8. His Words of Wisdom

944 281 55
                                    


"Coconut,

buatku, bisu-tuli itu normal

begini aku dilahirkan,

tidak kehilangan apa-apa

yang tidak pernah kumiliki.


Tapi kamu, pernah mendengar

dan masih bisa berbicara.

Akan ada banyak kesulitan

sampai kamu berfokus pada kelebihan

alih-alih apa yang telah hilang.


Terberat,

kamu akan merasa sepi

justru karena kamu tahu

sekelilingmu ramai.


Orang-orang berbicara

tidak menghadap kamu

malah di belakangmu

Tapi kamu dituntut memahami mereka

tanpa bisa memaksa mereka memahami kamu.

Dan berkomunikasi dalam gelap

sungguh mustahil.


Akan ada orang-orang

yang menganggap kamu tidak sopan

menganggap kamu bodoh

menganggap kamu patut dikasihani

tidak sabar denganmu

dan menjauh darimu

karena tidak tahu harus bagaimana.


Kamu akan merasa lelah

berbeda

tersisih

dan tidak layak.

Jangan.


Tuhan menjadikan kita begini

pasti dengan tujuan.

Kita dipilih-Nya,

jadi, Dia tidak akan membiarkan kita

tanpa konpensasi dan penyeimbang.

Temukan itu, Aranza.

Jangan menyembunyikan diri.

Karena kamu juga istimewa.

Kamu bisa menjadi apa pun yang kamu mau."


Kata-kata Hiresa,

yang diisyaratkannya

setiap hari selama dua bulan itu,

kini terngiang lagi.


Aku pernah menyalinnya,

memajangnya

di dinding kamar,

hanya karena kata-kata itu darinya.


Ketika ia pergi,

poster kurobek

dan kubuang.


Setelah ia pergi,

kata-katanya terbukti,

kesulitan begitu menyesakkan,

sementara keistimewaan tak juga kutemukan

Aranza tetaplah Aranza.

itu pun hanya di lingkungan familier.


Bapak bilang, aku memberinya inspirasi kegigihan

Ibu bilang, aku sumber energinya setiap pagi dan petang,

Kak Fatah bilang, aku perpaduan ajaib, keras di luar lembut di dalam.

Mereka memuji karena kami keluarga, bukan?


Wali kelasku bilang, gerakanku luwes, teruslah menari

Ketua Osis bilang, suaraku bagus, tampillah di pensi

Biang onar di kelas bilang, siapa yang membantunya belajar kalau bukan aku

Mereka bilang begitu karena ada maunya, bukan?


Ataukah karena aku tidak menyembunyikan diri?

Menjadi istimewa

walau hanya di rumah dan sekolah.

Tidak masalah, bukan?


Kenapa baru kusadari itu sekarang?

Memberitahu dunia, "Aku Aranza dan tuli,"

bisa nanti saja,

bersama Hiresa.

PudarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang