Kehidupan yang sudah dijalaninya kini berat dan ditambah lagi dengan munculnya kepingan masa lalu yang sudah di tutup rapat-rapat oleh nya. Tidak mudah baginya untuk hidup dengan baying-bayang masa lalu yang kelam. Butuh kerja keras yang sangat ekstra untuk bisa membuatnya pada titik ini. Melupakan masa lalu adalah hal yang paling berat baginya. Bahkan kepingan masa lalu yang telah menyakitinya itu muncul begitu saja ketika dia terlelap dan muncul sebagai mimpi buruk baginya.
“Baekhyun, hari ini hari libur kuliahmu, kau akan pergi ke toko sayang?”
“iyaa bibi aku akan pergi ke toko roti”
“kau sudah baikan?”
“hmmm sudah bibi aku tidak apa-apa” dia membalasnya dengan senyum yang sangat menawan namun berlainan dengan matanya yang menunjukkan begitu banyak kesedihan
“aku pergi bibi”
Musim dingin mungkin sangat menyenangkan setiap tahunnya. Berkumpul bersama keluarga dan berlibur bersama atau sekedar bercengkrama dirumah bersama orang tersayang adalah impian semua orang, bisa bermain dengan salju namun bagi Baekhyun musin dingin kali ini adalah musim dingin terburuk yang pernah ada. Bahkan mungkin Baekhyun akan membencinya musim dingin kali ini. Mungkin kembali ke toko adalah hal yang menyenangkan baginya bertemu dengan orang banyak dan sedikit melupakan masalahnya. Sesampainya di toko roti miliknya Baekhyun langsung pergi ke meja kasir. Toko ini memang miliknya tapi Baekhyun lebih suka untuk ikut mengurusi tokonya bukan hanya menyuruh-nyuruh bawahannya saja. Dia bahkan tak malu untuk melayani pembelinya secara langsung.
Kling~~
“selamat datang, ingin memesan apa tu-an?” dia terkejut bukan main, orang yang selama ini dihindari ada di depannya tengah memasang senyuman yang membuat pria itu semakin tampan
“hai”
“ingin pesan apa tuan?”
“bisa aku bicara denganmu?”
“jika tidak ada keperluan silahkan pergi tuan, banyak orang yang mengantri karena dirimu”
“ah maafkan aku” ucapnya sambil membungkukkan badan kea rah pembeli yang mengantri di belakangnya
Akhirnya diapun memutuskan untuk menunggu di luar toko kue tersebut. Menunggu di bawah guyuran salju yang turun dengan lebat tanpa lindungan paayung untuk menaungi dirinya. Dia membiarkan butiran demi butiran salju itu turun mengenai badannya. Tak peduli apapun yang terjadi pada dirinya Chanyeol tetap menunggu seseorang yang berada di balik meja kasir tersebut sampai mau bertemu dengannya lagi.
“eonni, apa dia orang gila?”
“huh?”
“kenapa dia harus menunggu di luar toko ketika salju turun dengan deras seperti ini, kenapa tidak menunggu didalam sambil membeli makanan apa dia tidak punya uang” ucap hyuna salah satu pegawainya yang sudah dianggap sebagai adiknya sendiri.
Sudah 15 menit berlalu semenjak dirinya menyuruh lelaki itu untuk keluar karena akan mengganggu pekerjaannya. Tapi lelaki itu malah berdiri menunggunya diluar dan tak mau berteduh meskipun butiran-butiran salju turun menjatuhi badannya bahkan dia tak beranjak pergi sedikitpun sejak 15 menit yang lalu. Memang sedari tadi pandangan wanita itu keluar untuk melihat apakah lelaki itu sudah pergi atau belum. Rasa khawatir semakin menggerogotinya ketika butiran salju itu tak kunjung berhenti sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengambil payung dan keluar.
“huh” entah sudah berapa kali dia menghela nafas sambil menahan hawa dingin yang mulai menusuk kulitnya. Dia semakin menunduk dalam ketika angin berhembus dengan kencang dengan sesekali memejamkan mata. Sampai dia tidak merasakan bahwa butiran salju itu turun mengenai kepalanya lagi. Dengan perlahan dia membuka matanya dan menemukan malaikatnya berdiri di hadapannya dengan payung yang melindungi mereka berdua dari butiran salju.
“baek-“
“maaf tuan, bisakah anda pergi dari sini jika tak memiliki kepentingan lain? Kau sangat mengganggu dengan berdiri di depan toko rotiku apalagi ini musimsalju sebaiknya anda pulang. Bawalah payung ini pulang”
“bisakah kita bicara?”
“sudah saya katakana bahwa saya tidak mengenal anda dan begitu pula sebaliknya jadi tak ada yang perlu dibicarakan lagi tuan saya permisi”
“bee” langkah itu terhenti, setelah dia menyerahkan payung itu pada lelaki di hadapannya dia pergi masuk ke dalah toko sebelum panggilan itu menghentikan langkahnya.
“kau tak ingat padaku? Apakah salahk begitu besar sehinga kau menghukumku dengan begini?”
“maaf tapi saya benar-benar tak mengenal anda jadi saya mohon jangan ganggu saya lagi”
Derasnya butiran salju dan kencangnya angin yang bertiup sampai menembus kulitnya tak sebanding dengan luka penolakan yang baru saja ia dapatkan dari wanitanya. Dia semakin yakin bahwa wanita itu adalah Baekhyun. Wanitanya malaikatnya yang pergi meninggalkannya karena kesalahan masa lalunya.
Sungai, satu tempat yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya ini menjadi tempat yang paling sering dikunjunginya ketika pulang kuliah atau ketika masalahya tak kunjung selesai. Seperti sekarang wanita mungil itu berlindung di bawah payung yang ia bawa untuk melindungi badannya dari salju tengah menatap lurus ke depan, pandangannya kosong dia benci saat dia menjadi lemah lagi hanya karena sebuah cinta. Dia ingin menjadi kuat ketika berhadapan dengan cinta, dia ingin menjadi lebih kuat lagi dibandingkan sebelumnya. Dia ingin menjadi lebih kuat lagi saat berhadapan dengan orang supaya tidak tertindas lagi. Memikirkan tentang cinta, siapa lelaki yang berhasil memasuki pikiran serta relung hatinya yaitu hanya satu nama yang tersimpan yaitu Park Chanyeol, dia masih menyimpan nama itu dalam hatinya meskipun rasa bencinya timbul namun rasa cinta itu masih mendominasi dlaam hatinya. Ingin rasanya berlari ke hadapan lelaki itu dan mengatakan bahwa dirinya adalah BaekhyunByun Baekhyun yang selama ini dicarinya tanpa harus bersembunyi dan menyembunyikan identitasnya dari lelaki itu serta berpura-pura tak mengenalnya. Tapi sekali lagi egonya masih besar, egonya memintanya untuk bersembunyi dari lelaki itu.
“hah, sampai kapan aku seperti ini. Bersembunyi”
“lebih baik aku pulang saja” gumamnya.Skip~~
Semenjak kuliahya libur semester Baekhyun memang sering di toko roti miliknya. Mengelola langsung sepertinya bukan hal yang buruk untuknya. Toko itu berkembang dengan pesat, banyak orang yang berkunjung kesana untuk mampir ke tokonya. Berbicara tentang Chanyeol sejak kejadian dimana penolakan yang dilakukan oleh Baekhyun, lelaki itu tak lagi memunculkan batang hidungnya di hadapannya lagi. Apakah tandanya ia akan menyerah begitu sjaa dan mengalah dengan keadaan? Tapi Chanyeol bukan tipe yang akan menyerah begitu saja ketika mendapatkan penolakan. Mari kita lihat saja perjuangannya nanti akankah dia akan tetap berjuang mendapatkan maafnya apa ia harus menyerah.Halooo gaessss
Sorry nih yaa harus update lama maaf juga kalo nggak sesuai dengan keinginan kalian dan mengecewakan. Kalo menurut kalian mengecewakan aku bakal unpub cerita ini...Happy reading and don't forget to vote and comment yesss
happy weekend
