chapter 13

761 94 13
                                    

Haiii haii haiii
Kalian jangan lupa vote and comment yaa untuk menghargai setiap karyaku..
Gomawooo•••
Btw selamat ulang tahun untuk EXO-L, kita harus tetep dukung EXO yaa okee.. tetep semangat semuanyaaaaa...

Keputusan mereka untuk terus berteman mungkin keputusan yang terbaik untuk mereka berdua. Bukankah semuanya dimulai dari pertemanan.

Akankah dengan melepaskan cintanya membuat Park Chanyeol mampu untuk hidup dalam kesakitan nya agar dapat melihat perempuan nya bahagia? Akankah dia sanggup?

Hidup dalam lingkaran pertemanan yang terjalin antara perempuan dan laki-laki bukan hal yang mudah. Ketika salah satu dari mereka mulai jatuh cinta, mereka punya dua pilihan takdir yaitu terus bersama selamanya atau harus kehilangan salah satunya.




Hubungan mereka baik-baik saja, baik Park Chanyeol maupun Byun Baekhyun telah memutuskan untuk berteman dan berdamai dengan masa lalu. Mereka sering keluar bersama hanya untuk saling berbagi cerita.




Kling~~

"Selamat datang mau pesan apa tuan?"

"Ehm, Baekhyunie ada?"

"Eoh sebentar akan aku panggilkan"

"Chanyeol-ah"

"Hai, mau keluar bersama?"

"Ah mianhae, aku ada janji dengan Taehyung hari ini. Apa tidak apa?"

"Tidak apa kita bisa pergi lain kali"

"Baiklah aku pergi ya, aku buru-buru sekali"

Matanya tak melepaskan kepergian wanita mungil itu, senyuman tulusnya dia ukir di bibir tebalnya. Dia sudah memutuskan untuk berdamai dengan masa lalu dan melepaskan semuanya. Memulai semua dari awal dan mengikuti alur dari Tuhan.





~~~~

"Hai sudah lama menunggu"

"Aniya, baru saja duduklah Taehyung"

"Sudah pesan makanan?"

"Belum, aku menunggumu"

"Baiklah, pelayanan"

"Mau jalan bersama setelah ini?"

"Boleh, mau kemana?"

"Kemanapun asal bersama mu aku akan bahagia"

"Haish, dasar perayu"


Drrrtt drrrtt

"Eoh, appa"

.......

"Aku diluar bersama temanku"

.......

"Apa tidak bisa nanti saja"

......

"Baiklah, aku akan pulang"

"Baekhyunie, ehm bagaimana ya. Appa menyuruh ku pulang sekarang"

"Tapi kita baru saja sampai"

"Tapi appa menyuruhku pulang, appa bilang ini penting"

"Tak bisakah kau menunggu sampai makanannya datang"

"Aku tidak bisa menjadi egois Baekhyun, aku tidak bisa membantah apa yang dikatakan oleh appa"

"Eoh, pulanglah"

"Baiklah, kau bisa pulang sendiri kan. Maaf ya sekali lagi aku minta maaf padamu. Lain kali aku janji akan meluangkan waktu untukmu"

"Eoh"

Wanita itu tersenyum miris, seharusnya dia menerima ajakan Chanyeol saja untuk keluar bersama. Pria itu akan membelikan apapun yang diinginkan nya dan tidak akan meninggalkan nya dalam keadaan seperti ini. Bahkan ketika dulu mereka menjalin hubungan Chanyeol lebih mementingkan dirinya dari pada apapun. Kecuali ketika kakaknya masuk rumah sakit, entah apa yang dipikirkan pria itu sampai memilih kakaknya dan berakhir kehilangan dirinya.






~~~~~~

Pandangan dari mata kecilnya itu mengarah ke depan. Memandang anak-anak kecil yang tengah berlarian di taman dengan bahagia. Hari ini moodnya buruk, dia bingung harus apa. Kembali ke toko pun percuma sebentar lagi pasti akan tutup. Kembali ke rumah? Dia pasti bosan disana.



"Panggillah aku ketika kau bersedih, cerita padaku ketika kau ada masalah, larilah padaku jika kau butuh pelukan. Itu gunanya teman bukan?"

Dia teringat akan kata-kata itu, apakah dia harus menghubungi Chanyeol. Tapi dia sudah menolak ajakannya tadi, dia melihat bagaimana raut kecewa di wajah pria itu meskipun hanya sebentar dan langsung di tutupi dengan senyuman tipisnya.

Apakah dia sudah keterlaluan dan jahat pada pria itu, banyak yang menggangu pikirannya. Pikirannya melayang terhadap apa yang dikatakan oleh pria itu mengenai melepaskannya, ada satu sisi hatinya tak terima oleh keputusannya tapi apa boleh buat. Semesta belum mengizinkan mereka bersatu.




Drrrtt drrrt

"Eoh chanyeol-ah, wae?"


"Kau sudah pulang? Kau dimana?"

"Aku sudah pulang"

"Bagaimana tadi, kau senang?"

"Eoh, sangat menyenangkan" jawabnya lirih


"Kau yakin sudah berada di rumah?"

"Eoh chanyeol-ah, aku sudah di rumah. Aku sangat bahagia hari ini" ucapnya dengan nada ceria yang dibuat-buat

"Lihat ke belakang"

Mendengar itu membuat Byun Baekhyun langsung menolehkan kepalanya ke belakang. Tepat disana dia melihat Park Chanyeol, tepat disana dia melihat pria itu menatap nya dengan tatapan hangat dengan senyuman yang selalu terukir di bibirnya.



Entah kenapa dia merasa begitu jahat pada Chanyeol. Pria itu selalu mengerti dirinya tanpa dia berkata, dia selalu ada disaat Baekhyun butuh, dia selalu mendengarkan keluh kesahnya selama ini, dia pria yang telah menyakitinya dulu kini memutuskan menjadi temannya dan sangat mengerti dirinya.


Namun apakah Baekhyun sudah menjadi teman yang baik, atau malah dia menjadi teman yang sangat jahat untuk Chanyeol. Dia memang sering berbagi cerita dengannya tapi selama ini Chanyeol lah yang selalu mendengar keluh kesahnya dan tidak pernah membagi keluh kesahnya terhadap Baekhyun. Baekhyun tidak tahu bagaimana sulitnya Chanyeol untuk mengubur pelan-pelan perasaanya, bagaimana sulitnya dia berdamai dengan masa lalu, bagaimana dia merasa kecewa setiap kali Baekhyun pergi bersama Taehyung.



"Kali ini apa lagi"

"Hmmm, ayahnya menyuruhnya pulang. Tapi tak apa, mungkin itu memang masalah yang penting"

"Bee, sudah berapa kali"

"Huh?"

"Sudah berapa kali dia meninggalkan mu begitu saja"


"Tak apa, dengan begitu aku bisa memintamu membelikan ku ice cream bukan. Ayo kesana Chanyeol-ah"

Menarik lengan pria itu untuk berlari ke kedai ice cream di seberang jalan sana. Pria itu hanya melihat wanita itu dari belakang dengan tatapan sendu.

"Apa kau bahagia bee, apa keputusan ku melepasmu benar-benar tepat dan membuatmu bahagia? Atau kau hanya pura-pura bahagia di depanku"




Haiii haiii Nadia is baaackkkkk

Adakah dari kalian yang tahu tentang webnovel?

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YAAA...

HAPPY READING SEMUANYA

JANGAN LUPA SARAN BUAT AKU YAA...

RETURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang