Hari ini dimana libur perkuliahan telah tiba, Chanyeol yang selalu disibukkan dengan tugas kuliahnya atau hanya sebuah alibi untuk menyibukkan diri agar tidak terlalu memikirkan sosok yang sampai sekarang masih mengisi relung hatinya. Keluarganya meminta Chanyeol untuk pergi ke Jeju mengurus restoran yang tengah dikelola sang kakak dan juga untuk menenangkan pikirannya disana. Chanyeol masih bisa melanjutkan kehidupannya meskipun dirinya tidak dalam keadaan baik-baik saja. Hidupnya selama ini hanya kepura-puraan semata.
Satu minggu sudah dia berada di Jeju dan kini dia tidak membantu kakaknya yang tengah berada di restorannya melainkan dirinya ingin menikmati kota Jeju di malam hari. Dia mendengar bahwa malam ini akan turun salju pertama di Jeju jadi dia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar sambil menunggu salju datang. Terus melangkahkan kakinya menyusuri jalan dengan tak tentu arah sambil menatap langit gelap sampai dirinya menabrak seseorang yang berlawanan arah dengannya.
"ooh mianhae" ucapnya samba membungkukkan badannya
"hmmm tak apa lain kali hati-hati" ucap wanita itu sambil membungkukkan badannya juga.
Bagaikan slow motion ketika dai mendongakkan kepalanya menatap sang wanita di depannya dan ketika wanita itu juga melihatnya, dia tak berkedip sekalipun menatap mata itu sambil diam. Dia masih terkejut dengan apa yang dilihatnya di depannya, bagaikan dunia ini berhenti untuk berputar dan bagaikan tidak ada oksigen di sekitarnya. Dia tak mampu untuk bernafas, nafasnya begitu tercekat melihat malaikatnya yang kini berada di depannya orang yang selama ini dia cari kini di depannya dan sama-sama terkejut dengan apa yang dilihatnya. Kedua mata itu masih terus menatap dalam diam bahkan keduanya seakan tak menyadari bahwa salju pertama telah turun. Baekhyun lah yang pertama memutuskan untuk memalingkan wajahnya dan berlari menghindari orang yang telah dilihatnya itu. Dengan cepat pula Park Chanyeol mengejar dan tak melepaskan kembali Baekhyunnya itu.
"Baekhyun kumohon berhenti"
suara itu begitu mengingatkan Baekhyun akan masa lalunya, akan penghianatan yang telah dilakukan keluarganya. Rasa sakit itu masih belum hilang meskipun setelah sekian lama ini dia mencoba melupakan semuanya. Dia berlari dan terus berlari menghindari Chanyeol namun jantungnya seakan tak mendukungnya untuk terus berlari. Jantungnya hanya satu dan dia harus menjaganya sebaik mungkin agar dia tetap hidup.
Grep~~
Pelukan iti, pelukan yang dirindukannya tetapi rasa bencinya tiba-tiba menyeruak dari dasar hatinya mengingatkan akan masa lalu yang sangat menyakitinya.
"kumohon hiks jangan berlari lagi"
"bukankah tidak pantas memeluk seorang perempuan bahkan kita tidak saling kenal" nadanya sangat dingin begitu dingin sampai menusuk relung hatinya.
"kumohon baek hiks" di baliknya tubuh yang direngkuhnya dari belakang tadi untuk menghadapnya.
"kau siapa?"
"baek hiks jangan seperti ini"
"maaf tuan sepertinya anda salah orang"
"kumohon baek hiks berhentilah berpura-pura"
"aku tidak mengenalmu"
"ini hiks menyakitkan baek hiks"
"bodoh, menangis untuk orang yang tidak kau kenali" ucapnya sambil meniggalkan Chanyeol yang tengah berlutut di depannya. Chanyeol menangis sambil terus mengucapkan kata maaf, dia yakin kalau wanita yang tadi adalah Baekhyun dan dia tidak mungkin salah orang.
Dilain sisi, ada seorang wanita yang tengah menangis sambil menelungkupkan kepalanya ditengah-tengah kakinya. Dia merindukan sosok itu namun sakit hatinya telah mengalahkan segalanya, dia masih begitu mencintainya tapi rasa egoisnya mengalahkan semuanya. Dia ingin berlari dan mendekap erat tubuh hangat sosok lelaki di depannya tadi tapi dia tak mampu. Melihat prianya menangis membuat dirinya juga ingin meneteskan air matanya tapi sengaja ia tahan agar air mata itu tak menetes di depan prianya dan membuatnya lemah. Dia telah bertekat untuk melupakan segalanya, melupakan keluarganya dan juga masa lalunya.
Happy reading
Jangan lupa vote and comment yaa