"Mau ke mana" tanya Elen kepada Natan."Liat aja nanti" Natan menyalakan mobilnya meninggalkan halaman rumah Elen.
Selama perjalanan hanya ada kesunyian di dalam mobil itu.
"Udah sampe" Kata Natan yang sedang memarkirkan mobilnya.
"Lah engak salah ni" kata Elen yang heran di bawa ke mall.
"Emang lu mau di bawa ke mana, KUA" kata Natan yang melepas seat belt nya."Kepedean lu" Kata Elen yang ingin membuka seat belt nya.
Elen sibuk sendiri membuka seat belt dan membuat Natan menunggu lama.
"Ngapain sih lama amat" kata Natan yang dari tadi menunggu Elen membuka Seat belt.
"sini gue bukain" Natan memajukan badannya ke hadapan Elen, membuat wajahnya dengan wajah Elen sangat dekat, tangannya membuka seat belt yang di pake Elen.
"Engak susah kok elu aja yang bego" Kata Natan dan masih berada di hadapan Elen.Elen langsung mendorong Natan kembali ke tempatnya dan bergegas keluar mobil.
Natan keluar dari mobil dengan senyuman kecil di pipinya karena melihat rona merah di wajah Elen.
"Ayo masuk" kata Natan sambil memegang tangan Elen.
"Wehh gila kaga ada yang mau nyebrang jalan" kata Elen sambil melihat ke arah tangannya.
"Karena lu bego jadi harus gini, apa perlu pake tali?" kata Natan yang melihat tangan Elen tanpa ada niat untuk melepaskannya.
Mereka masuk ke mall dengan tangan yang masih di genggam oleh Natan dari depan.
"Elu Ngapain pake baju mirip gue" kata Elen mencari topik pembicaraan.
"Sapa yang mau mirip elu Maimunah" kata Natan membalas pertanyaan dari orang di belakangnya.
"Siapa lagi kalau bukan elu Jubaidah" kata Elen tidak mau kalah.
"Udah ayo temenin gue, gue lapar" kata Natan kepada Elen.
"Ya udah, ayo gue juga lapar" kata Elen kepada Natan dan mereka berjalan menuju restoran yang berada di dalam mall tersebut.
Skip
"Kenyang gue, ntar gue mau bayar dulu" kata Elen yang mau berdiri dari bangku.
"Nih pake punya gue aja" kata Natan sambil menyerahkan kartu ATM nya.
"Elu kenapa? orang gue cuma mau bayar gue punya doang kok" kata Elen pergi dari meja menuju kasir dan membayar harga makannya.
Natan menghampiri Elen dan membayar makanan juga.
Mereka berdua asik berkeliling mall atau sesekali membeli sesuatu yang mereka lihat, tiba tiba Natan dapat telfon dari orang rumah.
"Nat pulang papa mau membicarakan sesuatu" kata papanya Natan dari telfon.
"Natan lagi jalan nih sama teman" kata Natan kepada papanya.
"pulang sekarang juga" kata papa nya langsung memutuskan panggilan.
"Len gue ada urusan, lu pulang sendiri ya" kata Natan memberikan ongkos pulang kepada Elen lalu meninggal Elen.
"Bangke masa gue pulang sendiri sih, ya udah lah" Elen berjalan keluar mall dan menunggu taksi yang lewat"
Tidak beberapa ada sebuah motor ninja yang berhenti di hadapan Elen.
"Len lu ngapain di sini" kata Satria yang berada di hadapan Elen.
"Lagi cari taksi" kata Elen kepada Satria.
"Sini gue antar aja" kata Satria yang menyerahkan helm kepada Elen.
"Oh.. oke" kata Elen menerima helm yang di berikan kepada nya.
Elen pulang dengan Satria mengunakan motor hingga sampai ke tujuan.
"Engak mau masuk Sat" kata Elen kepada satria yang berada di depan rumahnya.
" Udah malam gue pulang aja, bye" kata Satria pergi mengunakan motornya.
To be continued
Jangan lupa vote ama komen makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN LAKNAT (COMPLETE)
Teen FictionMantan gue sekarang naik pangkat jadi bos kan mantap pas ada masalah main telan bulet-bulet, untung gua baek kalo kaga dah jadi pecel lu * Part 9 ke acak * Start : 25 - 10 -2019 End : 29 - 11 -2019 Cerita ini rada alay jadi mohon dimaafkan 😙😙