chapter 4

1.9K 153 13
                                    

Satu tahun kemudian~~
Semuanya telah berakhir sejak saat itu, kini dirinya telah lulus di bangku SHS, tak ada yang bisa mengembalikan senyumnya. Dunia telah merenggut kebahagiaannya sejak saat itu, sampai sekarang dia tak tahu dimana gadis mungilnya itu. Setiap hari dia selalu datang ke stasiun kereta untuk menunggu Baekhyun kembali namun nihil sampai sekarang gadisnya itu tidak kembali ke Seoul bahkan kabar dimana gadisnya saja ia tak tahu sama sekali.
“kau dimana, aku merindukanmu” ucapnya sambil duduk di salah satu kursi stasiun kereta.
~~
Di lain tempat, gadis cantik tengah menatap aliran sungai yang tenang. Namun, hatinya benar-benar gelisah tepat hari ini tepat satu tahun dia telah meninggalkan keluarganya tanpa memberi kabar sama sekali. Dia ingin tahu bagaimana kabar keluarganya saat kepergiannya tapi dia akan bertanya pada siapa. Bibi Nam pun sudah memustuskan untuk berhenti bekerja saat aku memutuskan untuk pergi dari rumah. Sedangkan Chanyeol dia juga sudah tidak berhubungan lagi dengannya sejak kejadian waktu itu.
“mari pulang’ tepukan tangan hangat itu menyadarkannya dari lamunannya.
“bibi Nam”
“bibi tahu kau merindukan keluargamu, kau bisa pulang sayang”
“tidak bibi”
“Baekhyunie”
“aku bukan anak mereka lagi bibi”
“Bekhyunie, kau tetaplah anak mereka sayang”
“mereka yang tidak ingin aku menjadi anaknya bibi”
“baiklah mari kita pulang saja, hari sudah semakin larut”
Bibi Nam adalah sosok malaikat di hati Baekhyun, dia selalu menjadi penolong dimana saja saat Baekhyun membutuhkan pertolongan. Dulu saat Baekhyun memutuskan untuk pergi dari rumahnya bibi Nam memang tak tahu bahwa Baekhyun akan ke Jeju. Setelah dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan pulang ke rumahnya, bibi Nam terkejut saat menemukan fakta bahwa Baekhyun berada di Jeju dan telah membeli sebuah rumah di dekat rumah bibi Nam. Saat ditanya Baekhyuun bilang memang sudah lama dia membeli rumah dan merancanakan ini semua, dia bahkan bekerja paruh waktu hanya untuk membeli rumah di Jeju. Sekarang dia melanjutkan kuliahnya di dekat rumahnya. Bahkan dirinya kini telah membuat took roti sederhana berkat uangnya yang dulu ia kumpulkan ia berhasil mendirikan toko roti yang selalu ramai.
Luhan yang dulunya sangat menginginkan Chanyeol untuk menjadi miliknya kini telah berubah, tak lagi menginginkan Chanyeol untuk menjadi miliknya. Banyak yang berubah dari keluarganya, bagaikan mayat yang hidup mereka semua hidup tapi seakan tak bernyawa. Mereka tahu apa yang telah mereka lakukan, setelah tidak mengakui Baekhyun sebagai anaknya sesuatu hal yang yang sangat mengejutkan menghampiri keluarganya. Mencari Baekhyun selama ini sudah di lakukan tapi tak ada seorang pun dari orang kepercayaannya yang mengetahui dimana anaknya kini.
Flashback~~~
Pada hari dimana Luhan dilarikan ke rumah sakit setelah berdebat dengannya, Baekhyun memutuskan untuk berdiam di rumah karena keinginan orang tuanya yang tak menginginkan dirinya untuk pergi ke rumah sakit menemani kakaknya. Bahkan mungkin itu adalah hari terburuk bagi Baekhyun karena dirinya sudah tidak dianggap anak lagi bagi kedua orang tuanya dan setelah pembentakan yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri. Dia melangkahkan kakinya secara perlahan ke rumah sakit dimana kakaknya di rawat. Dia telah memutuskan segalanya, dia telah membuat keputusan yang menurutnya paling benar. Tak ada yang tahu keputusan ini kecuali dirinya dan tuhan. Keputusan yang mungkin sangat menguntungkan bagi keluarganya tapi tidak baginya, dia memutuskan untuk mendonorkan jantungnya pada kakanya, kakak yang mungkin sangat membencinya.
Flashback end~~~~
Penyesalan memang datang di akhir dari sebuah cerita. Tak ada yang bisa mengembalikan waktu dan tak ada yang bisa mengubah sesuatu yang telah terjadi. Mereka hanya menikmati apa yang dikatakan penyesalan.

Happy reading
Jangan lupa vote and comment yaaa
Tunggu cerita selengkapnya okeee

RETURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang