua di sekolahku. Apakah eomma akan datang?”
“kau tahu kakakmu baru pulang dari rumah sakit kan, jadi eomma sibuk tak bisa datang”
“hmm, aku mengerti”
“bibi nam akan datang ke pertemuan itu”
“nde appa”
Byun Baekhyun anak bungsu di keluarga Byun. Pantaskah dia diperlakukan tak pantas oleh keluarganya sedangkan dia juga membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Pantaskah seorang keluarga diperlakukan tidak adil oleh anggota keluarganya sendiri. Kakaknya memang menyayanginya tapi tak sepenuhnya. Kekasihnya? Memang seharusnya kekasih saling menyayangi bukan?. Yaa dia memiliki kekasih yang menyayanginya, mungkin. Bicara tentang kakaknya Byun Luhan yang menderita penyakit jantung, dia adalah anak pertama dari keluarga Byun. Memang cantik parasnya tapi tak tahu hatinya. Dia menyayangi adik satu-satunya ini tapi tak begitu besar setelah dia tahu bahwa adiknya ini memiliki kekasih yang tampan. Rasa iri dan benci sempat menyelimuti hatinya bahkan dia sampai gelap mata ingin merebut kekasih adiknya itu. Bicara tentang kekasih, Park Chanyeol dia adalah sosok kekasih Baekhyun yang sangat tinggi, tampan, mapan, peduli, baik namun sifat baiknya itu menjadi boomerang tersendiri untuknya.
Rintik hujan mengiringi langkah kaki gadis mungil yang kini tengah melangkahkan kakinya dengan hati yang seperti teremas. Hari ini adalah hari jadinya dengan kekasihya tapi kekasihnya seakan lupa tentang itu dan bersikap seperti biasa hari ini. Bahkan dia memilih untuk mengantarkan kakaknya yang merupakan seniornya di sekolahnya untuk pulang tanpa mempedulikan dirinya yang harus pulang dengan basah kuyup.
“menangislah dibawah guyuran hujan supaya hiks orang tak tahu hiks jika kau menangis”
Tepat di depan pintu rumahnya dia melihat sang kekasih yang tengah berbincang santai dengan orang tuanya juga kakaknya. Dia hanya berpura-pura tak melihat itu semua dan pergi ke kamarnya sebelum suara itu menghentikan langkah kakinya.
“baek, kau dari mana?” suara itu, suara yang sangat dia rindukan juga sangat dia benci. Bagaimana dia setenang ini sedangkan kekasihnya pulang dengan keadaan basah kuyup. Apa dia tak punya perasaan. Dia tak sanggup untuk membalas ucapan kekasihnya yang menurutnya hanya membuat dirinya sakit hati. Dia melanjutkan langkah kakinya seolah-olah tak mendengar apa yang diucapkan mereka. Meskipun sang ayah yang sudah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hatinya tanpa menoleh sedikitpun dia tetap berjalan ke arah kamarnya. Terlslu menyakitkan baginya, kekasihnya yang dulu selama bertahun-tahun sangat menyayanginya tanpa memperdulikan siapapun kini bagaikan harus berbagi kekasih dengan kakaknya sendiri.
Dia berpikir apakah tuhan menciptakan dirinya hanya untuk menjalani hidupnya seorang diri disini meskipun dia punya keluarga. Bertahun-tahun dia hanya menjalani kehidupannya sendiri tanpa kasih sayang keluarga, satu-satunya orang yang menyayanginya hanyalah bibi Nam yang merupakan pembantu rumah tangga di rumahnya. Baekhyun sering berkunjung ke rumah bibi Nam di Jeju saat liburan sekolah datang, tak begit mewah memang kehidupan bibi Nam tapi dia merasakan kehangatan saat dia berada dalam dekapan keluarga kecil bibi Nam.