Elen pun ikut berjalan keluar "siapa yang suruh kamu keluar" kata Natan kepada Elen.
"Pegawai kecil ini Ingin segera melanjutkan pekerjaannya pak, maka dari itu saja harus undur diri" kata Elen sambil melangkah keluar.
"Elen..." Kata Natan dengan memasang wajah coolnya.
"Nat gue mau makasih sama spider-man dulu tadi bantu gue belanja"kata Elen.
Natan hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengarkan jawaban dari Elen.
"Semuanya harus kamu baca, setiap hari makanan nya harus sesuai jadwal" kata Natan kepada Elen.
"Sip pak... Saya permisi dulu" tanpa menunggu jawaban Elen sudah menghilangkan dari hadapan Natan.
"Ketemukan lu" kata Natan dalam hati.
"Asataga bikin kerjaan aja mana tau dia kalau gua orang sibuk pake kasih pr baca buku setebal kamus lagi" kata Elen sambil berjalan ke ruangnya.
Skip
Elen berjalan dengan pegawai pegawai baru ke sebuah restoran di sebrang jalan, yupss itu adalah acara penyambutan pegawai baru.
Elen memilih tempat duduk yang paling ujung tidak lama datang pak direktur aka Natan.
Semua orang berdiri tidak terkecuali Elen, Natan berjalan memilih tempat duduk pas di depan Elen.
Mereka pun kembali duduk dan memesan makan, ada beberapa orang yang mengobrol sambil makan dan Elen hanya diam sambil makan terburu buru.
Natan terus melihat ke arah Elen gadis tersebut dengan cepat menghabiskan makanannya, dia begitu tersiksa mungkin tak lama lagi wajahnya akan bolong karena tatapan tajam Natan.
Setelah selesai makan mereka berpisah untuk menunju ke rumah masing masing.
Elen berjalan ke halte bus dan menunggu bus terakhir untuk malam ini.
Tidak lama kemudian Natan datang sambil membawa mobil, ia membuka kaca mobil " masuk."
"Engak usah pak saya naik bis aja" kata Elen menolak ajakan dari Natan.
Natan keluar dari mobil menarik Elen untuk masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya.
Natan pun masuk ke dalam mobil lalu melihat ke arah Elen yang masih terdiam.
Natan memasang seat belt lalu dengan gerakan cepat mencium pipi Elen.
Elen loading... Natan menjalankan mobil nya entah ke mana tujuannya.
"Natan lu gila apa, baru ditinggal berapa tahun udah perakilan aja lu" ucap Elen sambil mengusap usap pipinya dengan tisu.
"Len lu tinggal di mana" tanya Natan sambil melihat jalanan.
"Di depan Sono" kata Elen santai karena sekarang bukan jam kantor.
Elen menujuk kos kosan bertingkat yang lebih mirip dengan asrama putri.
"Lu gak tinggal di rumah lu yang lama Len?" tanya Natan.
"Shtttt diam aja, engak usah jadi emak emak komplek lu" Elen berjalan keluar mobil dan masuk ke salah satu pintu yang ada di sana.
"Mat malam" Natan pergi menembus ke gelapan dan manjauh dari tempat tinggal Elen.
Skip
Elen masuk kantor seperti biasa, pas Elen lagi sibuk baca kamus dari Natan tiba tiba ada orang mengetuk pintu Elen.
"Masuk" kata Elen yang tetap sibuk membaca menu yang asing baginya.
"Misi Len, tadi direktur suruh lu buat rendang katanya sih mau coba lu layak atau engak buat kerja di sini" kata Bayu kepada Elen.
"Emang ada penilaian kaya gitu?" kata Elen kepada Bayu.
"Mungkin, katanya harus cepat selesai engak boleh telat" kata Bayu sambil berjalan keluar ruangan Elen.
Skip
"Misi mbak saya mau ngantar makan buat pak Natan" kata Elen kepada sekertaris yang bernama Siti Muna.
"Masuk aja pak Natan udah nunggu di dalam awas lu berani ambil gebetan gue" kata sekertaris yang sering di panggil muna.
"Misi pak ini makanannya" Elen meletakan makanan di meja depan sofa.
Natan menghampiri Elen "baru tau gue kalau elu bisa masak, awas lu kasih macam macam".
Ketika Elen mau pergi Natan langsung memegang tangan Elen "temani gue makan" kata Natan.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN LAKNAT (COMPLETE)
Teen FictionMantan gue sekarang naik pangkat jadi bos kan mantap pas ada masalah main telan bulet-bulet, untung gua baek kalo kaga dah jadi pecel lu * Part 9 ke acak * Start : 25 - 10 -2019 End : 29 - 11 -2019 Cerita ini rada alay jadi mohon dimaafkan 😙😙