chapter 8

1.1K 128 16
                                    

Setelah hari itu, Chanyeol benar-benar mengurung dirinya di kamar. Merenungkan semua kesalahannya. Perjuangannya kali ini tidaklah mudah bibi Nam adalah sosok yang akan berada pada baris terdepan untuk mententang dirinya yang ingin kembali pada Baekhyun. Sudah beberapa hari juga dia tidak melihat Baekhyunnya. Dan hari ini dia sudah bertekad untuk bertemu dengan Baekhyun apapun yang terjadi.

Malam menjelang, Baekhyun yang akan pulang tiba-tiba dikejutkan dengan sosok berbadan besar yang berada di tengah pintu toko rotinya. Beberapa hari tidak menampakkan wajah tampannya di hadapannya membuat Baekhyun senang sekaligus gundah. Senang karena tidak ada gangguan dari Chanyeol lagi dan gundah karena takut terjadi apa-apa pada pria itu, dan berpikir apakah perjuangannya untuk merebut kembali hatinya hanya sampai disini. Cih..

‘ada apa tuan”

“bisa kita bicara sebentar”

“aku buru-buru untuk pulang tuan”
“bee”

Baekhyun menyerah, sekuat apapun tenaga dia berusaha untuk menjauhinya dia akan tetap luluh dengan wajah melas kekasihnya. Eh mantan maksutnya.disinilah mereka berada di taman yang sepi pengunjung. Siapa juga yang mau kesana saat musim dingin lebih enak di rumah dan bergelung dengan selimut tebal kan.

“sudah lebih dari 10 menit kita disini, jika tidak ada yang dibicarakan aku akan pulang”

“maafkan aku”

“aku tak mengerti”

“jangan berpura-pura lagi bee”

“jangan memanggilku seperti itu”

“aku tau kau adalah Baekhyunku, Byun Baekhyun”

“margaku bukan Byun” tetap memperlihatkan nada dingin serta wajah datarnya

“aku bertemu bibi Nam”

Wajah Baekhyun pucat, benarkah pria itu telah bertemu dengan bibi Nam

“aku sudah tahu kau adalah Baekhyunku” lirihnya

“haah kau sudah tau rupanya”

“kenapa bee”

“hmm”

“kenapa kau menghindariku”

“menurutmu”

“kembalilah padaku bee, aku mencintaimu”

“tapi aku membencimu”

“bee, apa aku tidak berhak bahagia. Kenapa kau menyiksaku dengan cara seperti ini”

Mengalihkan atensinya menghadap sosok berpostur jangkung Baekhyun langsung tertawa mengejek.

“kau bicara bahagia? Kebahagiaan huh? Kau piker aku tidak berhak bahagia. Dari dulu aku menderita tidak dapat kasih sayang dari orang tuaku bahkan mereka orang tua kandungku hiks”

“bee”

“kau tahu, aku baru saja merasakan kebahagiaan. Bahagia ketika aku jauh dari kalian semua. Bahagia ketika aku melepaskan diriku dari marga Byun. Bahagia ketika aku jauh dari keluargaku. Bahagia ketika aku jauh darimu orang yang dulunya sangat kucintai tapi dia mempermainkan cintaku hiks. Sedangkan kau, kau sudah bahagia dari dulu bahkan orang tuamu sangat menyayangimu. Kau dihujani hiks banyak cinta bahkan dulu dua orang hiks sekaligus mencintaimu kan”

“bee, aku-“

“siapa kau sehingga meminta kebahagiaan kepadaku”

Bagaikan ada petir yang menyambar hatinya. Chanyeol diam mematung mendengar ucapan dari gadis kesayangannya. Bahkan jika dipikir kembali ada benarnya siapa dia sehingga meminta kebahagiaan dari Byun Baekhyun.

“kau hanyalah masa lalu bagiku”


Pergi menjauh itulah yang Baekhun lakukan sekarang. Dia pergi meninggalkan Chanyeol yang masih berdiri disana dengan air mata yang terus menetes melalui mata bulatnya.


Hai hai haiiiii....
Nadia kembali lagiiii..
Ah aku cuma mau bilang jangan panggil aku thor yaa karena aku gapunya kekuatan apapun 😫
Panggil Nadia aja kalo nggak panggil kakak deh gapapa..

Typo bertebaran sorry.
Terus dukung cerita aku yaa.. jangan lupa vote and comment .. mumpung gratis wkwkwk
Happy reading ....

RETURNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang